Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 8 Oktober 2024, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Band asal Inggris, Coldplay, merilis album terbaru dalam format vinyl atau piringan hitam yang terbuat dari sampah plastik dari Sungai Cisadane, Jawa Barat, Indonesia.

Selain dari Indonesia, material vynil dalam album ke-10 yang diberi tajuk "Moon Music" tersebut berasal dari sampah plastik di Sungai Klang, Selangor, Malaysia.

Dilansir dari Malay Mail, Sabtu (5/10/2024), vokalis Coldplay Chris Martin mengatakan, setiap keping vinyl dari album tersebut berasal dari sembilan sampah botol plastik.

Baca juga: Coldplay Sebut Jejak Karbon Tur Konser Turun 59 Persen

Bahan baku sampah plastik untuk dijadikan viny Coldplay disuplai dari gerakan The Ocean Cleanup yang menerjunkan kapal pembersih sampah di Sungai Klang dan Sungai Cisadane.

The Ocean Cleanup sendiri merupakan lembaga nirlaba yang didirikan oleh warga negara Belanda, Boyan Slat, pada 2013.

Coldplay sendiri sebelumnya sudah bekerja sama dengan The Ocean Cleanup untuk menerjunkan kapal pembersih sungai, salah duanya ke Indonesia dan Malaysia.

Rencana Coldplay untuk merilis album fisik dalam format vinyl yang terbuat dari sampah plastik ternyata sudah diumumkan dari jauh-jauh hari.

Baca juga: Usai “Konser Hijau” di Indonesia, Coldplay Ikut Donasi Kapal Pembersih Sampah Sungai Cisadane

Dilansir dari Euronews pada 19 Juni 2024, Coldplay menyatakan vinyl tersebut akan menjadi album pertama di dunia yang terbuat dari sampah plastik.

Vinyl yang terbuat dari sampah plastik diklaim dapat mereduksi emisi karbon sampai 85 persen dalam proses produksinya dibandingkan vinyl pada umumnya.

Selain itu, daur ulang sampalh plastik untuk dijadikan vinyl dapat menghindari lebih dari 25 metrik ton bahan baku plastik.

Album Moon Music dari Coldplay yang dibuat dari daur ulang plastik Sungai CisadaneDok. Coldplay Album Moon Music dari Coldplay yang dibuat dari daur ulang plastik Sungai Cisadane

Baca juga: Bajafash Batam Akan Kembali Digelar saat Konser Coldplay di Singapura

Slat menyampaikan, Coldplay merupakan mitra yang luar biasa bagi The Ocean Cleanup.

Dia mengaku gembira bahwa sampah plastik yang berhasil mereka kumpulkan dapat menjadi material rilisan fisik dari band ternama.

"Memastikan plastik yang kami tangkap tidak akan pernah kembali ke laut adalah hal yang penting bagi misi kami. Dan saya sangat antusias untuk melihat bagaimana kami akan terus berinovasi dengan Coldplay dan mitra kami lainnya untuk membersihkan lautan dari plastik bersama-sama," tutur Slat.

Baca juga: Cara Coldplay Wujudkan Konser Ramah Lingkungan: Pasang Panel Surya hingga Pakai Pesawat Carter

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau