Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusa Prima Logistik, Perkuat Ketahanan Pangan lewat Inovasi dan Penguatan SDM Unggul

Kompas.com - 14/07/2024, 07:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

 

Selain keunggulan teknologi, lebih jauh Welly menyampaikan, penguatan sumber daya manusia menjadi kunci dalam memenangkan persaingan global di bidang layanan logistik.

"Oleh karena itu, saya pribadi memiliki impian NPLog ke depan menginisiasi lahirnya akademi logistik di Indonesia yang dapat mempercepat transformasi inovasi logistik di Indonesia," harap Welly.

"Saat ini kami membuka kesempatan mahasiswa-mahasiswa vokasi untuk magang di NPLog sehingga mereka tidak kaget dan siap bekerja sebagai upaya meningkatkan kemampuan SDM di industri, termasuk bidang logistik," ujar Welly.

"Tenaga kerja yang terampil ini nantinya diharapkan dapat menjadi human capital Indonesia yang berharga di masa depan," tambahnya.

Wiji Dewabroto, Port Handling & Stevedoring Division Head NPLog mengungkapkan, SDM Indonesia memiliki potensi dalam membangun layanan logistik yang mampu bersaing global, termasuk dari pendidikan vokasi.

"Kami memiliki staff yang kami rekrut dari SMK dan kami latih kompetensinya sehingga mampu bekerja di industri logistik skala global seperti NPLog. Bahkan saat ini yang bersangkutan tengah melanjutkan pendidikan ke S1," kisah Wiji.

Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbud, Uuf Brajawidagda yang turut hadir dalam media tour di Nusa Prima Logistik, Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur (12/7/2024), memberikan apresiasi atas sinergi yang dilakukan antara NPLog dan pendidikan vokasi.

"Idealnya antara dunia kerja dan dunia pendidikan tidak berbatas. FKS Group dapat membantu dalam menyusun kurikulum yang relevan dengan dunia kerja atau mengirim praktisi-praktisi ke SMK atau politeknik," ujar Uuf.

"Sebaliknya, SMK atau politeknik dapat mengirimkan siswa atau mahasiswa untuk magang di FKS. Intinya kerja sama antara FKS Group dan pendidikan vokasi akan semakin intens ke depan," lanjutnya.

"Mudah-mudahan dengan anak-anak kita banyak terpapar dengan teknologi yang ada di industri maka mereka akan lebih siap. Tidak hanya itu, kami juga berharap FKS Group juga dapat membagikan nilai-nilai organisasi sehingga memudahkan dalam melakukan rekrutmen ke depan," harap Uuf.

Sinergi Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Ditjen Vokasi Kemendikbudristek dan FKS GroupDOK. KOMPASCOM/YOHANES ENGGAR Sinergi Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Ditjen Vokasi Kemendikbudristek dan FKS Group

Menanggapi hal itu, Group COO FKS Group, Agung Cahyadi Kusumo menegaskan sinergi pihaknya dengan pendidikan vokasi selaras pilar pengembangan masyarakat yang menjadi visi FKS Group.

"Kami selalu melihat talenta-talenta yang ada di Indonesia dan sangat menyambut kerja sama dengan Direktorat Vokasi Kemendikbudristek," ungkap Agung.

Baca juga: Minyak Sawit Diperebutkan Pangan dan Bahan Bakar, Lingkungan Jadi Korban

Agung menegaskan pihaknya ingin berkontribusi dengan mengembangkan banyak hal, mulai dari penyelarasan kurikulum dan dunia kerja, penguatan keterampilan tenaga kerja, hingga kerja sama riset dan penelitian, mulai dari bidang pengolahan pangan/pakan, logistik dan distribusi, hingga energi terbarukan. 

"Tujuan dari kami ingin meningkatkan kompetensi tenaga ahli sehingga dapat membantu perusahaan Indonesia, seperti FKS Group ke kancah global," pungkas Agung.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Swasta
Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Pemerintah
Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

LSM/Figur
Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Pemerintah
 PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

Swasta
Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Swasta
5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

Swasta
Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

BUMN
Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau