KOMPAS.com - Lembaga filantropi Insan Bumi Mandiri mengadakan pelatihan konservasi tanah dan air bagi petani di Desa Sesaot, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pelatihan bertajuk "Konservasi Tanah dan Air untuk Meningkatkan Potensi Agrowisata" ini digelar pada Sabtu dan Minggu, 25 - 26 Juli 2024. Pelatihan merupakan rangkaian dari program bertajuk Sesaot Rahayu.
Project Leader Sesaot Rahayu Zulfa Faizah menyampaikan, tujuan workshop adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mengembangkan potensi agrowisata desa tersebut.
Baca juga: 15 Danau di Indonesia Kritis, Tercemar Pupuk Pertanian
“Praktik yang dilakukan sehari-hari sudah dirasa benar, tapi untuk mengetahui dampak jangka panjang, perlu ada pengukuran. Ini kita lakukan karena sayang dan ingin Desa Sesaot mencapai kesejahteraan," ujar Zulfa dalam keterangan yang diterima, Selasa (30/7/2024).
Pelatihan selama dua hari ini, kata dia, mencakup pengenalan agrowisata, konservasi tanah dan air, serta praktik persiapan uji tanah.
Saat pelatihan, IBM menghadirkan expertise di bidang pertanian guna memberikan penyampaian yang efektif pada petani.
“Berdasarkan riset kami sebelumnya, Desa Sesaot memiliki potensi pertanian yang tinggi, dengan 55 persen penduduknya berprofesi sebagai petani. Oleh karena itu, pembinaan dan pemberdayaan berkelanjutan sangat penting,” tambah Zulfa.
Sebagai informasi, pelatihan ini merupakan rangkaian kegiatan eMpowering Youth Across ASEAN, sebuah inisiatif dari Maybank Foundation dan ASEAN Foundation yang bertujuan untuk mendorong kegiatan sukarela sosial di kalangan pemuda di kawasan ini.
Program ini mengumpulkan kelompok pemuda ASEAN yang berbakat untuk melaksanakan proyek-proyek komunitas yang berdampak di seluruh kawasan dengan bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil setempat.
Baca juga: Suhu Udara Tinggi Bikin Produktivitas Pertanian Turun
Sebelum melibatkan kelompok pemuda dari ASEAN, pelatihan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada petani di Desa Sesaot tentang pentingnya konservasi tanah dan air dalam mendukung keberlanjutan agrowisata.
“Melalui pemahaman yang lebih baik tentang kondisi tanah dan cara perawatannya, diharapkan para petani dapat meningkatkan produktivitas lahan mereka sekaligus menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Zulfa.
Menurutnya, selama dua hari, para peserta pelatihan sangat antusias dan berpartisipasi aktif selama pelatihan. Hal ini menunjukkan semangat dan komitmen mereka untuk kemajuan Desa Sesaot.
"Kesan saya selama dua hari pelatihan ini adalah ilmu yang bertambah, dan harapannya bisa diimplementasikan kepada warga di sini yang jumlahnya 3.000 kepala keluarga," ujar salah satu peserta pelatihan, Ikliludin.
Sementara itu, peserta lainnya yang bernama Kawaludin, juga mengungkapkan bahwa ia menjadi lebih paham mengenai pupuk.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat, jadi saya lebih tahu pupuk apa yang lebih baik digunakan,” kata Kawaludin.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya