Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Hijau: Upaya Indonesia Keluar dari Middle Trap Income

Kompas.com - 08/10/2024, 21:17 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menilai, penerapan ekonomi hijau bisa membawa Indonesia keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap).

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian PPN/Bappenas, Vivi Yulaswati menyampaikan bahwa untuk mengejar target tersebut, pemerintah sudah menyiapkan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) selama 20 tahun ke depan.

“Kita punya mimpi untuk keluar dari sebagai status saat ini, negara middle income. Kita punya mimpi untuk naik kelas sebagai negara maju paling muda di tahun 2045,” ujar Vivi dalam acara SDGs Annual Conference (SAC) 2024 yang digelar di Jakarta, Senin (7/10/2024).

Baca juga: Bappenas Targetkan 15,3 Juta Green Jobs Tercipta Pada 2045

Dalam RPJP 2025-2045, tambah dia, intinya tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi tinggi tetapi juga diiringi dengan pengurangan intensitas emisi karbon.

“Artinya apa? Ke depan, salah satu game changernya itu adalah penerapan ekonomi hijau," imbuhnya.

Ekonomi hijau, kata dia, bisa membantu mencapai target tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Adapun target keluar dari Middle Trap Income Indonesia direncanakan adalah pada tahun 2041, sehingga bisa mencapai visi Indonesia Emas pada 2045.

Baca juga: Kota Butuh Ruang Terbuka Hijau, Ini 3 Alasannya

Potensi ekonomi hijau dan green jobs

Lebih lanjut, ia menjelaskan, ekonomi
bukan hanya sekadar mengurangi emisi, tetapi juga berfokus pada pengurangan intensitas emisi, yang dihitung berdasarkan aktivitas ekonomi yang dilakukan.

Salah satu langkah kunci dalam transisi menuju ekonomi hijau adalah melalui dekarbonisasi di berbagai sektor, termasuk industri dan transportasi.

Pemerintah juga mendorong transisi energi menuju penggunaan energi terbarukan, seperti kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan hidrogen, serta penerapan pertanian regenaratif (regenerative agriculture) untuk memastikan lahan tetap subur dan produktif.

Lebih lanjut, kata Vivi, aspek penting dari ekonomi hijau adalah penciptaan green jobs atau pekerjaan sektor hijau, yang sangat potensial dikembangkan di Indonesia.

Baca juga: Berkomitmen Turunkan Emisi, Pemerintah Konsisten Implementasikan Kebijakan Green Energy

“Investasi hijau itu bisa menciptakan 7-10 kali lipat lapangan kerja, kemudian 1,8-2,2 juta lapangan kerja tambahan di tahun 2030,” pungkasnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Indonesia Bisa Jadi Eksportir Hidrogen Bersih, Ada 4 Penentu Kesuksesannya
Indonesia Bisa Jadi Eksportir Hidrogen Bersih, Ada 4 Penentu Kesuksesannya
LSM/Figur
Hidrogen Hijau Mahal, PLN Minta Pemerintah Tiru Jepang
Hidrogen Hijau Mahal, PLN Minta Pemerintah Tiru Jepang
BUMN
Cara Hitung “Bagian Adil” Terkait Aksi Iklim Bias, Negara Kaya Diuntungkan
Cara Hitung “Bagian Adil” Terkait Aksi Iklim Bias, Negara Kaya Diuntungkan
LSM/Figur
Studi: Petani Sawit Mandiri Indonesia Tersisih dari Pasar Berkelanjutan
Studi: Petani Sawit Mandiri Indonesia Tersisih dari Pasar Berkelanjutan
LSM/Figur
Mengurai Strategi Hijau ASDP untuk Ferry Inklusif dan Berkelanjutan
Mengurai Strategi Hijau ASDP untuk Ferry Inklusif dan Berkelanjutan
BUMN
Dulu Melindungi, Kini Mencemari: Masker Covid-19 Jadi Masalah Global
Dulu Melindungi, Kini Mencemari: Masker Covid-19 Jadi Masalah Global
LSM/Figur
CarbonEthics Hitung Jejak Karbon AIGIS 2025, Capai 98,58 Ton CO2e
CarbonEthics Hitung Jejak Karbon AIGIS 2025, Capai 98,58 Ton CO2e
Swasta
BNPB: Banjir Bali Tunjukkan Kompleksitas Iklim, Bencana Hidrometeorologi, dan Prakiraan Cuaca
BNPB: Banjir Bali Tunjukkan Kompleksitas Iklim, Bencana Hidrometeorologi, dan Prakiraan Cuaca
Pemerintah
KLH Proyeksikan 4,8 Juta Ton CO2 Bisa Dijual di Pasar Karbon
KLH Proyeksikan 4,8 Juta Ton CO2 Bisa Dijual di Pasar Karbon
Pemerintah
Krisis Iklim, DBD Merebak, Ada 4,6 Juta Tambahan Kasus per Tahun
Krisis Iklim, DBD Merebak, Ada 4,6 Juta Tambahan Kasus per Tahun
LSM/Figur
Ironi Perikanan Indonesia: Produk Buruk, Penduduk Pesisir Stunting
Ironi Perikanan Indonesia: Produk Buruk, Penduduk Pesisir Stunting
Pemerintah
6 Tersangka Penambang Emas Ilegal di TN Meru Betiri Terancam 15 Tahun Penjara
6 Tersangka Penambang Emas Ilegal di TN Meru Betiri Terancam 15 Tahun Penjara
Pemerintah
Dari Limbah Jadi Harapan: Program FABA PLN Buka Jalan Kemandirian Warga Binaan
Dari Limbah Jadi Harapan: Program FABA PLN Buka Jalan Kemandirian Warga Binaan
BUMN
Hari Ozon Sedunia, Belantara Foundation Gandeng Vanfu Tanam Pohon di Riau
Hari Ozon Sedunia, Belantara Foundation Gandeng Vanfu Tanam Pohon di Riau
LSM/Figur
Di Tengah Gencarnya Jargon Karbon Biru, Mangrove dan Lamun Menyusut
Di Tengah Gencarnya Jargon Karbon Biru, Mangrove dan Lamun Menyusut
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau