Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Kompas.com - 19/09/2024, 10:00 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Laporan dari Linkedln mengungkap bahwa dunia kekurangan tenaga kerja yang memiliki keterampilan ramah lingkungan (green skill).

Data tersebut menyebut meski permintaan tenaga kerja dengan green skill meningkat, rupanya hanya satu dari delapan pekerja yang memiliki setidaknya satu ketrampilan ramah lingkungan yang diperlukan untuk mewujudkan ambisi keberlanjutan.

Mengutip Green Economy, Rabu (18/9/2024) data Linkedln ini menganalisis basis keanggotaan mereka yang berjumlah 930 juta pengguna di 48 negara untuk mengungkap kesenjangan di pasar green skill.

Baca juga: Survei: Satu dari Lima Pekerja Tertarik Pelajari Green Skill

Antara tahun 2022 hingga 2023, tenaga kerja dengan green skill sebanyak 12,3 persen, sementara lowongan pekerjaan yang membutuhkan setidaknya ketrampilan ramah lingkungan selama periode yang sama ini lebih tinggi yakni 22,4 persen.

Jika diperpanjang selama periode lima tahun, katakan antara tahun 2018 hingga 2023, talenta dengan green skill tumbuh 5,4 persen sedangkan pekerjaan yang membutuhkan setidaknya satu keterampilan hijau tumbuh sebesar 9,4 persen.

Permintaan di Tiga Sektor Utama

Laporan ini menyoroti tiga sektor utama yang akan menjadi poros pengurangan karbon dan pencapaian nol emisi. Sektor yang dimaksud adalah energi, transportasi, dan keuangan.

Sektor energi terbarukan merupakan sektor pertumbuhan utama. Antara tahun 2015 dan 2023, lapangan kerja di sektor energi terbarukan tumbuh di semua 48 negara.

Dan setiap 100 pekerja yang meninggalkan industri energi terbarukan, akan ada 120 pekerja masuk yang menggantikannya.

Sementara itu di sektor transportasi, ledakan kendaraan listrik meningkatkan pertumbuhan lapangan kerja di sektor tersebut.

Baca juga: Gibran: Pengembangan Hilirisasi Bisa Buka 5 Juta Lapangan Kerja Green Job

Pekerja otomotif dengan keterampilan kendaraan listrik tertentu meningkat rata-rata 61 persen selama periode lima tahun.

Hingga Maret 2023, Swedia memiliki jumlah pekerja tertinggi dengan keterampilan kendaraan listrik, yaitu 8,1 persen, diikuti oleh Inggris dengan 7,3 persen, dan Jerman dengan 6,1 persen.

Industri keuangan memiliki jumlah pekerja dengan green skill yang lebih rendah daripada rata-rata.

Sementara konsentrasi talenta green skill rata-rata berada di angka 12,3 persen di semua industri, namun sektor keuangan hanya memiliki konsentrasi sebesar 6,8 persen, yang setara dengan hanya satu dari setiap 15 pekerja yang memiliki keterampilan ramah lingkungan.

Hal ini menempatkan keuangan di posisi paling bontot dalam hal ketersediaan tenaga kerja dengan green skill.

Kesenjangan Green Skill

Lebih lanjut, rata-rata tingkat perekrutan LinkedIn untuk pekerja dengan setidaknya satu keterampilan ramah lingkungan adalah 29 persen lebih tinggi daripada rata-rata tenaga kerja.

Hal ini menunjukkan manfaat dan keuntungan dari memiliki ketrampilan ramah lingkungan, terutama di awal karier seseorang.

Meski begitu laporan Linkedln juga menyoroti adanya kesenjangan gender yang jelas di pasar green skill.

Baca juga: Berdayakan UMKM, Cara Perkuat Keberlanjutan di Indonesia

Menurut analisis lebih lanjut tentang gender di pasar green skill, satu dari enam laki-laki memenuhi syarat sebagai tenaga kerja green skill.

Sedangkan hanya satu dari sepuluh perempuan yang memenuhi syarat. Ini berarti sembilan dari sepuluh perempuan tidak memiliki satu pun ketrampilan ramah lingkungan.

Kesenjangan gender ini bervariasi di berbagai industri. Sektor energi terbarukan misalnya, secara khusus kekurangan tenaga kerja perempuan dengan green skill.

Industri energi terbarukan ini hanya punya 34 persen tenaga kerja perempuan dengan green skill. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata industri lain sebesar 44 persen.

Jika dijabarkan ke dalam peran kepemimpinan, hanya 21,8 persen pendiri perusahaan energi terbarukan adalah perempuan.

Kesenjangan terbesar lain ada di bidang green skill lintas fungsi, di mana laki-laki hampir 3 kali lebih mungkin daripada perempuan untuk memiliki keterampilan khusus ini.

Secara khusus, green skill lintas fungsi mengacu pada proyek pemeliharaan dan perbaikan, seperti untuk sistem kelistrikan, bangunan, dan komputer.

sumber https://www.greeneconomy.co.uk/news/global-workforce-lacks-green-skills-report-reveals-critical-shortages-and-gender-disparities/

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Studi: Perubahan Iklim Makin Mengkhawatirkan akibat Polusi Plastik

Studi: Perubahan Iklim Makin Mengkhawatirkan akibat Polusi Plastik

Pemerintah
PLN Luncurkan Pengisian Daya Kendaraan Listrik di Bandung

PLN Luncurkan Pengisian Daya Kendaraan Listrik di Bandung

Pemerintah
Transisi Energi Bersih Terus Meningkat, Tapi Kemajuannya Tak Merata

Transisi Energi Bersih Terus Meningkat, Tapi Kemajuannya Tak Merata

Pemerintah
Inovasi Sterilisasi Pangan Teknologi PEF Diklaim Lebih Ramah Lingkungan

Inovasi Sterilisasi Pangan Teknologi PEF Diklaim Lebih Ramah Lingkungan

Pemerintah
Buktikan Komitmen Bangun Kesejahteraan Masyarakat, PT GNI & SEI Bagikan Ratusan Sepatu untuk Siswa SD di Morut

Buktikan Komitmen Bangun Kesejahteraan Masyarakat, PT GNI & SEI Bagikan Ratusan Sepatu untuk Siswa SD di Morut

Swasta
Studi: Pemilik Aset Dapat Dorong Investasi Perubahan Iklim

Studi: Pemilik Aset Dapat Dorong Investasi Perubahan Iklim

Pemerintah
Komitmen Lindungi Kesehatan Karyawan, GNI Gelar Health Talk

Komitmen Lindungi Kesehatan Karyawan, GNI Gelar Health Talk

Pemerintah
Tekanan Publik Bisa Pengaruhi Perusahaan dalam Kurangi Dampak Lingkungan

Tekanan Publik Bisa Pengaruhi Perusahaan dalam Kurangi Dampak Lingkungan

Pemerintah
Studi: Bahasa Abui di NTT Terancam Punah

Studi: Bahasa Abui di NTT Terancam Punah

Pemerintah
Ini 9 Rekomendasi untuk Dorong Percepatan Transisi Energi Berkeadilan

Ini 9 Rekomendasi untuk Dorong Percepatan Transisi Energi Berkeadilan

Pemerintah
Siapa pun Kepala Daerah Terpilih Didesak Fokus Cegah dan Atasi Stunting

Siapa pun Kepala Daerah Terpilih Didesak Fokus Cegah dan Atasi Stunting

LSM/Figur
Pelaku Usaha Minta Regulasi Harga Minyak Jelantah untuk Bioenergi

Pelaku Usaha Minta Regulasi Harga Minyak Jelantah untuk Bioenergi

Swasta
Studi: Pembakaran Sampah dengan Insenerator di TPA Kontaminasi Ekosistem Sekitar

Studi: Pembakaran Sampah dengan Insenerator di TPA Kontaminasi Ekosistem Sekitar

LSM/Figur
2 Miliar Warga Kota di Dunia Berpotensi Terpapar Kenaikan Temperatur pada 2040

2 Miliar Warga Kota di Dunia Berpotensi Terpapar Kenaikan Temperatur pada 2040

Pemerintah
Perluasan Lahan Sawit Dikhawatirkan Ancam Eksistensi Lahan Pangan

Perluasan Lahan Sawit Dikhawatirkan Ancam Eksistensi Lahan Pangan

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau