Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakti BCA di Labuan Bajo Jangkau 550 Pasien Mata dan Beri Edukasi ke Siswa Setempat

Kompas.com - 16/10/2024, 16:11 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menjalankan program Bakti BCA dengan hashtag #BuktiBakti ke kawasan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Kamis (16/10/2024).

Program yang dilaksanakan mencakup operasi katarak, pemeriksaan kesehatan mata, pemberian kacamata baca, serta edukasi kesehatan mata bagi pelajar di Manggarai Barat.

Sejalan dengan perayaan World Sight Day pada 10 Oktober lalu, inisiatif ini dijalankan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mata sejak usia dini.

Baca juga: Maybank Marathon 2024 Tekankan Nilai-nilai Sustainability

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, gangguan penglihatan masih menjadi permasalahan utama di Indonesia, dengan sebagian besar penyebabnya adalah katarak.

"Sejalan dengan upaya pemerintah menurunkan prevalensi gangguan penglihatan akibat katarak, Bakti BCA secara konsisten melaksanakan operasi katarak gratis di berbagai wilayah termasuk Nusa Tenggara Timur. Seiring peringatan World Sight Day 2024, Bakti BCA turut memperkuat edukasi ke generasi muda agar mereka merawat dan mencintai mata mereka sejak dini,” ujar dia di sela-sela acara.

 

Kegiatan ini diikuti 50 pasien penderita katarak, 500 pasien presbiopia serta 100 pelajar SD & SMP dan didukung oleh Seksi Buta Katarak Persatuan Dokter Mata Indonesia (SPBK PERDAMI).

BCA juga memberikan dukungan sarana kesehatan mata dengan mendonasikan alat operasi berupa 1 unit Phacoemulsification Machine dan dua unit mikroskop kepada SPBK PERDAMI Pusat, serta satu unit Phacoemulsification Machine kepada SPBK Perdami Jakarta dengan total nilai sebesar Rp 1,5 miliar.

Pada kesempatan yang sama, BCA juga menggelar graduation day program pandai menghitung dengan metode GASING yang merupakan akronim dari Gampang, Asyik, dan Menyenangkan.

Baca juga: Intip Strategi Deutsche Bank Dorong Pemasok Industri Jalankan Praktik Sustainability

Hingga akhir 2023, program operasi katarak gratis dari Bakti BCA telah memberikan manfaat kepada lebih dari 8.100 pasien di berbagai daerah.

Pada tahun 2024, BCA terus memberikan dukungannya dengan menggelar operasi katarak gratis kepada lebih dari 470 pasien di Namrole & Banda Neira, Maluku; Pasangkayu, Sulawesi Barat; Bengkulu Tengah, Bengkulu; dan Kota Banjar, Jawa Barat.

Pilah Sampah

Di lokasi yang sama, Bakti BCA juga bekerja sama dengan Kole Waste Collection yang merupakan komunitas lokal melalui penyediaan fasilitas pemilahan sampah di lokasi acara.

Melalui kerja sama ini, kesadaran masyarakat diharapkan meningkat terkait pentingnya mengelola sampah secara bertanggung jawab, terutama di daerah wisata seperti Labuan Bajo.

Baca juga: Tingkat Kepercayaan Perusahaan Indonesia Mencapai Tujuan Sustainability Lebih Tinggi dari Singapura dan Malaysia

“Melalui Bakti BCA, kami berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi berkelanjutan untuk memberdayakan masyarakat Indonesia demi mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik. Kami harap dengan menyebarkan dan menginspirasi melalui jejak bakti, semakin banyak dampak positif yang bisa dirasakan setiap individu untuk Indonesia yang lebih baik,” tutup Hera F. Haryn.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Salurkan Green Financing, BCA Incar Sektor Renewable Energy dan Sawit Berkelanjutan

Salurkan Green Financing, BCA Incar Sektor Renewable Energy dan Sawit Berkelanjutan

Swasta
Risiko Kesehatan dan Iklim Tumpang Tindih di Asia Tenggara

Risiko Kesehatan dan Iklim Tumpang Tindih di Asia Tenggara

Pemerintah
Kementerian LHK Bangun Pusat Plasma Nutfah Nasional, Ini Alasannya

Kementerian LHK Bangun Pusat Plasma Nutfah Nasional, Ini Alasannya

Pemerintah
Studi Sebut 8 dari 10 Orang di Dunia Terdampak Perubahan Iklim

Studi Sebut 8 dari 10 Orang di Dunia Terdampak Perubahan Iklim

Pemerintah
Bakti BCA di Labuan Bajo Jangkau 550 Pasien Mata dan Beri Edukasi ke Siswa Setempat

Bakti BCA di Labuan Bajo Jangkau 550 Pasien Mata dan Beri Edukasi ke Siswa Setempat

Swasta
 Uni Eropa Beri Dana 1 Juta Euro untuk Susun Indeks Pengungsian Akibat Iklim di Indonesia

Uni Eropa Beri Dana 1 Juta Euro untuk Susun Indeks Pengungsian Akibat Iklim di Indonesia

Pemerintah
Mamberamo Foja di Papua Ditetapkan Jadi Taman Nasional

Mamberamo Foja di Papua Ditetapkan Jadi Taman Nasional

Pemerintah
Indeks Risiko Perpindahan akibat Iklim Diluncurkan di Indonesia

Indeks Risiko Perpindahan akibat Iklim Diluncurkan di Indonesia

Pemerintah
Mayoritas Negara Belum Ajukan Rencana Pelestarian Jelang KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Mayoritas Negara Belum Ajukan Rencana Pelestarian Jelang KTT Keanekaragaman Hayati COP16

Pemerintah
Forward7 dan Sistema.bio Hadirkan Teknologi Biogas Modern bagi Pemilik Peternakan Kecil di Nepal dan Indonesia

Forward7 dan Sistema.bio Hadirkan Teknologi Biogas Modern bagi Pemilik Peternakan Kecil di Nepal dan Indonesia

Swasta
Pemerintah Lakukan Perencanaan Ruang Laut untuk Pengelolaan Lestari

Pemerintah Lakukan Perencanaan Ruang Laut untuk Pengelolaan Lestari

Pemerintah
Pertumbuhan Energi Surya Indonesia Lambat, Pemerintah Perlu Ambisius

Pertumbuhan Energi Surya Indonesia Lambat, Pemerintah Perlu Ambisius

LSM/Figur
Begini Contoh Praktik Baik Masjid Ramah Lingkungan Menurut BRIN

Begini Contoh Praktik Baik Masjid Ramah Lingkungan Menurut BRIN

LSM/Figur
Emisi Gas Rumah Kaca Dunia 420 ppm, Lampaui Batas Kesepakatan

Emisi Gas Rumah Kaca Dunia 420 ppm, Lampaui Batas Kesepakatan

Pemerintah
Industri Nikel Nasional Diminta untuk Sukarela Diaudit Tata Kelolanya

Industri Nikel Nasional Diminta untuk Sukarela Diaudit Tata Kelolanya

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau