Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2024, 11:11 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Du Anyam, wirausaha sosial dari Indonesia Timur, merayakan satu dekade perjalanan dengan memberdayakan perempuan, meningkatkan kesejahteraan, dan melestarikan warisan budaya.

Sebagai bagian dari perayaan satu dekade ini, Perusahaan mencatat tonggak penting dengan memulai ekspor kerajinan anyaman lontar dari Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) ke pasar internasional.

Seremoni pelepasan kontainer ekspor kerajinan anyaman lontar khas NTT ini digelar pada Jumat (13/9/2024), di Flores Timur, NTT.

Perusahaan terus berkomitmen memanfaatkan sumber daya alam lokal NTT, yaitu daun lontar, sebagai material utama kerajinan anyaman.

Melalui pemanfaatan material alami dan ramah lingkungan, perusahaan ini tidak hanya melestarikan tradisi menganyam, tetapi juga berperan dalam mengurangi emisi karbon dengan memanfaatkan bahan baku alami yang tumbuh di daerah setempat.

Baca juga: Peraturan Teknis Pemberdayaan Perempuan Ditarget Rampung Tahun Depan

Proses pengolahan yang dilakukan oleh para penganyam perempuan juga lebih ramah lingkungan, tanpa membutuhkan energi atau teknologi yang menghasilkan emisi tinggi.

Hal ini tidak hanya mendukung pelestarian budaya, tetapi juga membantu menjaga lingkungan dengan mengurangi emisi karbon secara berkelanjutan.

Produk-produk lontar diolah dan dianyam dengan penuh keterampilan oleh para perempuan daerah setempat, menciptakan karya yang berdampak positif bagi lingkungan dan memberdayakan komunitas lokal.

Pada tahun ke-10 perjalanannya, Perusahaan telah menetapkan arah untuk menuju masa depan dengan visi 2030 yang sejalan dengan Agenda 2030 PBB untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sutainable Development Goals (SDGs).

Tahun ini, Perusahaan meluncurkan inovasi produk baru berupa koleksi suvenir kantor rendah karbon, Bhumi Binara.

Baca juga: Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Bhumi Binara menjadi koleksi pertama produk Corporate Gifts Du Anyam rendah karbon sekaligus aksi berani dalam memberikan dampak positif bagi lingkungan dan sosial yang berkelanjutan.

Koleksi ini juga merupakan persembahan eksklusif suvenir perusahaan yang selaras dengan nilai-nilai Environment, Social, and Governance (ESG), mencerminkan komitmen terhadap masa depan yang lebih hijau dan bertanggung jawab.

Ada beberapa faktor yang menjadikan koleksi terbaru Bhumi Binara ini diklaim sebagai produk rendah karbon.

Di antaranya pemilihan material berbahan ramah lingkungan dibuat dari bahan baku alami yang rendah emisi karbon dan mudah diurai, seperti daun lontar dan kulit organikdari hasil fermentasi limbah biji kopi.

Bahan baku daun lontar diperoleh dari pemasok lokal di NTT. Bahan ini memiliki sifat yang dapat terurai secara alami dan mudah didaur ulang.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi Ketimpangan Celios: Harta 50 Orang Terkaya RI Setara 50 Juta Penduduk

Studi Ketimpangan Celios: Harta 50 Orang Terkaya RI Setara 50 Juta Penduduk

LSM/Figur
Beri Dampak Positif Masyarakat, Pupuk Indonesia Gelar Program 'AKSI' di Banjarnegara Jateng

Beri Dampak Positif Masyarakat, Pupuk Indonesia Gelar Program "AKSI" di Banjarnegara Jateng

BUMN
Kawasan Karst Banjir Pengunjung, Ini Strategi Kurangi Dampak Negatifnya

Kawasan Karst Banjir Pengunjung, Ini Strategi Kurangi Dampak Negatifnya

LSM/Figur
Dianggap Berhasil Tangani Emisi dan Iklim, RI Raih Penghargaan Green Eurasia 2024

Dianggap Berhasil Tangani Emisi dan Iklim, RI Raih Penghargaan Green Eurasia 2024

Pemerintah
BI Luncurkan Kalkulator Hijau, Perusahaan Bisa Langsung Hitung Emisi

BI Luncurkan Kalkulator Hijau, Perusahaan Bisa Langsung Hitung Emisi

Pemerintah
Tanoto Foundation Ungkap Urgennya Peran Pendidikan Anak Usia Dini

Tanoto Foundation Ungkap Urgennya Peran Pendidikan Anak Usia Dini

LSM/Figur
Baru Dilantik, DPR Dituntut Perjuangkan UU Kriris Iklim

Baru Dilantik, DPR Dituntut Perjuangkan UU Kriris Iklim

Pemerintah
Perencanaan Kebijakan Harus Pahami Perubahan Iklim Regional

Perencanaan Kebijakan Harus Pahami Perubahan Iklim Regional

Pemerintah
Pekerja Informal di Indonesia Mampu Kumpulkan 1 Juta Ton Sampah Per Tahun

Pekerja Informal di Indonesia Mampu Kumpulkan 1 Juta Ton Sampah Per Tahun

Swasta
Indonesia Pimpin Kerjasama Selatan-Selatan, Percepat Aksi Iklim

Indonesia Pimpin Kerjasama Selatan-Selatan, Percepat Aksi Iklim

Pemerintah
Target Penggunaan Energi Terbarukan 23 Persen di Negara-negara Asean Tak Tercapai

Target Penggunaan Energi Terbarukan 23 Persen di Negara-negara Asean Tak Tercapai

Pemerintah
Coca-Cola Berhasil Tarik 74 Persen Botol Plastik untuk Diolah Kembali

Coca-Cola Berhasil Tarik 74 Persen Botol Plastik untuk Diolah Kembali

Swasta
1,9 Juta Penduduk RI Buta Aksara, Turun Signifikan dari 2022

1,9 Juta Penduduk RI Buta Aksara, Turun Signifikan dari 2022

Pemerintah
Baru 10 Persen Sekolah Indonesia yang Raih Adiwiyata

Baru 10 Persen Sekolah Indonesia yang Raih Adiwiyata

Pemerintah
MIND ID Konservasi 407 Spesies Flora dan Fauna Endemik

MIND ID Konservasi 407 Spesies Flora dan Fauna Endemik

BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau