KOMPAS.com - Band asal Inggris, Coldplay, merilis album terbaru dalam format vinyl atau piringan hitam yang terbuat dari sampah plastik dari Sungai Cisadane, Jawa Barat, Indonesia.
Selain dari Indonesia, material vynil dalam album ke-10 yang diberi tajuk "Moon Music" tersebut berasal dari sampah plastik di Sungai Klang, Selangor, Malaysia.
Dilansir dari Malay Mail, Sabtu (5/10/2024), vokalis Coldplay Chris Martin mengatakan, setiap keping vinyl dari album tersebut berasal dari sembilan sampah botol plastik.
Baca juga: Coldplay Sebut Jejak Karbon Tur Konser Turun 59 Persen
Bahan baku sampah plastik untuk dijadikan viny Coldplay disuplai dari gerakan The Ocean Cleanup yang menerjunkan kapal pembersih sampah di Sungai Klang dan Sungai Cisadane.
The Ocean Cleanup sendiri merupakan lembaga nirlaba yang didirikan oleh warga negara Belanda, Boyan Slat, pada 2013.
Coldplay sendiri sebelumnya sudah bekerja sama dengan The Ocean Cleanup untuk menerjunkan kapal pembersih sungai, salah duanya ke Indonesia dan Malaysia.
Rencana Coldplay untuk merilis album fisik dalam format vinyl yang terbuat dari sampah plastik ternyata sudah diumumkan dari jauh-jauh hari.
Baca juga: Usai “Konser Hijau” di Indonesia, Coldplay Ikut Donasi Kapal Pembersih Sampah Sungai Cisadane
Dilansir dari Euronews pada 19 Juni 2024, Coldplay menyatakan vinyl tersebut akan menjadi album pertama di dunia yang terbuat dari sampah plastik.
Vinyl yang terbuat dari sampah plastik diklaim dapat mereduksi emisi karbon sampai 85 persen dalam proses produksinya dibandingkan vinyl pada umumnya.
Selain itu, daur ulang sampalh plastik untuk dijadikan vinyl dapat menghindari lebih dari 25 metrik ton bahan baku plastik.
Baca juga: Bajafash Batam Akan Kembali Digelar saat Konser Coldplay di Singapura
Slat menyampaikan, Coldplay merupakan mitra yang luar biasa bagi The Ocean Cleanup.
Dia mengaku gembira bahwa sampah plastik yang berhasil mereka kumpulkan dapat menjadi material rilisan fisik dari band ternama.
"Memastikan plastik yang kami tangkap tidak akan pernah kembali ke laut adalah hal yang penting bagi misi kami. Dan saya sangat antusias untuk melihat bagaimana kami akan terus berinovasi dengan Coldplay dan mitra kami lainnya untuk membersihkan lautan dari plastik bersama-sama," tutur Slat.
Baca juga: Cara Coldplay Wujudkan Konser Ramah Lingkungan: Pasang Panel Surya hingga Pakai Pesawat Carter
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya