Dari hanya ide kecil untuk membuka akses ke Curug Kembar, hingga kini menjadi desa wisata yang dikenal luas, Batulayang adalah bukti nyata bahwa semangat dan kerja keras dapat mengubah nasib sebuah desa.
Lalu, bagaimana caranya suatu desa menjadi desa mandiri atau merdeka seperti Desa Wisata Batulayang?
Pertama, harus mempunyai ide atau nilai yang disepakati desa tersebut, dan apa tujuannya, apakah mau dijadikan desa wisata atau menjadi desa seperti apa?
Kedua, harus ada transparansi dalam pengelolaan anggaran sehingga semua warga bisa merasa diperlakukan adil.
Ketiga, transparansi dan keadilan akan meningkatkan kepercayaan, dan ini momentum untuk bersatu menggapai pertumbuhan.
Keempat, karena ada kesepakatan untuk bertumbuh, maka masyarakat akan sepakat bergotong royong untuk mendukung kepala desa atau tokoh masyarakat dalam rangka membangun desanya.
Kelima, jika hal ini dilakukan, maka desa juga akan terus bertumbuh dan bermanfaat untuk warga desanya.
Lima hal tersebut terjadi di Desa Wisata Batulayang, bahkan saat pandemi Covid-19 menyerang, di mana desa tersebut malah membangun penginapan dengan dana swadaya masyarakat.
Dalam keadaan kurang baik, masyarakat percaya terhadap pimpinan desa wisata dan kepala desa setempat.
Mereka yakin Covid 19 tidak akan menyerang selamanya, dan momen “sepi” pesanan justru digunakan untuk menghimpun kekuatan. Istilahnya, "blessing in disguise" (berkah di balik malapetaka).
Sebenarnya hal itu adalah wujud dari pengamalan Pancasila, terutama semangat kegotong-royongan. Terbukti Pancasila tidak hanya menjadi jawaban untuk Indonesia merdeka, tapi juga membangun desa merdeka.
Hal tersebut tidak bisa terjadi jika tidak ada semangat wirausaha untuk menciptakan produk inovatif dan berkelanjutan, sebagaimana definisi wirausaha di dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024.
Mau menjadi desa yang ekonominya mandiri atau merdeka? Berwirausahalah warganya!
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya