KOMPAS.com - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meluncurkan laporan tahunan UN in Indonesia’s 2023 Annual Results Report.
Peluncuran laporan itu dilakukan dalam acara Bappenas-UN Forum di Jakarta, Rabu (18/9/2024).
Laporan tersebut menyoroti pekerjaan dan dampak yang dicapai atas pelaksanaan United Nations Sustainable Development Cooperation Framework (UNSDCF) yang memasuki tahun ketiga.
Baca juga: Kolaborasi Multipihak Jadi Kunci Tercapainya SDGs
Perjanjian tersebut memayungi 30 lembaga PBB yang bekerja sama untuk mendukung agenda pembangunan pemerintah.
Laporan tersebut merangkum hasil kemajuan PBB dan Indonesia dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dan diorganisasi berdasarkan empat area strategis UNSDCF.
Keempat area strategis tersebut adalah Pembangunan Manusia yang Inklusif; Transformasi Ekonomi; Pembangunan Hijau, Perubahan Iklim, dan Bencana Alam; serta Mempercepat Kemajuan Menuju SDGs.
Berikut rangkuman capaian PBB dan Indonesia dalam SDGs dari keempat area strategis tersebut dikutip dari situs web PBB di Indonesia.
Baca juga: Kebutuhan Pendanaan SDGs Naik, Butuh Inovasi Pembiayaan
Hasil yang dicapai dalam area pertama ini salah satunya adalah efisiensi sistem perlindungan sosial melalui pendaftaran sosial ekonomi.
Efisiensi ini memengaruhi lebih dari 118 juta penerima manfaat dari berbagai program perlindungan sosial pemerintah.
Di samping itu, PBB bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional mendukung inisiatif pangan dan gizi yang memberi manfaat bagi 25.000 anak sekolah.
Pembelajaran inisiatif tersebut menjadi masukan bagi inisiatif makanan bergizi nasional.
Dari sisi kesehata, proporsi penduduk yang hidup dengan HIV dan menggunakan obat antiretroviral meningkat, dari 33 persen pada Desember 2022 menjadi 40 persen pada Desember 2023.
Baca juga: Pembiayaan Alternatif Penting untuk Capai SDGs
Di sektor industri, PBB membantu lebih dari 900 pabrik untuk meningkatkan teknologi terbaru, meningkatkan daya saing ekonomi, sekaligus menurunkan dampak buruk lingkungan.
Lebih dari 330.000 petani menerima dukungan untuk meningkatkan praktik pertanian dan memperkuat usaha pertanian.
Industri kelapa sawit juga meningkatkan pengelolaan limbah dan pemanfaatan produk, baik di perkebunan maupun di pabrik—hasil dari dukungan PBB dan mitranya.
Baca juga: Lestari Summit 2024: Pentingnya Peran Agen Perubahan Guna Mencapai Target SDGs
PBB membantu mengurangi lebih dari 87 juta ton emisi gas rumah kaca (GRK).
Selain itu, PBB turut serta menyediakan energi bersih untuk 134.000 rumah tangga dari pembangkit listrik tenaga minihidro dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap.
Sementara itu, upaya pengurangan limbah laut sebesar 420.000 ton dicapai melalui langkah-langkah pengurangan dan daur ulang limbah.
Baca juga: Transisi Energi Jadi Bagian Penting Capai SDGs
Indonesia, dengan dukungan PBB, berhasil mengumpulkan 2,2 miliar dollar AS melalui obligasi tematik untuk membantu mempercepat pencapaian target SDGs.
Hasil akhir dari obligasi ini memberikan dampak positif pada kehidupan 6,4 juta orang Indonesia.
Lebih dari 800 juta dosis vaksin berhasil didistribusikan ke lokasi yang tepat dengan menggunakan aplikasi SMILE yang dikembangkan PBB.
Baca juga: Publikasi Riset Bisa Akselerasi Capaian SDGs
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menuturkan, Indonesia terus berkomitmen mencapai SDGs dan menangani isu global yang mendesak seperti perubahan iklim, kesenjangan ekonomi, dan ketimpangan sosial.
Dia menambahkan, dalam lima tahun ke depan juga menjadi momen krusial Indonesia untuk melaksanakan tiga pilar transformasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
"Yaitu Transformasi Sosial, Transformasi Ekonomi, dan Transformasi Tata Kelola,” ujar Suharso Monoarfa dalam Bappenas-UN Forum.
Koordinator Residen PBB di Indonesia Gita Sabharwal menyampaikan, kerja sama merupakan langkah yang perlu dilakukan untuk mempercepat kemajuan menuju pencapaian SDGs, sambil memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal.
"Kami akan terus bekerja sama dengan Bappenas dan seluruh pemerintah Indonesia, tidak hanya untuk mencapai target SDGs tetapi juga menjajaki solusi inovatif untuk membantu pemerintah dalam pertumbuhan inklusif, pembangunan hijau dan rendah karbon, serta transformasi digital," ujar Gita.
Baca juga: Bappenas Serukan Pentingnya Kolaborasi Demi Capai Target SDGs
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya