KOMPAS.com-Perusahaan teknologi finansial Amartha bersama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Giri Amerta melakukan penanaman pohon produksi endemik di hutan Bali Barat, Sabtu (24/8/2024).
Aksi ini dilakukan sebagai langkah awal pengembangan kawasan hutan seluas 304 hektar yang dinamakan Koridor Satwa Liar Amartha.
Penanaman ini dilakukan dengan sistem agroforestri yang bertujuan melindungi habitat satwa liar dengan ketersediaan suplai makan dan menciptakan sumber penghidupan alternatif yang berkelanjutan bagi masyarakat.
“Kami percaya pemberdayaan ekonomi masyarakat akar rumput bisa berkembang selaras dengan upaya pelestarian hutan. Dukungan kami terhadap KTH Giri Amerta adalah bukti nyata bahwa kedua hal ini bisa berjalan beriringan," kata Andi Taufan Garuda Putra, Founder & CEO Amartha, dalam keterangan resminya.
"Penanaman 2.000 pohon produktif endemik Bali akan mengawali pengembangan koridor satwa liar Amartha di kawasan Hutan Bali Barat, Kabupaten Jembrana, Bali, yang selaras dengan prinsip Tri Hita Karana masyarakat Bali,” paparnya lagi.
Baca juga: Konservasi Hutan Terpadu dapat Pulihkan Keanekaragaman Hayati hingga Kesejahteraan Warga Lokal
Pengembangan Ketahanan Ekonomi Lokal
Pengembangan hutan ini nantinya tidak hanya bertujuan melestarikan fauna asli hutan dan mendukung Hutan Bali Barat sebagai pusat tangkapan air (water catchment), tetapi juga menjadi solusi bagi pengembangan ketahanan ekonomi lokal masyarakat.
Dengan adanya koridor satwa liar, masyarakat dapat mengelola tanaman produktif tanpa mengganggu habitat alami satwa dan menciptakan harmoni antara manusia dan alam.
Koridor ini berfungsi sebagai zona penyangga yang diisi tanaman produktif asli Bali, melindungi lingkungan sembari menebarkan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal.
“Harapan kami para petani hutan dan masyarakat lokal, dukungan Amartha ini dapat menjadi langkah awal dalam menerapkan konsep perhutanan sosial yang utuh dan menyeluruh. Dimana hutan tidak hanya lestari tetapi masyarakat juga dapat menikmati manfaat ekonomi dari hasil hutan secara berkelanjutan,” beber I Gusti Made Loka Putra, Ketua KTH Giri Amerta.
KTH Giri Amerta sendiri merupakan penjaga kelestarian hutan yang berperan aktif dalam pengelolaan kawasan Hutan Bali Barat.
Peranan ini diemban dengan memastikan hutan tumbuh lestari sembari masyarakat menikmati manfaat ekonomi dari hasil hutan.
Sayangnya, hasil hutan mengalami penurunan yang mengakibatkan kehidupan satwa liar terusik. Hal ini diindikasikan dengan semakin seringnya satwa liar memasuki area olahan petani hutan guna mendapatkan suplai makan.
Baca juga: APP Ajak Pelajar Jepang Tanam 34 Pohon Langka di Tahura SSH Riau
Representasi Kebijakan ESG
Lebih lanjut Andi Taufan menjelaskan bahwa program ini merupakan representasi kebijakan ESG Amartha yaitu Amartha Lestari, pilar yang sejalan dengan nilai Amartha untuk menciptakan kesejahteraan merata dan berkelanjutan di Indonesia.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya