Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/10/2024, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Net zero emission atau NZE menjadi istilah yang semakin populer dan diperbincangkan setelah Perjanjian Paris pada 2015.

Sejumlah negara, tak terkecuali Indonesia, menetapkan tujuan untuk mencapainya. Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan dapat mencapai NZE pada 2060 atau lebih awal.

Konsep NZE menjadi semakin penting untuk melawan pemanasan global dan perubahan iklim.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut pengertian net zero emission dan strategi mencapainya.

Baca juga: Jika Tak Berubah, Indonesia Mustahil Capai Target Net Zero 2060

Pengertian

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) NZE adalah pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) mendekati nol, dengan sisa emisinya dapat diserap kembali dari atmosfer, misalnya oleh lautan dan hutan.

Sementara itu menurut Parlemen Eropa, NZE adalah keseimbangan antara emisi yang dilepaskan dan penyerapan dari atmosfer dari alam maupun teknologi manusia.

Untuk mencapai NZE, semua emisi GRK di seluruh dunia harus diimbangi dengan penyerapan karbon.

Baca juga: Emisi dari Sampah Ditarget Net Zero Tahun 2050

Dengan kata lain, NZE adalah kondisi di mana emisi GRK yang dihasilkan manusia tidak lebih besar daripada jumlah yang dapat diserap oleh Bumi.

Bumi menyerap emisi karbon dari berbagai ekosistem dari mulai hutan di daratan hingga lautan atau bahkan teknologi dari manusia.

Untuk diketahui, emisi GRK adalah penyebab utama efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim.

Berbagai pihak mulai dari individu, perusahaan, dan pemerintah di seluruh dunia kini dituntut untuk menghasilkan emisi sesedikit mungkin sekaligus mengompensasinya dengan pelestarian alam.

Baca juga: Indonesia Kejar Net Zero Emission Sampah pada Tahun 2050

Strategi

Dilansir dari situs The National Academies, ada beberapa strategi untuk mencapai NZE. Strategi tersebut adalah:

1. Mengurangi emisi GRK

Strategi yang paling penting dilakukan adalah mengurangi emisi GRK yang dihasilkan dari aktivitas manusia.

Pengurangan emisi GRK bisa dilakukan melalui pengembangan dan penerapan teknologi.

Contonhya seperti produksi listrik rendah karbon, elektrifikasi transportasi, efisiensi energi, bangunan hijau, dan lain sebagainya.

Selain itu, pengurangan emisi lain seperti metana dan nitrogen oksida juga tak kalah penting. Sebab kedua GRK tersebut memiliki kekuatan yang besar dalam memerangkap panas.

Baca juga: Potensi Pembiayaan Hijau di Era Net Zero

2. Penyerapan emisi berbasis darat

Penyerapan emisi GRK di atmosfer berbasis darat menjadi upaya penting untuk mengurangi karbon di atmosfer.

Beberapa caranya adalah pelestarian hutan, mineralisasi karbon, merestorasi ekosistem karbon biru, dan teknologi penangkap karbon dari udara.

3. Penyerapan emisi berbasis lautan

Penyerapan emisi GRK di atmosfer berbasis lautan juga menjadi upaya yang tak kalah penting.

Sebab lautan mencakup 70 persen permukaan Bumi dan menyediakan sebagian besar kapasitas global untuk penyerapan karbon alami.

Saat ini, lautan menyimpan sekitar 50 kali lebih banyak karbon anorganik dibandingkan atmosfer praindustri.

Baca juga: Migas dalam Transisi Energi, Kejar Target Net Zero Emission

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahlil: Industri Mobil Listrik Global Andalkan RI untuk Pasok Nikel

Bahlil: Industri Mobil Listrik Global Andalkan RI untuk Pasok Nikel

Pemerintah
Berbagai Cara Pelestarian Mangrove, Rehabilitasi sampai Libatkan Masyarakat

Berbagai Cara Pelestarian Mangrove, Rehabilitasi sampai Libatkan Masyarakat

LSM/Figur
Ketahui Sumber-sumber Jejak Karbon yang Dihasilkan Manusia

Ketahui Sumber-sumber Jejak Karbon yang Dihasilkan Manusia

Pemerintah
15 Tahun The Climate Reality Indonesia, Amanda Katili Niode Luncurkan 'Memoar Pegiat Harmoni Bumi'

15 Tahun The Climate Reality Indonesia, Amanda Katili Niode Luncurkan "Memoar Pegiat Harmoni Bumi"

LSM/Figur
Penolakan Proyek Geothermal di Padarincang: Dilema Energi Terbarukan

Penolakan Proyek Geothermal di Padarincang: Dilema Energi Terbarukan

Pemerintah
Mengenal 'Net Zero Emission' hingga Strateginya

Mengenal "Net Zero Emission" hingga Strateginya

LSM/Figur
Deforestasi RI Terburuk Kedua di Dunia, 1,18 Juta Hektare Hutan Rusak

Deforestasi RI Terburuk Kedua di Dunia, 1,18 Juta Hektare Hutan Rusak

LSM/Figur
Peta Jalan Penyelenggaraan dan Pembinaan Bangunan Gedung Hijau Diluncurkan, Ini Isinya

Peta Jalan Penyelenggaraan dan Pembinaan Bangunan Gedung Hijau Diluncurkan, Ini Isinya

Pemerintah
Prancis Berencana Jadikan 'Spare Part' PLTN yang Ditutup jadi Alat Dapur, Amankah?

Prancis Berencana Jadikan "Spare Part" PLTN yang Ditutup jadi Alat Dapur, Amankah?

Pemerintah
Akibat Krisis Iklim, Risiko Tabrakan Hiu Paus dengan Kapal Semakin Tinggi

Akibat Krisis Iklim, Risiko Tabrakan Hiu Paus dengan Kapal Semakin Tinggi

Pemerintah
Koalisi Masyarakat Minta Pemerintah Tingkatkan Perlindungan Nelayan Kecil

Koalisi Masyarakat Minta Pemerintah Tingkatkan Perlindungan Nelayan Kecil

LSM/Figur
KLHK dan UNEP Jalin Kolaborasi di Bidang Hutan dan Lingkungan

KLHK dan UNEP Jalin Kolaborasi di Bidang Hutan dan Lingkungan

Pemerintah
Ini Ikhtiar Pemprov Jakarta Tekan Emisi dari Transportasi

Ini Ikhtiar Pemprov Jakarta Tekan Emisi dari Transportasi

Pemerintah
Keanekaragaman Tanaman Pertanian Bisa Tingkatkan Penyerapan Karbon oleh Tanah

Keanekaragaman Tanaman Pertanian Bisa Tingkatkan Penyerapan Karbon oleh Tanah

Pemerintah
Mahasiswa UGM Olah Cangkang Kerang Jadi Semen, Lebih Ramah Lingkungan

Mahasiswa UGM Olah Cangkang Kerang Jadi Semen, Lebih Ramah Lingkungan

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau