Ia menuturkan, air bersih tersebut juga membantu keberlangsungan usaha warga, seperti usaha katering dan depo air bersih, yang selama ini harus membeli air bersih dari luar wilayah desa.
Hal senada diungkapkan Kepala Dusun Rempanga Ramli. Ia mengatakan, masyarakat Dusun Rempanga yang mayoritas tinggal di bantaran sungai merasa terbantu dengan kehadiran pompa hidram.
"Alhamdulillah, perekonomian warga meningkat. (Air bersih dari pompa hidram) bisa dimanfaatkan warga untuk berusaha, seperti membuat es batu dan masih banyak lagi," ujar Ramli.
Manfaat tersebut pun diakui oleh salah satu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) katering di bawah binaan BUMDes Sungai Payang, Ardiana.
Sebelumnya, Ardiana harus membeli air bersih dari Sungai Payang dengan biaya hingga Rp 150.000 per hari untuk memasak. Dalam satu minggu, ia bisa membeli air hingga tiga kali.
Sejak kehadiran program air bersih dari WTP E-West MHU, Ardiana dapat menghemat biaya pembelian air. Sebab, air yang dialirkan sudah bisa dipakai untuk memasak.
“Karena bisa menghemat pengeluaran dan tidak lagi membeli air bersih, usaha kami jadi bisa memiliki keuntungan (lebih banyak),” ungkapnya.
Upaya MHU mentransformasi kolam bekas tambang menjadi sumber air bersih dengan kehadiran pompa hidram dan fasilitas WTP itu berawal dari inisiatif sederhana.
Mengusung tema “Reviving Hope: From Mining Void To A Clean Water”, proyek tersebut berhasil membawa dampak besar.
Melalui inisiatif itu, MHU bertujuan mengembangkan model sirkular dalam mengatasi permasalahan ketersediaan air bersih di wilayah pascatambang. Inisiatif ini dilaksanakan di tiga desa di Kutai Kartanegara dengan memberdayakan masyarakat lokal melalui teknologi sederhana dan berkelanjutan.
MHU dan MMSGI pun berhasil menyulap tantangan lingkungan menjadi wadah sumber air bersih dan berkelanjutan. Sebab, teknologi pompa hidram yang digunakan memungkinkan distribusi air tanpa listrik atau bahan bakar sehingga menjamin keberlanjutan dan efisiensi jangka panjang.
Berkat inisiatif berdampak besar itu, proyek pompa hidram MHU terpilih masuk ke dalam sepuluh besar pada ajang SDG Innovation Accelerator For Young Professionals 2024. Bahkan, proyek berkelanjutan ini mampu menembus babak Grand Final.
Sendy pun mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian di ajang SDG Innovation Accelerator For Young Professionals 2024 pada keikutsertaannya yang pertama kali.
Menurutnya, selain berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), proyek tersebut membuktikan komitmen MMSGI dan anak usahanya untuk mampu memanfaatkan sumber daya lokal dengan cara yang inovatif dan berkelanjutan.
"Proyek pompa hidram ini adalah bukti nyata dari kekuatan kolaborasi dan inovasi. Kami berharap, inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus berinovasi dalam menghadapi tantangan lingkungan dan sosial," ujarnya seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (31/7/2024).
Sendy berharap, proyek pompa hidram yang digagas pihaknya dapat menjadi inspirasi untuk menggerakkan berbagai pihak di Indonesia dan juga di seluruh dunia. Utamanya, dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan sekaligus memberdayakan masyarakat lokal.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya