Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Afif
Hakim PTUN Palembang

Lulusan Program Doktor Fakultas Hukum Universitas Andalas.

Pengelolaan Dana Desa dan Infrastruktur Berkelanjutan

Kompas.com - 14/07/2024, 12:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Desa-desa dengan potensi besar terjebak dalam siklus kemiskinan dan keterbelakangan karena pengelolaan yang buruk.

Kedua, ketidakselarasan pendapatan dan pembangunan infrastruktur juga menjadi kendala. Sejatinya, pembangunan infrastruktur desa harus disesuaikan dengan pendapatan per kapita desa.

Desa dengan pendapatan tinggi seharusnya memiliki infrastruktur lebih baik dibandingkan desa dengan pendapatan rendah.

Namun, kenyataannya sering kali tidak demikian. Banyak desa yang infrastruktur dasarnya tertinggal jauh, padahal potensinya sangat besar.

Transformasi program Dana Desa

Mengapa kita tidak mengarahkan dana desa ke program-program yang lebih konkret dan produktif? Fokus pada pertanian dan peternakan, misalnya.

Dengan dana yang ada, kita bisa membangun fasilitas pengemasan hasil produk pertanian dan peternakan, serta mendukung pemasaran produk-produk tersebut.

Menghidupkan kembali koperasi unit desa sebagai sentra usaha hasil pertanian dan peternakan adalah langkah bijak.

Ini akan meningkatkan nilai tambah dan nilai jual produk desa, memperkuat ekonomi lokal, dan mengurangi ketergantungan pada bantuan pemerintah.

Pemerintah harus mengambil pendekatan bijak seperti pepatah "Jangan berikan ikan, tetapi berikanlah kailnya", yaitu memberikan bantuan yang memberdayakan dan tepat guna bagi masyarakat desa.

Namun, penting juga untuk memperhatikan infrastruktur dasar seperti jalan-jalan utama, jembatan antardesa, dan fasilitas kesehatan.

Tanggung jawab pembangunan ini seharusnya menjadi fokus pemerintah pusat untuk memastikan setiap desa memiliki akses yang adil terhadap infrastruktur yang memadai.

Kesenjangan sosial dan ekonomi antara desa yang kaya dan miskin harus diperkecil agar tidak merusak tatanan sosial.

Untuk memperbaiki pengelolaan dana desa, transparansi dan akuntabilitas harus menjadi prinsip utama.

Komitmen kuat dari semua pihak diperlukan untuk mengatasi masalah korupsi dan memastikan pembangunan desa yang efektif.

Pelatihan dan pendidikan bagi kepala desa dan aparaturnya juga harus ditingkatkan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola administrasi dan keuangan pemerintahan desa.

Pemerintah pusat dan daerah perlu mengambil peran aktif dalam membangun infrastruktur strategis di desa-desa, memberikan fondasi kuat bagi pengembangan potensi penuh setiap desa.

Dengan demikian, desa-desa dapat berkembang secara berkelanjutan dan memanfaatkan potensi ekonomi mereka dengan lebih efektif.

Tata kelola berbasis adat

Di masa lalu, tata kelola desa berbasis adat di Sumatera Barat memberikan pelajaran berharga tentang kebijaksanaan dan ketangguhan.

Kepala desa dan aparaturnya dibiayai oleh aset-aset desa seperti tanah nagari, yang dikelola dengan penuh tanggung jawab dan kearifan lokal, menciptakan pemerintahan desa yang solid dan berdaya.

Namun, dengan berlakunya sistem pemilihan langsung dan pembiayaan penuh oleh negara, semangat mengelola aset desa mulai memudar.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau