Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 20 September 2024, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meluncurkan laporan tahunan UN in Indonesia’s 2023 Annual Results Report.

Peluncuran laporan itu dilakukan dalam acara Bappenas-UN Forum di Jakarta, Rabu (18/9/2024).

Laporan tersebut menyoroti pekerjaan dan dampak yang dicapai atas pelaksanaan United Nations Sustainable Development Cooperation Framework (UNSDCF) yang memasuki tahun ketiga.

Baca juga: Kolaborasi Multipihak Jadi Kunci Tercapainya SDGs

Perjanjian tersebut memayungi 30 lembaga PBB yang bekerja sama untuk mendukung agenda pembangunan pemerintah.

Laporan tersebut merangkum hasil kemajuan PBB dan Indonesia dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dan diorganisasi berdasarkan empat area strategis UNSDCF.

Keempat area strategis tersebut adalah Pembangunan Manusia yang Inklusif; Transformasi Ekonomi; Pembangunan Hijau, Perubahan Iklim, dan Bencana Alam; serta Mempercepat Kemajuan Menuju SDGs.

Berikut rangkuman capaian PBB dan Indonesia dalam SDGs dari keempat area strategis tersebut dikutip dari situs web PBB di Indonesia.

Baca juga: Kebutuhan Pendanaan SDGs Naik, Butuh Inovasi Pembiayaan

1. Pembangunan Manusia yang Inklusif

Hasil yang dicapai dalam area pertama ini salah satunya adalah efisiensi sistem perlindungan sosial melalui pendaftaran sosial ekonomi.

Efisiensi ini memengaruhi lebih dari 118 juta penerima manfaat dari berbagai program perlindungan sosial pemerintah.

Di samping itu, PBB bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional mendukung inisiatif pangan dan gizi yang memberi manfaat bagi 25.000 anak sekolah.

Pembelajaran inisiatif tersebut menjadi masukan bagi inisiatif makanan bergizi nasional.

Dari sisi kesehata, proporsi penduduk yang hidup dengan HIV dan menggunakan obat antiretroviral meningkat, dari 33 persen pada Desember 2022 menjadi 40 persen pada Desember 2023.

Baca juga: Pembiayaan Alternatif Penting untuk Capai SDGs

2. Transformasi Ekonomi

Di sektor industri, PBB membantu lebih dari 900 pabrik untuk meningkatkan teknologi terbaru, meningkatkan daya saing ekonomi, sekaligus menurunkan dampak buruk lingkungan.

Lebih dari 330.000 petani menerima dukungan untuk meningkatkan praktik pertanian dan memperkuat usaha pertanian.

Industri kelapa sawit juga meningkatkan pengelolaan limbah dan pemanfaatan produk, baik di perkebunan maupun di pabrik—hasil dari dukungan PBB dan mitranya.

Baca juga: Lestari Summit 2024: Pentingnya Peran Agen Perubahan Guna Mencapai Target SDGs

3. Pembangunan Hijau, Perubahan Iklim, dan Bencana Alam

PBB membantu mengurangi lebih dari 87 juta ton emisi gas rumah kaca (GRK).

Selain itu, PBB turut serta menyediakan energi bersih untuk 134.000 rumah tangga dari pembangkit listrik tenaga minihidro dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap.

Sementara itu, upaya pengurangan limbah laut sebesar 420.000 ton dicapai melalui langkah-langkah pengurangan dan daur ulang limbah.

Baca juga: Transisi Energi Jadi Bagian Penting Capai SDGs

4. Inovasi untuk Mempercepat Kemajuan Menuju SDGs

Indonesia, dengan dukungan PBB, berhasil mengumpulkan 2,2 miliar dollar AS melalui obligasi tematik untuk membantu mempercepat pencapaian target SDGs.

Hasil akhir dari obligasi ini memberikan dampak positif pada kehidupan 6,4 juta orang Indonesia.

Lebih dari 800 juta dosis vaksin berhasil didistribusikan ke lokasi yang tepat dengan menggunakan aplikasi SMILE yang dikembangkan PBB.

Baca juga: Publikasi Riset Bisa Akselerasi Capaian SDGs

Komitmen

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menuturkan, Indonesia terus berkomitmen mencapai SDGs dan menangani isu global yang mendesak seperti perubahan iklim, kesenjangan ekonomi, dan ketimpangan sosial.

Dia menambahkan, dalam lima tahun ke depan juga menjadi momen krusial Indonesia untuk melaksanakan tiga pilar transformasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.

"Yaitu Transformasi Sosial, Transformasi Ekonomi, dan Transformasi Tata Kelola,” ujar Suharso Monoarfa dalam Bappenas-UN Forum.

Koordinator Residen PBB di Indonesia Gita Sabharwal menyampaikan, kerja sama merupakan langkah yang perlu dilakukan untuk mempercepat kemajuan menuju pencapaian SDGs, sambil memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal.

"Kami akan terus bekerja sama dengan Bappenas dan seluruh pemerintah Indonesia, tidak hanya untuk mencapai target SDGs tetapi juga menjajaki solusi inovatif untuk membantu pemerintah dalam pertumbuhan inklusif, pembangunan hijau dan rendah karbon, serta transformasi digital," ujar Gita.

Baca juga: Bappenas Serukan Pentingnya Kolaborasi Demi Capai Target SDGs

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Menteri LH Sebut Gelondongan Kayu Terseret Banjir Sumatera Bisa Dimanfaatkan
Menteri LH Sebut Gelondongan Kayu Terseret Banjir Sumatera Bisa Dimanfaatkan
Pemerintah
Bioetanol dari Sorgum Disebut Lebih Unggul dari Tebu dan Singkong, tapi..
Bioetanol dari Sorgum Disebut Lebih Unggul dari Tebu dan Singkong, tapi..
LSM/Figur
Asia Tenggara Catat Kenaikan 73 Persen pada Hasil Obligasi ESG
Asia Tenggara Catat Kenaikan 73 Persen pada Hasil Obligasi ESG
Pemerintah
4 Penambang Batu Bara Ilegal di Teluk Adang Kalimantan Ditangkap, Alat Berat Disita
4 Penambang Batu Bara Ilegal di Teluk Adang Kalimantan Ditangkap, Alat Berat Disita
Pemerintah
Drone Berperan untuk Pantau Gajah Liar Tanpa Ganggu Habitatnya
Drone Berperan untuk Pantau Gajah Liar Tanpa Ganggu Habitatnya
Swasta
6 Kukang Sumatera Dilepasliar di Lampung Tengah
6 Kukang Sumatera Dilepasliar di Lampung Tengah
Pemerintah
RI dan UE Gelar Kampanye Bersama Lawan Kekerasan Digital terhadap Perempuan dan Anak
RI dan UE Gelar Kampanye Bersama Lawan Kekerasan Digital terhadap Perempuan dan Anak
Pemerintah
UNCTAD Peringatkan Sistem Perdagangan Dunia Rentan Terhadap Risiko Iklim
UNCTAD Peringatkan Sistem Perdagangan Dunia Rentan Terhadap Risiko Iklim
Pemerintah
Tak Perbaiki Tata Kelola Sampah, 87 Kabupaten Kota Terancam Pidana
Tak Perbaiki Tata Kelola Sampah, 87 Kabupaten Kota Terancam Pidana
Pemerintah
Bencana di Sumatera, Menteri LH Akui Tak Bisa Rutin Pantau Jutaan Unit Usaha
Bencana di Sumatera, Menteri LH Akui Tak Bisa Rutin Pantau Jutaan Unit Usaha
Pemerintah
DP World: Rantai Pasok Wajib Berubah untuk Akhiri Krisis Limbah Makanan
DP World: Rantai Pasok Wajib Berubah untuk Akhiri Krisis Limbah Makanan
LSM/Figur
KLH Periksa 8 Perusahaan terkait Banjir Sumatera, Operasional 4 Perusahaan Dihentikan
KLH Periksa 8 Perusahaan terkait Banjir Sumatera, Operasional 4 Perusahaan Dihentikan
Pemerintah
TN Way Kambas Sambut Kelahiran Bayi Gajah Betina, Berat 64 Kilogram
TN Way Kambas Sambut Kelahiran Bayi Gajah Betina, Berat 64 Kilogram
LSM/Figur
Menteri LH Sebut Kayu Banjir Bukan dari Hulu Batang Toru
Menteri LH Sebut Kayu Banjir Bukan dari Hulu Batang Toru
Pemerintah
TPA Suwung Bali Ditutup 23 Desember 2025, Ini Alasannya
TPA Suwung Bali Ditutup 23 Desember 2025, Ini Alasannya
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau