Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ASA KEBERLANJUTAN

Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Kompas.com - 12/10/2024, 09:11 WIB
Anissa Dea Widiarini,
Erlangga Satya Darmawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

“Meskipun telah dikelola oleh masyarakat secara swadaya, MHU tetap melakukan pemantauan berkala terhadap manajemen pengelolaan dan kualitas air, mulai dari tes mikrobiologi, fisika, hingga kimia,” ujar Sendy.

Sarana air bersih ramah lingkungan

Upaya MHU menyulap kolam bekas tambang menjadi sumber kehidupan bagi warga sekitar terus berlanjut.

Di Desa Sungai Payang yang bertetangga dengan Desa Margahayu, MHU membangun sarana air bersih ramah lingkungan dengan teknologi pompa hydraulic ram (hidram) dan WTP E-West, sebuah fasilitas air bersih tanpa listrik pertama di Kutai Kartanegara. Fasilitas ini dibangun pada 2023.

Dahulu, warga Desa Sungai Payang mengandalkan air hujan ataupun air sungai untuk kebutuhan air bersih sehari-hari. Warga pun hanya bergantung pada sumur manual dengan kedalaman 4-6 meter yang dibangun seadanya untuk memenuhi kebutuhan mereka.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by MMS GROUP INDONESIA (@mmsgroupindonesia)

Sebagai informasi, pompa hidram merupakan pompa air hidraulis yang memanfaatkan energi kinetis untuk dapat bergerak. Pompa ini mengalirkan air dengan memanfaatkan perbedaan elevasi sekitar tiga meter dari sumber air, serta perbedaan elevasi sekitar 30 meter dari pompa hidram ke WTP E-West.

Di Desa Sungai Payang PT Harapan Multi Utama (HUM) membangun sarana air bersih ramah lingkungan dengan teknologi pompa hydraulic ram (hidram) dan WTP E-West.Dok MMSGI Di Desa Sungai Payang PT Harapan Multi Utama (HUM) membangun sarana air bersih ramah lingkungan dengan teknologi pompa hydraulic ram (hidram) dan WTP E-West.

Direktur BUMDes Payang Sejahtera Supiani mencertiakan, sebelum kehadiran pompa hidram, masyarakat menggunakan air sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, kualitas air sungai itu tidak bisa dijamin kehigienisan ataupun dampaknya bagi kesehatan.

“Alhamdulillah dengan adanya pompa Hidram ini masyarakat itu sangat terbantu, termasuk mitra-mitra kerja BUMDes,” ujar Supiani.

Baca juga: Wujudkan Komitmen terhadap Pelestarian Lingkungan, MHU-MMSGI Raih Proper Hijau 2023

Saat ini, pengelolaan pompa hidram dijalankan langsung oleh BUMDes untuk kemudian dialirkan ke rumah-rumah warga.

BUMDes Payang Sejahtera memiliki tim khusus beranggotakan 5 karyawan BUMDes yang melaksanakan operasional pompa sehari-hari, termasuk pemeliharaannya.

Supiani menjelaskan, air yang telah dipompa dengan pompa hidram akan disalurkan ke bak penampungan dengan memanfaatkan sistem perpipaan. Adapun jarak antara pompa hidram dengan bak penampungan sekitar 3,5 kilometer (km).

Untuk diketahui, pipa-pipa tersebut berada di permukaan tanah, tidak dipendam agar pemeliharaannya lebih mudah. Namun, karena letaknya tersebut, pipa juga lebih rentan bocor. Misalnya, tidak sengaja bocor karena terkena arit peternak yang sedang mencari rumput.

“Oleh karena itu, kami menyusuri jalur pipa tersebut untuk pemeliharaan sebanyak dua kali dalam satu minggu,” kata Supiani.

Terkait kondisi pompa hidram, Supiani mengatakan, kondisinya masih bagus dan stabil sejak pertama kali pengoperasian hingga saat ini.

Adapun air bersih dari pompa hidram tersebut dialirkan untuk warga Desa Sungai Payang yang ada di tiga dusun, yakni Dusun Donomulyo, Dusun Sentuk, dan Dusun Rempanga.

“Kehadiran pompa hidram itu berdampak luar biasa untuk masyarakat. Program ini membantu memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari serta mendorong perekonomian masyarakat,” ujar Kepala Desa Sungai Payang Arbaen.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

AI Bisa Prediksi Kemungkinan Migrasi yang Disebabkan Iklim

LSM/Figur
Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Pemerintah
Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Swasta
Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

LSM/Figur
Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Pemerintah
Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Swasta
IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

LSM/Figur
Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

LSM/Figur
Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

LSM/Figur
Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Pemerintah
Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

LSM/Figur
Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Pemerintah
Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Swasta
Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

LSM/Figur
Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau