Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/10/2024, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Peneliti Pusat Riset Agama dan Kepercayaan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Kustini membagikan praktik baik masjid ramah lingkungan untuk mendorong masjid-masjid di Indonesia berkontribusi terhadap lingkungan hijau.

Beberapa poin yang dikedepankan dalam masjid ramah lingkungan adalah konservasi air, efisiensi energi, pengelolaan sampah, ruang terbuka hijau, kesadaran dan pendidikan lingkungan, hingga infrastruktur ramah lingkungan.

Salah satu contoh yang sudah menerapkan praktik baik ramah lingkungan adalah Masjid Istiqlal yang memperkenalkan keran air beraliran rendah.

Baca juga: Mahasiswa UGM Olah Cangkang Kerang Jadi Semen, Lebih Ramah Lingkungan

Selain itu, Masjid Istiqlal juga menerapkan sistem daur ulang air. Berbagai praktik tersebut berhasil memangkas penggunaan air hingga 36 persen.

"Hal tersebut mengantarkannya untuk memperoleh penghargaan sebagai Excelence in Design for Green Efficiencies (EDGE), serta menjadi masjid pertama di dunia sebagai rumah ibadah ramah lingkungan," kata Kustini sebagaimana dilansir Antara, Selasa (15/10/2024).

Kustini melanjutkan, Masjid Istiqlal juga memiliki panel surya atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang mampu memasok 13 persen kebutuhan listriknya.

Di samping itu, masjid negara itu juga memaksimalkan pencahayaan dengan memaksimalkan ventilasi, yang secara signifikan mengurangi konsumsi energi di masjid secara keseluruhan.

Selain Masjid Istiqlal, Kustini juga mengungkapkan berbagai praktik baik juga dilakukan oleh berbagai masjid di daerah, salah satunya di Masjid Jami' Al-Ilham, Pati, Jawa Tengah.

Baca juga: Produsen Farmasi di Cikampek Luncurkan Cairan Infus Ramah Lingkungan

Masjid tersebut menampung air hujan dan air wudu untuk pengairan sawah dan kebun wakaf di sekitar masjid.

"Masjid Jami' Al-Ilham juga menggunakan keran hemat energi dan telah dipasang sistem pencahayaan otomatis untuk mengurang konsumsi air dan listrik," ujarnya.

Masjid Jami' Al-Ilham juga mengelola bank sampah berbasis masyarakat, yang mendorong pembuangan sampah dan daur ulang yang tepat bagi masyarakat sekitar.

Selanjutnya masjid yang sama juga dilengkapi ruang terbuka hijau, yang mampu memberikan kesejukan dan meningkatkan kualitas udara di sekitar lokasi.

Hal serupa juga dimiliki oleh Masjid Al-Akbar, Surabaya yang memiliki rumah kaca untuk praktik pertanian perkotaan enggunakan teknik pertanian modern seperti hidroponik.

Baca juga: Billie Eilish Bikin Tur Dunia Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

"Masjid AI-Akbar juga memiliki edupark yang menawarkan sembilan destinasi studi lingkungan, yang memungkinkan pengunjung untuk belajar tentang berbagai spesies tanaman dan praktik ramah lingkungan," papar Kustini.

Kustini juga mengungkapkan peran strategis perempuan dalam tata kelola masjid, seperti yang terjadi di Masjid Suciati Saliman, Yogyakarta.

Masjid ini didirikan oleh seorang pengusaha perempuan dan memperoleh penghargaan Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah (Ampera) dan International Symposium on Innovative Masjid (ISIM) 2024.

Melalui berbagai praktik baik tersebut, kata Kustini, diharapkan gerakan green religion atau gerakan yang memandang alam sebagai sesuatu yang sakral dan merupakan perintah Tuhan bisa diawali dengan lingkungan masjid.

"Agama apapun mengajarkan lingkungan yang bersih dan sehat. Dalam konteks masjid, maka ini harus bisa menjadi gerakan bersama antara masyarakat, ormas, dan pemerintah untuk menciptakan masjid ramah lingkungan," tutur Kustini.

Baca juga: Mengapa Memilih Produk Ramah Lingkungan Itu Penting

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Belajar Resiliensi Agrifood, IPB Ajak Akademisi dari 16 Negara Kunjungi Kepulauan Seribu
Belajar Resiliensi Agrifood, IPB Ajak Akademisi dari 16 Negara Kunjungi Kepulauan Seribu
LSM/Figur
Rehabilitasi Hutan Jadi Pilar Ekonomi Hijau, Wamenhut Buka Pasar RHL 2025
Rehabilitasi Hutan Jadi Pilar Ekonomi Hijau, Wamenhut Buka Pasar RHL 2025
Pemerintah
Kemenhut: Alih Fungsi Lahan Mangrove Dilarang, Silvofishery Jadi Alternatif
Kemenhut: Alih Fungsi Lahan Mangrove Dilarang, Silvofishery Jadi Alternatif
Pemerintah
Studi Ungkap, Perubahan Iklim Buka Jalan bagi Timbulnya Pandemi Zoonosis
Studi Ungkap, Perubahan Iklim Buka Jalan bagi Timbulnya Pandemi Zoonosis
Pemerintah
Limbah Nuklir Berpotensi Jadi Sumber Bahan Bakar Reaktor Masa Depan
Limbah Nuklir Berpotensi Jadi Sumber Bahan Bakar Reaktor Masa Depan
Pemerintah
Pemprov Jabar Didesak Operasionalkan TPA Lulut Nambo Usai Mangkrak 10 Tahun
Pemprov Jabar Didesak Operasionalkan TPA Lulut Nambo Usai Mangkrak 10 Tahun
Pemerintah
BRIN: Indonesia Bakal Jadi Negara Maju jika Bijak Manfaatkan Biodiversitas
BRIN: Indonesia Bakal Jadi Negara Maju jika Bijak Manfaatkan Biodiversitas
Pemerintah
Pendaftaran Lestari Summit 2025 Dibuka, Begini Cara Daftarnya
Pendaftaran Lestari Summit 2025 Dibuka, Begini Cara Daftarnya
Swasta
Dorong Produk Hasil Hutan Bukan Kayu, Kemenhut Gelar Pasar Rehabilitasi Hutan
Dorong Produk Hasil Hutan Bukan Kayu, Kemenhut Gelar Pasar Rehabilitasi Hutan
Pemerintah
Filipina akan Terapkan Kebijakan Kredit Karbon, Targetkan Sektor Energi
Filipina akan Terapkan Kebijakan Kredit Karbon, Targetkan Sektor Energi
Pemerintah
Cegah Hujan dan Banjir Rob, BPBD DKI Gelar Operasi Modifikasi Cuaca
Cegah Hujan dan Banjir Rob, BPBD DKI Gelar Operasi Modifikasi Cuaca
Pemerintah
Polemik KJA di Pangandaran, Pemprov Jabar Tunggu Keputusan KKP
Polemik KJA di Pangandaran, Pemprov Jabar Tunggu Keputusan KKP
Pemerintah
Dari Pesut ke Badak, Bappenas Tekankan Nilai Ekonomi Biodiversitas
Dari Pesut ke Badak, Bappenas Tekankan Nilai Ekonomi Biodiversitas
Pemerintah
Bayi Orangutan Lahir di Taman Nasional Kalimantan Barat, Dinamai Julia
Bayi Orangutan Lahir di Taman Nasional Kalimantan Barat, Dinamai Julia
Pemerintah
Bappenas: Keanekaragaman Hayati di Sumatera Terancam Perkebunan, Sulawesi oleh Tambang
Bappenas: Keanekaragaman Hayati di Sumatera Terancam Perkebunan, Sulawesi oleh Tambang
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau