Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/09/2024, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Kamis (29/8/2024) siang pukul 11.30 Waktu Indonesia Barat (WIB), di bawah terik matahari yang menyengat, Anton Kaelani berjalan menyusuri tanaman mangrove yang terhampar di pesisir laut Desa Sungsang IV, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sulawesi Selatan.

Di jari-jarinya terselip alat pengitung. Setiap dia melewati tanaman mangrove yang hidup, jarinya memencet tombol alat hitung.

Hari itu adalah bagian dari kesibukannya saban hari, mengitung bibit mangrove yang hidup yang ditanam lebih dari setahun lalu. Jika ada mangrove yang mati, dia mencatatnya di mana lokasinya.

Baca juga: Masa Kritis Mangrove 4 Tahun, Perlu Dirawat Setelah Ditanam

"Sekarang upaya kami tidak sia-sia. Setelah berupaya selama dua tahun lebih, akhirnya jerih payah kami terbayarkan," kata Anton dengan senyumnya.

Hamparan lahan mangrove tersebut merupakan bagian dari lahan rehabilitasi mangrove yang diinisiasi Center for International Forestry Research (CIFOR).

Melalui program bernama Mangrove Restoration and Ecotourism (SMART), CIFOR berkolaborasi dengan Universitas Sriwijaya dan Forum Daerah Aliran Sungai Sumatra Selatan (Forum DAS Sumsel) serta didukug Temasek Foundation, ogranisasi filantropi asal Singapura.

Anton adalah bagian dari tim yang memonitor dan merawat mangrove-mangrove tersebut di lahan seluas 7,7 hektare yang terbagi menjadi dua zona.

Sebelum ditanami mangrove, berhektar-hektare lahan di sana rusak setelah upaya penanaman pohon kelapa yang dilakukan warga tidak berhasil.

Baca juga: Restorasi Mangrove di Banyuasin Ditarget Serap 180 Ton Karbon Dioksida

Padahal sebelumnya, lahan yang berjarak beberapa puluh kilometer dari Taman Nasional Sembilang tersebut merupakan ekosistem mangrove.

Kerusakan mangrove di sana membuat ekosistem di sana turut terganggu. Pada 2021, proyek restorasi mangrove bernama SMART dimulai di sana.

Dalam pemantauan mangrove, tim yang bertugas menerapkan metode sensus setiap harinya. Artinya, semua mangrove yang ada di sana dicatat kehidupannya, saban hari.

Junaedi, salah satu bagian dari tim pemantauan dan perawatan mangrove di sana menuturkan, metode sensus dipakai untuk benar-benar menganalisis upaya penanaman mangrove.

Baca juga: Lewat Program SMART, CIFOR Restorasi Mangrove Sambil Berdayakan Masyarakat

"Dari situ akan terlihat speses apa yang paling banyak hidup, spesies mana yang paling cocok. Sehingga kita bisa melakukan penyulaman dan penanaman," ucap Junaedi.

Selain itu, tim juga melakukan pembersihan dan sampah-sampah yang serta melakukan perawatan kanal.

Junaedi mengaku, tak mudah melakukan perawatan mangrove. Dibutuhkan kegigihan dan semangat pantang menyerah untuk melakukannya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Tim Pemuda Sabet Kompetisi Kebijakan Energi Bersih Pertama di Indonesia

3 Tim Pemuda Sabet Kompetisi Kebijakan Energi Bersih Pertama di Indonesia

LSM/Figur
Dunia Habiskan 2,6 Triliun Dollar AS Per Tahun untuk Subsidi Aktivitas yang Sebabkan Pemanasan Global

Dunia Habiskan 2,6 Triliun Dollar AS Per Tahun untuk Subsidi Aktivitas yang Sebabkan Pemanasan Global

Pemerintah
Kiprah BNI Masuk 1.000 Perusahaan Terbaik Dunia Majalah TIME

Kiprah BNI Masuk 1.000 Perusahaan Terbaik Dunia Majalah TIME

BUMN
Pesan Jaga Lingkungan untuk Para Anak Muda

Pesan Jaga Lingkungan untuk Para Anak Muda

LSM/Figur
Perdana, Pertamina Pasok Bahan Bakar Berkelanjutan untuk Pesawat Australia

Perdana, Pertamina Pasok Bahan Bakar Berkelanjutan untuk Pesawat Australia

BUMN
Ekspor Tambang Pasir Laut Berdampak Buruk pada Ekonomi Keluarga di Pesisir

Ekspor Tambang Pasir Laut Berdampak Buruk pada Ekonomi Keluarga di Pesisir

LSM/Figur
Komitmen MMSGI Menyulap Lahan Pascatambang Jadi Taman Kehidupan di Bumi Mahakam

Komitmen MMSGI Menyulap Lahan Pascatambang Jadi Taman Kehidupan di Bumi Mahakam

Swasta
PBB Indonesia Luncurkan Laporan Capaian SDGs, Ini Rangkumannya

PBB Indonesia Luncurkan Laporan Capaian SDGs, Ini Rangkumannya

Pemerintah
Indonesia-Selandia Baru Kerja Sama Program Eksplorasi Panas Bumi

Indonesia-Selandia Baru Kerja Sama Program Eksplorasi Panas Bumi

Pemerintah
Integrasikan Keberlanjutan ke Strategi Perusahaan, Rybale al Hage Raih SDG Pioneer 2024

Integrasikan Keberlanjutan ke Strategi Perusahaan, Rybale al Hage Raih SDG Pioneer 2024

Pemerintah
Pengakuan Semu Nelayan Kecil, Muncul di Aturan tapi Tak Terlindungi

Pengakuan Semu Nelayan Kecil, Muncul di Aturan tapi Tak Terlindungi

LSM/Figur
Bank Dunia Ingatkan Indonesia Berpotensi Hadapi Masalah Ketahanan Pangan

Bank Dunia Ingatkan Indonesia Berpotensi Hadapi Masalah Ketahanan Pangan

Pemerintah
Djarum Foundation Bersama Mahasiswa Tanam 5.000 Mangrove di Tahura Ngurah Rai

Djarum Foundation Bersama Mahasiswa Tanam 5.000 Mangrove di Tahura Ngurah Rai

Pemerintah
Polandia Lirik Investasi di Jabar, Energi hingga Pertanian

Polandia Lirik Investasi di Jabar, Energi hingga Pertanian

Pemerintah
Fabiana Schaeffer, Gabungkan Keberlanjutan dalam Acara Skala Besar

Fabiana Schaeffer, Gabungkan Keberlanjutan dalam Acara Skala Besar

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau