Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/08/2024, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Penerapan industri hijau di dalam negeri berpotensi menjadi solusi untuk menghadapi berbagai tantangan global, seperti mitigasi perubahan iklim serta akselerasi dekarbonisasi.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sebagaimana dilansir Antara, Sabtu (17/8/2024).

"Dengan penerapan industri hijau diharapkan dapat menjawab berbagai isu dan tantangan ke depan seperti perubahan iklim dan dekarbonisasi,” kata Agus.

Baca juga: Lewat Inovasi dan Teknologi, PAFI Dukung Industri Farmasi Tanah Air Hadapi Tantangan Global

Agus menyampaikan, saat ini Indonesia mempunyai potensi energi hijau lebih dari 3.600 gigawatt (GW) seperti air, angin, matahari, panas bumi, gelombang laut, dan bioenergi.

Berkaca dari potensi tersebut, Agus menuturkan Indonesia harus terus konsisten dalam mengimplementasikan pemajuan industri hijau.

Untuk mewujudkan implementasi industri yang ramah lingkungan, Agus berujar kementerian telah menetapkan standardisasi industri hijau (SIH).

Di dalam standar tersebut ada indikator penurunan gas rumah kaca (GRK) sesuai dengan target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) sebanyak 912 juta ton pada 2030.

Baca juga: Indonesia Harus Perkuat Rantai Pasok Industri Surya Lokal

"Industri hijau juga dapat digunakan sebagai tools (peralatan) dalam penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) guna mencapai target yang telah ditetapkan,” kata Agus.

Menurutnya, dalam Pidato Kenegaraan di Jakarta pada Jumat (16/8/2024), Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menyoroti pemajuan industri hijau.

Secara garis besar, penerapannya mencakup tiga pilar dalam aspek keberlanjutan yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, pendekatan dekarbonisasi kawasan terintegrasi atau kawasan industri dapat mengurangi emisi operasional hingga 50 persen.

Baca juga: Lestari Summit 2024: Bongkar Peluang dan Tantangan Pendanaan Industri Hijau Indonesia

Selain itu, pendekatan tersebut juga dapat mengamankan pasokan energi dan meminimalisasi risiko investasi dalam adopsi teknologi.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Program Dekarbonisasi Industri Institute for Essential Services Reform (IESR) Faricha Hidayati dalam Lokakarya dalam Rangka Merancang Kajian Peta Jalan Dekarbonisasi Sektor Industri di Indonesia, Kamis (8/8/2024).

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian pada 2023, terdapat 136 kawasan industri di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 84 kawasan industri masih berada di Pulau Jawa.

Namun, akan ada tambahan 24 kawasan industri lainnya berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 21 Tahun 2022, di mana 92 persennya akan dibangun di luar Pulau Jawa.

"Dalam melakukan dekarbonisasi di sektor industri, ekosistem pendukung perlu dikembangkan," kata Faricha dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Baca juga: KLHK: Hutan Tanaman Industri Disiapkan sebagai Pengurang Emisi Karbon

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Pupuk Indonesia Gelar Program Tebus Bersama dan Digitalisasi Distribusi Pupuk Subsidi

Pupuk Indonesia Gelar Program Tebus Bersama dan Digitalisasi Distribusi Pupuk Subsidi

BUMN
Penguatan PAUD Jadi Fondasi Wujudkan SDM Unggul Berdaya Saing

Penguatan PAUD Jadi Fondasi Wujudkan SDM Unggul Berdaya Saing

Pemerintah
Perubahan Iklim Ubah Laguna Pesisir Jadi Lebih Asin, Restorasi Jadi Solusi

Perubahan Iklim Ubah Laguna Pesisir Jadi Lebih Asin, Restorasi Jadi Solusi

Pemerintah
Pemerintah Perlu Skema Pendanaan Baru untuk Pengelolaan Sampah

Pemerintah Perlu Skema Pendanaan Baru untuk Pengelolaan Sampah

LSM/Figur
IEA Prediksi Penjualan EV Global Capai Lebih dari 25 Persen pada 2025

IEA Prediksi Penjualan EV Global Capai Lebih dari 25 Persen pada 2025

Pemerintah
IPB Rilis Inovasi Berbasis AI untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan

IPB Rilis Inovasi Berbasis AI untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan

Pemerintah
Dorong Hilirisasi, MIND ID Perbaiki Tata Kelola Timah untuk Perekonomian

Dorong Hilirisasi, MIND ID Perbaiki Tata Kelola Timah untuk Perekonomian

BUMN
WRI Gandeng Petani Gayo Produksi Kopi Berkelanjutan di Tengah Krisis Iklim

WRI Gandeng Petani Gayo Produksi Kopi Berkelanjutan di Tengah Krisis Iklim

LSM/Figur
Kolaborasi Antar-Organisasi Dibentuk untuk Efektifkan Konservasi Laut

Kolaborasi Antar-Organisasi Dibentuk untuk Efektifkan Konservasi Laut

Pemerintah
Anak Muda Butuh Ruang Hijau, Mampukah Kota Masa Depan Menjawabnya?

Anak Muda Butuh Ruang Hijau, Mampukah Kota Masa Depan Menjawabnya?

LSM/Figur
Konservasi Laut Jadi Strategi KKP Hadapi Ancaman Krisis Pangan

Konservasi Laut Jadi Strategi KKP Hadapi Ancaman Krisis Pangan

Pemerintah
Maybank Dukung Pembangunan Pabrik Mobil EV VinFast lewat Pembiayaan Berkelanjutan

Maybank Dukung Pembangunan Pabrik Mobil EV VinFast lewat Pembiayaan Berkelanjutan

Swasta
Trump Potong Anggaran, 350 Taman Nasional Terancam Tutup

Trump Potong Anggaran, 350 Taman Nasional Terancam Tutup

Pemerintah
Lestari Forum, Bahas Ekosistem Investasi hingga “Sustainability Reporting”

Lestari Forum, Bahas Ekosistem Investasi hingga “Sustainability Reporting”

Swasta
Curhat Petani Gayo, Produksi Kopi Turun akibat Perubahan Iklim

Curhat Petani Gayo, Produksi Kopi Turun akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau