Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/09/2024, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana membangun transmisi yang mengintegrasikan koneksi sejumlah pulau di Indonesia, terutama di tiga pulau utama yakni Jawa, Kalimantan, dan Sumatera.

Transmisi yang diberi nama Green Super Grid tersebut dimaksudkan untuk menyalurkan energi terbarukan ke pusat beban, seperti di Jawa.

Direktur Legal & Human Capital PT PLN Yusuf Didi Setiarto menyampaikan, interkoneksi transmisi lintas pulau tersebut menjadi solusi menyalurkan energi terbarukan, terutama energi yang andal, yang berada jauh dari pusat beban.

Baca juga: Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Dia mencontohkan, energi hidro yang besar terletak di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Kalimantan.

Sedangkan potensi energi panas bumi yang besar ada di Sumatera Selatan, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat.

"Persoalannya, aset-aset tersebut tidak berada di titik yang ideal. Perlu infrastruktur transmisi yang mengevakuasi energi listriknya ke pusat beban," kata Yusuf dalam diskusi yang dipantau secara daring, Selasa (17/9/2024).

Skema Green Super Grid tersebut, kata Yusuf, telah diuji ke badan energi internasional International Energy Agency (IEA) yang berbasis di Paris, Perancis.

Baca juga: McKinsey Sebut Transisi Energi Global Hadapi Rintangan

Hasilnya, rencana infrastruktur transmisi lintas pula tersebut menjadi model yang terbaik bagi Indonesia sebagai negara kepulauan.

Dalam skema tersebut, akan ada beberapa model transmisi lintas pulau yakni Sumatera-Jawa, Sumatera Kalimantan, dan Sumba-Bali-Jawa.

Transmisi Sumatera-Jawa akan dikembangkan pada 2029, Sumatera Kalimantan rencananya dikembangkan 2035, dan Sumba-Bali-Jawa bakal dikembangkan setelah 2040.

"Kami akan menjemput (listrik) dari sumber energi tersebut yang ada di pusat pembangkitan lalu menyalurkannya," ucap Yunus.

Baca juga: Cetak Sejarah, 50 Persen Listrik Eropa Dipasok Energi Terbarukan

Dia menambahkan, dunia internasional pun turut mengakui bahwa transisi energi memerlukan transmisi yang andal pula.

Yusuf menuturkan, energi terbarukan seperti hidro dan panas bumi penting untuk menjadi baseloader atau penyuplai beban beban dasar bagi kebutuhan energi listrik karena produksinya yang stabil.

Dia menambahkan, sumber energi lain seperti nuklir juga menjadi pertimbangan untuk dikembangkan.

Jika energi yang cocok untuk menjadi baseloader tersebut telah dikembangkan dan ditransmisikan lintas pulau, Yunus beranggapan Indonesia memiliki kemewahan untuk memanen energi terbarukan yang intermitten seperti matahari dan angin.

"Tanpa adanya baseloader andal, itu semua hanya jadi mimpi. Kita perlu upaya sistematis dan konseptual untuk ini," jelas Yusuf.

Baca juga: Indonesia Didesak Tingkatkan Komitmen untuk Manfaatkan Energi Terbarukan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketahanan Pangan Hadapi Sejumlah Tantangan, Mulai Perubahan Iklim hingga Isu Geopolitik

Ketahanan Pangan Hadapi Sejumlah Tantangan, Mulai Perubahan Iklim hingga Isu Geopolitik

Pemerintah
Sejumlah Lembaga Ingatkan Bahayanya Ekspor Pasir Laut bagi Kawasan Pesisir

Sejumlah Lembaga Ingatkan Bahayanya Ekspor Pasir Laut bagi Kawasan Pesisir

LSM/Figur
Subsidi Rp 9 Kuadriliun Mengalir ke Sektor yang Bahayakan Iklim Bumi

Subsidi Rp 9 Kuadriliun Mengalir ke Sektor yang Bahayakan Iklim Bumi

LSM/Figur
Stroberi Accessories dan Nyata Foundation Dukung Pendidikan di Pedalaman Indonesia

Stroberi Accessories dan Nyata Foundation Dukung Pendidikan di Pedalaman Indonesia

Swasta
Bank DBS Indonesia Luncurkan Kartu Kredit Daur Ulang, Diklaim Ramah Lingkungan

Bank DBS Indonesia Luncurkan Kartu Kredit Daur Ulang, Diklaim Ramah Lingkungan

Swasta
15 Juta Mobil Listrik Ditarget Mengaspal Tahun 2030

15 Juta Mobil Listrik Ditarget Mengaspal Tahun 2030

Pemerintah
Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

LSM/Figur
Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Swasta
Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Swasta
Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Pemerintah
Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Swasta
Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Pemerintah
Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Swasta
Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

LSM/Figur
Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series 'Kami Memohon'

Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series "Kami Memohon"

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau