Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Beri Dana 1 Juta Euro untuk Susun Indeks Pengungsian Akibat Iklim di Indonesia

Kompas.com - 16/10/2024, 15:12 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Uni Eropa memberikan bantuan dana sebesar 1 juta euro atau sekitar Rp 16,9 miliar, untuk penyusunan Indeks Risiko Perpindahan Akibat Iklim (Risk Index for Climate Displacement/ RICD) di Indonesia.

Selain Uni Eropa, RCID disusun dengan melibatkan berbagai pihak terkait seperti Pemerintah Republik Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Universitas Indonesia.

Komisioner Uni Eropa untuk Manajemen Krisis, Janez Lenarcic mengatakan, inisiatif RICD bertujuan mengidentifikasi hal yang akan terjadi di masa depan, dan bagaimana manusia dapat mencegah atau mengelola bencana, terutama akibat perubahan iklim.

Baca juga: Indeks Risiko Perpindahan akibat Iklim Diluncurkan di Indonesia

“Uni Eropa menyumbang 1 juta euro untuk proyek ini. Kami sangat senang mendanai inisiatif ini karena kami melihat pentingnya dan potensinya,” ujar Janez saat peluncuran RICD di Jakarta, Rabu (16/10/2024).

Proyek ini, kata dia, akan didanai selama dua tahun untuk mengumpulkan data yang memungkinkan pihak berwenang dan masyarakat bertindak sebelum bencana terjadi.

“Tindakan ini bisa berupa pencegahan pengungsian atau memindahkan orang-orang ke tempat yang lebih aman sebelum bencana melanda,” imbuhnya.

Tujuan dan manfaat RICD

Lebih lanjut, kata dia, dalam menghadapi akibat perubahan iklim, manusia tidak bisa lagi hanya mengandalkan respons saat terjadi bencana.

“Kita perlu lebih fokus dan berinvestasi pada pencegahan, persiapan, serta adaptasi, terutama ketika pencegahan sudah tidak memungkinkan lagi. Jika kita hanya mengandalkan respons setelah bencana terjadi, kita akan kewalahan karena jumlah bencana semakin meningkat,” tutur dia.

Baca juga: Perubahan Iklim Segera Masuk Kurikulum Pendidikan Indonesia

Janez mengatakan, proyek ini akan memperkuat kemampuan dalam memprediksi dan mengurangi risiko perpindahan penduduk akibat perubahan iklim.

Tak hanya itu, inisiatif ini akan membantu
dalam persiapan dan pencegahan, bukan hanya merespons bencana yang telah terjadi.

Ia meyakini, RICD akan dapat membantu masyarakat di Indonesia dalam menghadapi bencana, khususnya yang berasal dari perubahan iklim, seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan, hingga kenaikan permukaan air laut.

Janez menegaskan, tidak ada negara yang kebal dari realitas ini, baik Indonesia, Asia Tenggara, Eropa, maupun bagian dunia lainnya. Oleh karena itu, perlu kerja sama semua pihak di dunia.

Baca juga: Akan Banyak “Pengungsi Iklim” di Berbagai Wilayah di Dunia

“Kita hanya bisa berhasil jika kita bekerja sama. Ini berarti kita harus meningkatkan kerja sama, bertukar informasi, berbagi praktik terbaik, serta saling mendukung,” pungkasnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Pemerintah
Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau