Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2024, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro mengatakan, kenaikan produk domestik regional bruto (PDRB) di daerah basis tambang tumbuh di kisaran 20-an persen, melampai pertumbuhan ekonomi nasional.

Akan tetapi, di baliknya pertumbuhan perekonomian daerah tersebut, juga dibarengi lonjakan angka kemiskinan.

"Di daerah basis tambang itu angka kemiskinan tingkat kedalaman kemiskinan, dan keparahan kemiskinan itu naik signifikan," kata Komaidi dalam diskusi yang dipantau secara daring, Selasa (17/9/2024).

Baca juga: Akses Listrik ke Desa Kecil Diklaim Tidak Bisa Kurangi Kemiskinan

Keparahan kemiskinan mengacu pada kesenjangan antara penduduk miskin. Sedangkan kedalaman kemiskinan adalah pengeluaran penduduk miskin yang semakin jauh dengan garis kemiskinan.

Komaidi menyampaikan, pertumbuhan perekonomian tersebut hanya terjadi di atas kertas. Dalam penghitungan PDRB, ada empat elemen yang dihitung yakni belanja masyarakat, belanja pemerintah, investasi, dan ekspor neto.

Dari keempat elemen tersebut, hanya investasi yang meningkat signifikan sehingga membuat PDRB bertambah dan seolah-olah perekonomian suatu wilayah naik.

Komaidi menuturkan, fenomena tersebut tak lepas dari paket investasi yang ada. Salah satunya ihwal tenaga kerja yang dibawa oleh penanam modal.

Baca juga: Tagihan Energi Inggris Melonjak, Risiko Kemiskinan Warga Meningkat

Selain itu, fenomena tersebut juga disebabkan oleh hilirisasi yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Artinya, paket investasi tersebut hanya menanam modal, mengambil produknya, dan membawa pulang.

"Sementara yang punya lahan tidak kebagian," tuturnya.

Komaidi menyampaikan, fenomena tersebut menjadi masalah yang sangat mendasar dan harus segera diintervensi. Bila tidak, hal tersebut akan menjadi bom waktu.

Dia menjelaskan, kemiskinan di daerah tambang tidak bisa diselesaikan satu pihak, melainkan perlu diselesaikan lintas sektor.

Baca juga: Kemiskinan Ekstrem RI Masih 0,8 Persen, Target Dieliminasi pada 2024

Di samping itu, dibutuhkan adanya evaluasi menyeluruh ihwal kebijakan penanaman modal yang ada.

"Kalau investasi asing, tenaga kerja harusnya melibatkan nasional, pusat, sampai daerah contohnya," papar Komaidi.

Selain itu, butuh roadmap atau peta jalan yang jelas mengenai pengelolaan tambang beserta aturan hilirisasinya.

Baca juga: Penurunan Kemiskinan di Desa Lebih Tinggi daripada Kota

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Solusi Air Bersih di Desa Sungai Payang, Begini Upaya MMSGI Dorong Kesejahteraan Warga

Solusi Air Bersih di Desa Sungai Payang, Begini Upaya MMSGI Dorong Kesejahteraan Warga

Swasta
Dilobi Sejumlah Pihak Termasuk RI, Uni Eropa Tunda Implementasi UU Anti-Deforestasi

Dilobi Sejumlah Pihak Termasuk RI, Uni Eropa Tunda Implementasi UU Anti-Deforestasi

Pemerintah
BRIN: Teknologi Nuklir Dapat Deteksi Pemalsuan Pangan

BRIN: Teknologi Nuklir Dapat Deteksi Pemalsuan Pangan

Pemerintah
Dalam 6 Bulan, Sampah di Cekungan Bandung Bisa Jadi Bencana

Dalam 6 Bulan, Sampah di Cekungan Bandung Bisa Jadi Bencana

Pemerintah
Kekeringan Global Ancam Pasokan Pangan dan Produksi Energi

Kekeringan Global Ancam Pasokan Pangan dan Produksi Energi

Pemerintah
Laporan 'Health and Benefits Study 2024': 4 Tren Tunjangan Kesehatan Karyawan Indonesia

Laporan "Health and Benefits Study 2024": 4 Tren Tunjangan Kesehatan Karyawan Indonesia

Swasta
Perubahan Iklim Tingkatkan Kekerasan terhadap Perempuan

Perubahan Iklim Tingkatkan Kekerasan terhadap Perempuan

Pemerintah
Forum 'ESG Edge' Inquirer: Kolaborasi Sekolah Swasta dan Negeri Jadi Solusi Holistik Masalah Pendidikan Filipina

Forum "ESG Edge" Inquirer: Kolaborasi Sekolah Swasta dan Negeri Jadi Solusi Holistik Masalah Pendidikan Filipina

LSM/Figur
Batik: Menenun Kesadaran untuk Bumi

Batik: Menenun Kesadaran untuk Bumi

Pemerintah
Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Pemerintah
Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah
DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

Pemerintah
Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Pemerintah
Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

BUMN
Kemendagri: Alokasi APBD untuk Pengolahan Sampah Rata-rata Kurang dari 1 Persen

Kemendagri: Alokasi APBD untuk Pengolahan Sampah Rata-rata Kurang dari 1 Persen

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau