Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Peringkat 54 Transisi Energi Dunia, di Bawah Vietnam dan Malaysia

Kompas.com, 9 Agustus 2024, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia mendapat peringkat 54 dari 120 negara dalam perankingan Indeks Transisi Energi atau Energy Transition Index (ETI) pada tahun ini.

Pemeringkatan tersebut disusun oleh World Economic Forum dalam laporan berjudul Fostering Effective Energy Transition 2024 beserta ETI 2024 di dalamnya.

Dalam ETI 2024, Indonesia memperoleh skor 56,7 dari skala 100. Semakin tinggi skornya, maka nilainya semakin baik.

Baca juga: Transisi Energi Jadi Bagian Penting Capai SDGs

Skor tersebut sedikit lebih baik bila dibandingkan skor rata-rata global yakni 56,5 alias terpaut 0,2 poin.

Di satu sisi, peringkat Indonesia tertinggal bila dibandingkan dua negara tetangga di Asia Tenggara, yakni Vietnam dan Malaysia.

Vietnam mengemas skor ETI 2024 sebanyak 61,0 poin dan bertengger di peringkat 32 dunia.

Sedangkan Malaysia mendapatkan skor ETI 2024 60,1 poin dan menduduki peringkat 40 dari 120 negara.

Baca juga: Youth Climate Conference 2024, Anak Muda Dorong Transisi Energi

Sementara itu, negara-negara di Eropa berada di 10 besar skor transisi energi ETI 2024.

Contohnya Swedia yang mendapatkan skor 78,4 dan menempati peringkat pertama sebagai negara paling tinggi dalam hal transisi energi.

Peringkat kedua hingga 10 diisi negara-negara Eropa yang secara berturut-turut yaitu Denmark, Finlandia, Swiss, Perancis, Norwegia, Islandia, Austria, Estonia, dan Belanda.

Di sisi lain, Republik Demokratik Kongo menjadi negara paling buncit dalam skor transisi energi yakni 42,0 poin.

Baca juga: Komitmen Indonesia Menuju Transisi Energi

Penilaian

Selama beberapa tahun, ETI mengukur kinerja sistem energi dan kesiapan enabling environment dalam hal transisi energi di 120 negara di dunia.

ETI menghitung rata-rata daridari dua subindeks yaitu kinerja sistem dengan bobot 60 persen dan kesiapan transisi dengan bobot 40 persen.

Performa sistem meliputi lima aspek yaitu pendidikan dan sumber daya manusia (SDM), keuangan dan investasi, infrastruktur, inovasi, serta regulasi dan komitmen politik.

Sedangkan kinerja sistem energi yang meliputi tiga hal yakni keamanan, keberlanjutan, dan keadilan.

Penilaian dilakukan terhadap 46 indikator yang mencakup aspek-aspek terpenting di seluruh dimensi transisi energi tersebut.

Di samping itu semua, faktor eksternal seperti fluktuasi pasar komoditas, geopolitik, tindakan perubahan iklim internasional, dan kondisi pasar keuangan dapat memengaruhi dimensi tertentu dari skor suatu negara.

Baca juga: Rantai Pasok Mineral Kritis dalam Transisi Ekonomi Hijau

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
BUMN
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
Pertamina EP Cepu Dorong Desa Sidorejo Jadi Sentra Pertanian Organik Blora
BUMN
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pergerakan Manusia Melampaui Total Migrasi Satwa Liar, Apa Dampaknya?
Pemerintah
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Tambang Batu Bara Bekas Masih Lepaskan Karbon, Studi Ungkap
Pemerintah
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
KKP Pastikan Udang RI Bebas Radioaktif, Kini Ekspor Lagi ke AS
Pemerintah
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Sampah Plastik “Berlayar” ke Samudra Hindia dan Afrika, Ini Penjelasan Peneliti BRIN
Pemerintah
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
75 Persen Hiu Paus di Papua Punya Luka, Tunjukkan Besarnya Ancaman yang Dihadapinya
LSM/Figur
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Jangan Sia-siakan Investasi Hijau China, Kunci Transisi Energi Indonesia Ada di Sini
Pemerintah
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Eropa Sepakat Target Iklim 2040, tapi Ambisinya Melemah, Minta Kelonggaran
Pemerintah
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Human Initiative Gelar Forum Kolaborasi Multipihak untuk Percepatan SDGs
Advertorial
Batu Bara Sudah Tidak Cuan, Terus Bergantung Padanya Sama Saja Bunuh Diri Perlahan
Batu Bara Sudah Tidak Cuan, Terus Bergantung Padanya Sama Saja Bunuh Diri Perlahan
Pemerintah
Kisah Nur Wahida Tekuni Songket hingga Raup Cuan di Mancanegara
Kisah Nur Wahida Tekuni Songket hingga Raup Cuan di Mancanegara
LSM/Figur
Startup Biodiversitas Tarik Investor Beragam, Namun Raih Modal Kecil
Startup Biodiversitas Tarik Investor Beragam, Namun Raih Modal Kecil
Pemerintah
FAO Peringatkan Degradasi Lahan Ancam Miliaran Orang
FAO Peringatkan Degradasi Lahan Ancam Miliaran Orang
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau