Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Dewobroto
Pendidik dan Peneliti

Pendidik dan Peneliti di bidang Kewirausahaan. Tim Kewirausahaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sekretaris Umum Komunitas Tangan Diatas.

Wirausaha Wujudkan Desa Merdeka

Kompas.com - 01/09/2024, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dulu, segala sesuatu dikelola secara tradisional khas Indonesia. Kerukunan dan kebersamaan dibangun melalui kerja bakti, makan bersama atau botram dan kegiatan sosial lainnya.

Bahkan ibu-ibu Desa Batulayang mendirikan kelompok yang diberi nama "Greenpink" (Gerakan Emak-emak Peduli Lingkungan).

Usaha tersebut tidak sia-sia. Pada 2017, Batulayang mendapatkan penghargaan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat dengan kategori kelompok konservasi karena kepedulian mereka terhadap lingkungan.

Masyarakat semakin sadar untuk menanam tumbuhan di sekitar desa wisata serta menjaga lingkungannya. Masyarakat sangat sadar bahwa jika alam dijaga, maka alam akan menjaganya.

Titik balik

Tahun 2018 menjadi titik balik bagi Desa Wisata Batulayang. Pendampingan dari Podomoro University, Jakarta, berhasil membawa desa ini ke level lebih tinggi.

Homestay distandardisasi, infrastruktur jalan diperbaiki, dan sekretariat dibangun. Desa Wisata Batulayang pun menginspirasi daerah sekitarnya dengan munculnya banyak penginapan, vila, dan homestay lainnya.

Penghargaan Desa Wisata Inovatif dari DLH Provinsi Jawa Barat, dan Juara Harapan 1 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk kategori "Community Based Tourism" (Komunitas Berbasis Pariwisata) menjadi bukti keseriusan usaha mereka.

Tahun 2019, Desa Wisata Batulayang kembali meraih penghargaan dari DLH Provinsi Jawa Barat dalam kategori "Ecovillage Berkelanjutan".

Bersama Podomoro University, mereka mendapatkan penghargaan pendampingan desa wisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta menjadi desa wisata yang berkelanjutan.

Namun ketika Covid-19 melanda Indonesia, desa ini tidak luput dari dampaknya. Beberapa aset desa dijual demi bertahan hidup.

Namun semangat warga tidak pernah padam. Mereka justru semakin gigih dan giat membangun desa dengan swadaya masyarakat, termasuk Pondok Wisata Cai Mandala yang berkembang dari satu pondokan menjadi tujuh pondokan dengan tarif sewa per malam antara Rp 900.000 hingga Rp 1.600.000.

Dengan keyakinan bahwa pandemi akan segera berlalu, fasilitas desa terus dibangun. Selain Cai Mandala, ada Pangojayan, kolam renang alami dari air gunung yang dulunya adalah tempat pembuangan sampah, tempat glamping, perkebunan agrowisata, dan lain-lain.

Tahun 2021, Batulayang masuk dalam 100 besar desa wisata di seluruh Indonesia pada Program Anugerah Desa Wisata Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan pada 2022 mereka meraih juara kedua desa wisata di Kabupaten Bogor.

Puncaknya tahun 2023 lalu, Desa Wisata Batulayang masuk 8 besar UNWTO (United Nations World Tourism Organization) mewakili Indonesia.

Semua pencapaian ini tidak lepas dari jiwa wirausaha yang dimiliki masyarakat Desa Wisata Batulayang, mulai dari kecil hingga besar. Perbaikan lingkungan menjadi langkah awal sebelum "dijual" ke masyarakat luas.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Pemerintah
Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Pemerintah
Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Swasta
Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Pemerintah
Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

BUMN
Alison Chan Dorong Strategi Investasi Berkelanjutan hingga Raih Penghargaan PBB

Alison Chan Dorong Strategi Investasi Berkelanjutan hingga Raih Penghargaan PBB

Pemerintah
Tingkatkan Populasi, Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Tingkatkan Populasi, Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Swasta
Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah
Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Pemerintah
Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Swasta
Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

LSM/Figur
Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

LSM/Figur
Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

LSM/Figur
Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

LSM/Figur
Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau