“Meskipun telah dikelola oleh masyarakat secara swadaya, MHU tetap melakukan pemantauan berkala terhadap manajemen pengelolaan dan kualitas air, mulai dari tes mikrobiologi, fisika, hingga kimia,” ujar Sendy.
Upaya MHU menyulap kolam bekas tambang menjadi sumber kehidupan bagi warga sekitar terus berlanjut.
Di Desa Sungai Payang yang bertetangga dengan Desa Margahayu, MHU membangun sarana air bersih ramah lingkungan dengan teknologi pompa hydraulic ram (hidram) dan WTP E-West, sebuah fasilitas air bersih tanpa listrik pertama di Kutai Kartanegara. Fasilitas ini dibangun pada 2023.
Dahulu, warga Desa Sungai Payang mengandalkan air hujan ataupun air sungai untuk kebutuhan air bersih sehari-hari. Warga pun hanya bergantung pada sumur manual dengan kedalaman 4-6 meter yang dibangun seadanya untuk memenuhi kebutuhan mereka.
View this post on Instagram
Sebagai informasi, pompa hidram merupakan pompa air hidraulis yang memanfaatkan energi kinetis untuk dapat bergerak. Pompa ini mengalirkan air dengan memanfaatkan perbedaan elevasi sekitar tiga meter dari sumber air, serta perbedaan elevasi sekitar 30 meter dari pompa hidram ke WTP E-West.
Direktur BUMDes Payang Sejahtera Supiani mencertiakan, sebelum kehadiran pompa hidram, masyarakat menggunakan air sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, kualitas air sungai itu tidak bisa dijamin kehigienisan ataupun dampaknya bagi kesehatan.
“Alhamdulillah dengan adanya pompa Hidram ini masyarakat itu sangat terbantu, termasuk mitra-mitra kerja BUMDes,” ujar Supiani.
Baca juga: Wujudkan Komitmen terhadap Pelestarian Lingkungan, MHU-MMSGI Raih Proper Hijau 2023
Saat ini, pengelolaan pompa hidram dijalankan langsung oleh BUMDes untuk kemudian dialirkan ke rumah-rumah warga.
BUMDes Payang Sejahtera memiliki tim khusus beranggotakan 5 karyawan BUMDes yang melaksanakan operasional pompa sehari-hari, termasuk pemeliharaannya.
Supiani menjelaskan, air yang telah dipompa dengan pompa hidram akan disalurkan ke bak penampungan dengan memanfaatkan sistem perpipaan. Adapun jarak antara pompa hidram dengan bak penampungan sekitar 3,5 kilometer (km).
Untuk diketahui, pipa-pipa tersebut berada di permukaan tanah, tidak dipendam agar pemeliharaannya lebih mudah. Namun, karena letaknya tersebut, pipa juga lebih rentan bocor. Misalnya, tidak sengaja bocor karena terkena arit peternak yang sedang mencari rumput.
“Oleh karena itu, kami menyusuri jalur pipa tersebut untuk pemeliharaan sebanyak dua kali dalam satu minggu,” kata Supiani.
Terkait kondisi pompa hidram, Supiani mengatakan, kondisinya masih bagus dan stabil sejak pertama kali pengoperasian hingga saat ini.
Adapun air bersih dari pompa hidram tersebut dialirkan untuk warga Desa Sungai Payang yang ada di tiga dusun, yakni Dusun Donomulyo, Dusun Sentuk, dan Dusun Rempanga.
“Kehadiran pompa hidram itu berdampak luar biasa untuk masyarakat. Program ini membantu memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari serta mendorong perekonomian masyarakat,” ujar Kepala Desa Sungai Payang Arbaen.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya