Kondisi semak belukar dan lahan gambut atau hutan yang terdegradasi membuat kebakaran dengan cepat merambat.
Untuk itu, diperlukan restorasi kawasan hutan yang terdegradasi dengan vegetasi endemik.
Sehingga, apabila ada titik api, risiko menjadi kebakaran yang luas dan besar menjadi rendah.
Baca juga: Perubahan Iklim Sebabkan Karhutla di Mediterania Timur Makin Parah
Praktik pembukaan lahan dengan cara tebang dan bakar serta pembalakan hutan juga menjadi salah satu penyebab utama karhutla di Indonesia.
Di Kalimantan, sekitar sepertiga dari total hutan telah ditebang hanya dalam kurun waktu belasan tahun.
Untuk mencegah pembalakan hutan, dibutuhkan penegakan hukum yang ketat agar berbagai dampak negatifnya bisa ditangkal.
Berbagai faktor sosial-ekonomi yang ada di Indonesia saat ini juga mempunyai peran terhadap karhutla.
UNDRR menyampaikan, salah satu fakor sosial-ekonomi untuk perkebunan, seperti ekspansi perkebunan kelapa sawit.
Meski sudah ada berbagai peraturan, pembukaan hutan dengan cara dibakar untuk perkebunan dan alih fungsi lain masih terjadi.
Baca juga: Karhutla di Jateng Capai 183 Hektare Enam Bulan Terakhir
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya