"Produk kami adalah gula aren atau gula semut Kekait Palm Sugar. Berkat pendampingan Human Initiative, produk kami dipasarkan hingga Bogor. Gula semut memiliki cita rasa yang berbeda," kata Haerul.
Human Initiative juga melakukan pendampingan dengan program Peduli Pendidikan.
Salah satu guru di Dusun Sumpal, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), Febriyanti, juga mendapat pendampingan dari Human Initiative. Menurutnya, program bantuan pendidikan memberikan dampak besar terhadap dirinya dan masyarakat Dusun Sumpal.
Sebelum Human Initiative datang ke Dusun Sumpal, pendidikan di sana sangat memprihatinkan. Hanya ada tiga bangunan seadanya dari masyarakat dengan menggunakan bekas kandang ayam.
Pada 2007, pihaknya mengajukan bantuan gedung sekolah pada perusahaan di sekitar Dusun dan disetujui dengan bangunan permanen kayu. Saat itu, masyarakat di Dusun Sumpal belum sadar akan pentingnya pendidikan.
"Karena belum sadar, kalau musim hujan atau musim hajatan, sekolah libur karena tidak ada murid. Menurut mereka, pendidikan belum terlalu penting," kata Febriyanti.
Human Initiative kemudian memberikan pendampingan dalam bentuk latihan tenaga pendidik, bantuan media belajar, dan bahan ajar.
Dengan pendampingan tersebut, Febriyanti telah lulus sebagai guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan berperan aktif dalam memprakarsai pendirian SMPN 15 Bantu Lincir dalam upaya meningkatkan akses pendidikan di Dusun Sumpal.
Minat masyarakat untuk sekolah pun semakin tinggi dengan peningkatan jumlah murid di SDN Simpang Bondon.
"Setelah datang Human Initiative, 50 dari 178 siswa berstatus negeri, bukan sekolah jauh lagi," tutur Febriyanti.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya