Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAUD Punya Peran Krusial, Namun Kurang Diperhatikan

Kompas.com - 19/10/2024, 14:07 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia tengah mengembangkan model pendidikan anak usia dini (PAUD) Holistik Integratif yang bukan hanya memberikan pembelajaran pada anak, melainkan juga menyediakan layanan gizi dan kesehatan.

Namun, pengembangan PAUD di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan. Permasalahan utama adalah akses, dengan hanya 35 persen anak usia 3-6 tahun yang memiliki akses ke layanan tersebut.

Jumlah PAUD dan infrastrukturnya, terutama di daerah-daerah terpencil dan sulit dijangkau, masih amat terbatas. Alokasi anggaran negara untuk PAUD juga minim. Nilainya hanya 0,8 persen dari total anggaran pendidikan nasional.

Baca juga: Jika Jadi Gubernur Jakarta, Pramono Anung Janji Naikkan Insentif Guru PAUD Dua Kali Lipat

“Ini jauh di bawah standar internasional yang sebesar 10 persen dan perlu ditingkatkan secara signifikan,” ujar UNICEF Indonesia Country Representative, Maniza Zaman, dalam pernyataannya, Sabtu (19/10/2024). 

Selain itu, belum semua PAUD diperkuat oleh guru-guru berkualitas. Tak bisa dipungkiri, masih ada anggapan bahwa untuk menjadi guru PAUD tidak terlalu membutuhkan pengajar dengan kualifikasi yang baik.

"Data menunjukkan, hanya 60 persen guru PAUD yang bergelar sarjana dibanding 90 persen di jenjang pendidikan lain. Perlu adanya pengakuan bahwa guru adalah profesi mulia bahkan untuk PAUD,” tambah Maniza.

Persoalan lainnya, kata dia, adalah pemahaman orang tua dan pengasuh tentang PAUD yang belum sama dan belum semuanya menganggapnya penting.

Apalagi, kebanyakan layanan PAUD dikelola mandiri atau pihak swasta yang memerlukan pos dana tersendiri bagi setiap keluarga, meskipun sudah ada subsidi.

Baca juga: 11 Siswa Binus School Simprug Inisiasi Pembangunan Ulang PAUD di Sumba

“Masalah keuangan di rumah tangga juga harus kita pikirkan. Kita harus benar-benar memperhatikan keterjangkauan untuk semua kalangan,” ungkap Maniza.

UNICEF dorong pengembangan PAUD

Oleh karena itu, ia menegaskan, UNICEF mendorong dukungan dan investasi lebih besar untuk PAUD oleh berbagai pihak.

"Dukungan ini menjadi strategi dalam mengembangkan PAUD yang mencakup berbagai aspek kompleks dan membutuhkan dukungan dari semua pemangku kepentingan," ujarnya. 

Sejumlah aspek tersebut di antaranya, perlunya layanan berkesinambungan terhadap kesehatan dan kesejahteraan ibu sejak mengandung hingga merawat anak. Pola pengasuhan anak (parenting) oleh orang tua dan pengasuh juga menjadi garda terdepan dalam hal ini.

Baca juga: Ketua TP PKK Pematangsiantar Ingatkan Pentingnya Pendidikan Anak-anak PAUD

Selain itu, perlu adanya koordinasi, sistem pendukung, konektivitas, pendanaan yang tepat, serta kesadaran masyarakat dalam perubahan perilaku dan sosial dalam pengembangan PAUD.

“Koordinasi yang efektif di berbagai tingkat bahkan hingga desa menjadi penting, agar semua berjalan baik. Ini bukan hal yang mudah di dunia. Kita harus bekerja sama dan menggunakan sumber daya secara optimal,” paparnya.

Maniza menegaskan, seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, sektor swasta, lembaga non-pemerintah, hingga lembaga non-profit dan filantropi harus mengambil langkah konkret untuk menjadikan PAUD sebagai agenda yang penting bagi masa depan bangsa.

Menurutnya, UNICEF dan pemerintah telah memulai langkah ini, baik di tingkat regulasi dan sarana prasarana di lapangan. Misalnya, pemanfaatan teknologi digital dan media sosial dalam menyebarkan praktik baik serta materi edukasi PAUD.

“Dengan populasi Indonesia yang besar, kita bisa gunakan teknologi untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya PAUD dan parenting,” ujarnya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komitmen Lestarikan Lingkungan, Aeon Indonesia dan Pakuwon Mall Bekasi Gelar Aksi Penanaman Pohon

Komitmen Lestarikan Lingkungan, Aeon Indonesia dan Pakuwon Mall Bekasi Gelar Aksi Penanaman Pohon

Swasta
 Kegagalan Kebijakan Agraria Sebabkan Krisis Iklim Kian Mengancam

Kegagalan Kebijakan Agraria Sebabkan Krisis Iklim Kian Mengancam

LSM/Figur
PAUD Punya Peran Krusial, Namun Kurang Diperhatikan

PAUD Punya Peran Krusial, Namun Kurang Diperhatikan

Swasta
Pemuda Pesisir Pegang Peran Penting Jaga Ekosistem dan Ketahanan Pangan

Pemuda Pesisir Pegang Peran Penting Jaga Ekosistem dan Ketahanan Pangan

LSM/Figur
UNICEF: Pendidikan Anak Usia Dini Jadi Momen Emas bagi Pertumbuhan Anak

UNICEF: Pendidikan Anak Usia Dini Jadi Momen Emas bagi Pertumbuhan Anak

Swasta
Dua Miliar Perempuan Tak Punya Akses Perlindungan Sosial

Dua Miliar Perempuan Tak Punya Akses Perlindungan Sosial

Pemerintah
Hadir di 10 Titik, Nestlé Waste Station Dorong Pengelolaan Sampah Konsumen Indonesia

Hadir di 10 Titik, Nestlé Waste Station Dorong Pengelolaan Sampah Konsumen Indonesia

BrandzView
Budidaya Ikan Tidak Termasuk Bisnis yang Implementasikan Sustainability?

Budidaya Ikan Tidak Termasuk Bisnis yang Implementasikan Sustainability?

Pemerintah
Perusahaan yang Punya Paten Inovasi Hijau Punya Risiko Kredit yang Rendah

Perusahaan yang Punya Paten Inovasi Hijau Punya Risiko Kredit yang Rendah

Swasta
Kesehatan Terumbu Karang di Papua Barat Dimonitor untuk Jaga Kelestarian Kawasan Konservasi

Kesehatan Terumbu Karang di Papua Barat Dimonitor untuk Jaga Kelestarian Kawasan Konservasi

Pemerintah
Krisis Air Dunia Bakal Ancam Ketahanan Pangan Global

Krisis Air Dunia Bakal Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kacang Arab Bisa Jadi Kunci Ketahanan Pangan di Masa Depan

Kacang Arab Bisa Jadi Kunci Ketahanan Pangan di Masa Depan

Pemerintah
Lalu Lalang Kukang di Arboretum Busang, Bukti Keberhasilan Restorasi Alam

Lalu Lalang Kukang di Arboretum Busang, Bukti Keberhasilan Restorasi Alam

Swasta
IEA: Era Minyak Mulai Berakhir, Selamat Datang Era Listrik

IEA: Era Minyak Mulai Berakhir, Selamat Datang Era Listrik

LSM/Figur
BPDLH Perkuat Kolaborasi Pembiayaan Inovatif untuk Lingkungan Hidup Berkelanjutan

BPDLH Perkuat Kolaborasi Pembiayaan Inovatif untuk Lingkungan Hidup Berkelanjutan

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau