Lebih lanjut, kata dia, peran institusi, lembaga, atau perusahaan yang menjadi tempat bekerja bagi para orang tua juga signifikan. Perusahaan harus memberi dukungan bagi orang tua untuk mengasuh anak.
“Artinya perlu kebijakan yang ramah keluarga. Pemberi kerja tidak hanya mengambil keuntungan, tetapi melakukan investasi yang baik bagi karyawan. Kalau karyawan bahagia, itu artinya bisnis itu sukses,” terangnya.
Baca juga: Hepcon 2024 Digelar, Dorong Kemitraan Global untuk Pendidikan Indonesia
Sektor swasta juga dapat menggunakan sumber daya untuk menambah jumlah layanan PAUD atau memberikan dukungan teknis, aset, dan tenaga ahli. Adapun lembaga non-pemerintah dan lembaga non-profit dapat memanfaatkan jejaringnya yang luas untuk mendukung peningkatan kualitas layanan PAUD.
Ia menilai, peran tokoh masyarakat dan pemimpin agama juga tak kalah krusial dalam memberi motivasi dan semangat pada orang tua untuk melakukan parenting dengan baik.
“Ini semua dapat mengamplifikasi pesan tentang pentingnya PAUD bagi masa depan suatu bangsa dan menunjukkan setiap pihak punya peran untuk itu,” pungkas Maniza.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya