KOMPAS.com - Industri farmasi di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan global.
Adapun salah satu tantangan yang dihadapi adalah masuknya produk farmasi asing yang menawarkan harga kompetitif di pasar Indonesia. Selain itu, aksesibilitas obat di daerah terpencil juga menjadi isu yang harus diselesaikan.
Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Pusat Budi Djanu Purwanto mengatakan bahwa PAFI telah merumuskan berbagai strategi untuk memastikan industri farmasi Indonesia terus berkembang dan bersaing di pasar internasional.
Ia menilai, PAFI memainkan peran kunci dalam mengembangkan industri farmasi, baik melalui peningkatan kompetensi tenaga farmasi maupun mendukung lewat inovasi dan pengembangan teknologi.
Menurut Budi, peran teknologi dalam industri farmasi menjadi salah satu fokus utama organisasi yang dinaungi olehnya.
Baca juga: Kolaborasi Lintas Sektor Kunci Kemandirian Industri Farmasi
“Teknologi memungkinkan industri farmasi Indonesia untuk terus berkembang dan bersaing, baik di pasar domestik maupun internasional,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (15/8/2024).
Diakui olehnya, teknologi telah meningkatkan efisiensi produksi, mendukung penelitian dan pengembangan (R&D), serta memperbaiki manajemen rantai pasokan dan distribusi.
Di sisi lain, ia mengapresiasi pemerintah Indonesia yang telah mengambil berbagai langkah untuk mendukung pertumbuhan industri farmasi lokal. Di antaranya lewat kebijakan regulasi yang ketat, insentif investasi, serta dukungan untuk penelitian dan pengembangan.
Menurutnya, regulasi baru yang diterapkan bertujuan untuk meningkatkan standar kualitas dan keamanan produk farmasi, memperbaiki proses pendaftaran obat, serta mendukung inovasi dalam industri tersebut.
Di sisi lain, PAFI memiliki berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga farmasi melalui berbagai program pelatihan berkelanjutan, sertifikasi profesi, dan seminar ilmiah.
Upaya tersebut bertujuan untuk memastikan tenaga farmasi Indonesia tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga di kancah global.
Baca juga: BPOM Sebut 25 Persen Industri Farmasi Masuk Kategori Perlu Tingkatkan Ketentuan CPOB
“PAFI menggunakan strategi khusus untuk menarik lebih banyak tenaga farmasi agar bergabung dan berpartisipasi aktif dalam organisasi ini, dengan menawarkan manfaat keanggotaan yang jelas dan program sertifikasi yang relevan,” jelas Budi Djanu.
Selain itu, PAFI bekerja sama dengan pemerintah dan industri untuk mengembangkan standar profesi dan memastikan kebijakan yang mendukung pertumbuhan tenaga farmasi. Ini termasuk mendorong peningkatan kapasitas produksi domestik agar Indonesia dapat memenuhi kebutuhan obat-obatan dalam negeri secara mandiri, mengurangi ketergantungan pada impor.
Diakui olehnya, PAFI juga aktif dalam mendukung inovasi dan penelitian di bidang farmasi. Dengan menyediakan platform kolaborasi dan akses pada sumber daya penelitian, PAFI berupaya mendorong terciptanya produk-produk farmasi yang inovatif dan berkualitas tinggi.
Hal tersebut dinilainya penting untuk meningkatkan daya saing produk farmasi Indonesia di pasar internasional, terutama terkait standar kualitas dan sertifikasi internasional.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya