Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Hari Mangrove Sedunia, BLDF Tanam 3.000 Bibit di Pesisir Semarang

Kompas.com - 24/07/2024, 19:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

 

KOMPAS.com - Sekitar 60 mahasiswa ikut serta dalam lokakarya sekaligus penanaman mangrove di Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (24/7/2024).

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari peringatan Hari Mangrove Sedunia yang digelar oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF). Total ada 3.000 bibit mangrove yang ditanam.

Penanaman mangrove tersebut didampingi oleh pejuang lingkungan sekaligus pelestari mangrove dari Mangunharjo, Sururi.

Baca juga: Cegah Abrasi di Bibir Pantai Belawan, Musim Mas Tanam 7.000 Mangrove

Sururi mendapatkan penghargaan Kalpataru 2024 dalam kategori Perintis Lingkungan yang tekun membudidayakan dan melestarikan mangrove selama hampir 30 tahun di daerahnya.

Director Communications BLDF Mutiara Diah Asmara mengatakan, sejak 2008, BLDF mendukung upaya pelestarian mangrove oleh Sururi karena manfaatnya yang luar biasa, terutama dalam penyerapan emisi karbon.

Dia menambahkan, dengan mengajak generasi muda seperti kegiatan ini, warisan semangat melestarikan lingkungan dapat terjaga.

"Sebab peran anak muda inilah yang nantinya bisa membantu mewujudkan komitmen pemerintah dalam upaya melaksanakan rehabilitasi mangrove di Indonesia," kata Mutiara.

Lokakarya dan penanaman digelar di dekat lokasi pembibitan mangrove yang dikelola Sururi sejak 1997.

 Baca juga: Rehabilitasi Pesisir Pantai Jenggalu, HK Tanam 2.000 Bibit Mangrove

Sururi, pejuang lingkungan sekaligus pelestari mangrove dari Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah.KOMPAS.com/DANUR LAMBANG PRISTIANDARU Sururi, pejuang lingkungan sekaligus pelestari mangrove dari Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Lokasi tersebut dipilih agar peserta dapat melihat secara langsung dampak ekologis dari mangrove yang menjadikan area pesisir lebih tahan abrasi dan banjir rob.

Sebelum ditanami mangrove, kawasan tersebut sempat disapu abrasi hebat yang membuat permukiman warga dengan laut hanya berjarak 600 meter pada dekade 1990-an.

Setelah Sururi dengan gigih memudidayakan mangrove, jarak antara permukiman dengan laut lambat lain bertambah hingga menjadi 1,4 kilometer (km).

Selain bermanfaat bagi lingkungan, mangrove juga menjadi habitat kepiting, udang, ikan, dan burung kuntul perak yang menjadi fauna khas Semarang.

Selain itu, ada bermacam-macam produk turunan dari mangrove mulai dari tinta batik hingga ragam bahan makanan.

 Baca juga: Jaga Keberlanjutan Mangrove, Indonesia Ajak Negara ASEAN Kolaborasi

Para peserta menanam bibit mangrove di Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (24/7/2024). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari peringatan Hari Mangrove Sedunia yang digelar oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF). KOMPAS.com/DANUR LAMBANG PRISTIANDARU Para peserta menanam bibit mangrove di Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (24/7/2024). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari peringatan Hari Mangrove Sedunia yang digelar oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF).

Sururi menuturkan, sebagai tanaman kaya manfaat, mangrove dapat tumbuh alami di pesisir. Akan tetapi, menanam mangrove tidak sekadar hanya menanam lalu ditinggal.

Bibit mangrove yang ditanam juga perlu dirawat mengingat tingkat harapan hidupnya yang rendah karena pengaruh pasang-surut air laut.

"Saya harap, apa yang saya perjuangkan ini dapat menginspirasi generasi muda untuk regenerasi sebagai pelestari mangrove,” ujar Sururi.

Guru Besar Universitas Diponegoro (Undip) Profesor Sudharto Prawoto Hadi mengatakan, upaya Sururi dalam melestarikan mangrove menjadi bentuk pembangunan berkelanjutan yang regeneratif.

"Sebab mangrove turut memperkuat sabuk pantai, menjadi penangkal gelombang, dan menjadi habitat biota air," ujar Sudharto, profesor bidang manajemen lingkungan.

Baca juga: Lawan Abrasi, Dompet Dhuafa-Walhi Tanam 1.000 Mangrove di Pulau Pari

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau