Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/08/2024, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Transisi energi berkeadilan di Indonesia justru dapat menciptakan hingga 96.000 lapangan kerja di tiga provinsi penghasil batu bara .

Temuan tersebut mengemuka dalam studi terbaru dari lembaga think tank Ember berjudul Indonesia’s clean power capacity needs to grow rapidly to end fossil fuel dependence yang dirilis Rabu (14/8/2024).

Laporan tersebut menganalisis Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) dari Just Energy Transition Partnership (JETP).

Baca juga: 10 Negara dengan Transisi Energi Terbaik di Dunia

Laporan ini juga menelaah strategi untuk memasukkan transisi yang adil ke dalam rencana energi di tingkat provinsi.

Puluhan ribu lapangan kerja tersebut tercipta bila semua program yang ada dilaksanakan dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara baru digantikan dengan tenaga surya.

Lapangan kerja tersebut merupakan pekerja berketerampilan tinggi di tiga provinsi penghasil batu bara yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan.

Analis Senior Kebijakan Ketenagalistrikan Ember Asia Tenggara Dinita Setyawati mengatakan, transisi energi di Indonesia dapat dilakukan dengan lebih adil dan merata.

Baca juga: Indonesia Peringkat 54 Transisi Energi Dunia, di Bawah Vietnam dan Malaysia

Caranya adalah melalui pengalihan proyek PLTU batu bara ke penggunaan yang lebih berkelanjutan.

"Serta mengalokasikan lebih banyak proyek energi terbarukan di provinsi-provinsi yang paling terdampak. Sehingga menciptakan peluang bagi masyarakat yang terdampak transisi batu bara, seperti penciptaan lapangan kerja dan keterampilan baru," kata Dinita dikutip dari studi tersebut.

Dalam studi tersebut, bila proyek energi terbarukan mencapai 2,7 gigawatt di tiga provinsi tersebut, diproyeksikan tercipta 50.000 lapangan pekerjaan.

Pengembangan proyek energi surya hingga 5,6 GW dan pembatalan proyek PLTU batu bara akan menciptakan tambahan 46.000 lapangan pekerjaan.

Baca juga: Transisi Energi Jadi Bagian Penting Capai SDGs

Tak berhenti di situ, pengembangan energi terbarukan dan pembatalan rpyek PLTU batu bara juga bisa menarik investasi lebih dari 9,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 147 triliun.

Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) Mada Ayu Habsari menyampaikan, penggunaan energi surya bisa menjadi tulang punggung transisi energi di Indonesia.

"Tidak hanya dari sisi bauran energi namun efek domino yang ditimbulkan, antara lain peningkatan lapangan kerja di bidang green jobs (pekerjaan hijau)," ujar Mada.

Dia menambahkan, jika permintaan energi terbarukan tumbuh, industri penyokong energi surya juga akan tumbuh sehingga dapat menjadi kekuatan baru bagi Indonesia.

Baca juga: Youth Climate Conference 2024, Anak Muda Dorong Transisi Energi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Juta Mobil Listrik Ditarget Mengaspal Tahun 2030

15 Juta Mobil Listrik Ditarget Mengaspal Tahun 2030

Pemerintah
Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

LSM/Figur
Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Swasta
Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Swasta
Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Pemerintah
Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Swasta
Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Pemerintah
Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Swasta
Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

LSM/Figur
Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series 'Kami Memohon'

Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series "Kami Memohon"

Swasta
Investasi Pembangkit Panas Bumi Naik 8 Kali Lipat dalam 10 Tahun

Investasi Pembangkit Panas Bumi Naik 8 Kali Lipat dalam 10 Tahun

Pemerintah
Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Pemerintah
Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Pemerintah
Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Swasta
Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau