Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksploitasi Alam Sebabkan Batas-batas "Planetary Boundaries" Terlampaui

Kompas.com - 01/10/2024, 16:10 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Hartono Prawiraatmadja, mengatakan bahwa eksploitasi berlebihan terhadap alam telah menyebabkan banyak planetary boundaries di dunia telah terlampaui.  

Sebagai informasi, planetary boundaries adalah konsep ilmiah yang mengidentifikasi batas-batas aman bagi aktivitas manusia di bumi, agar tidak mengganggu stabilitas sistem lingkungan yang menopang kehidupan.

Planetary boundaries menetapkan sembilan batas lingkungan. Jika terlampaui, dapat menyebabkan perubahan yang berbahaya bagi planet dan ekosistem global.

Baca juga: Pemerintahan Baru Didorong Prioritaskan Pembangunan Teknologi, Bukan Eksploitasi Alam

"Dari sembilan batas-batas planetary boundaries, ternyata (saat ini) enam sudah terlampaui. Sehingga kita mesti siap-siap," ujar Hartono saat sesi dialog "Sistem Penyangga Kehidupan dan Triple Planetary Crisis" dalam rangkaian Youth Conservation Fest 2024 di Jakarta yang dipantau secara online, Selasa (1/10/2024). 

Keenam batas yang sudah terlampaui tersebut, salah satunya adalah perubahan iklim (climate change). Ia menjelaskan, saat ini emisi yang menutupi atmosfer sudah melampaui batas yang sudah ditetapkan sebelumnya. 

"Kemudian, biodiversity loss, atau kehilangan keaneragaman hayati, ini juga sudah melampaui angka yang ditetapkan di batas aman. Kemudian, deforestasi juga sudah melampaui batas aman. Polusi juga sudah melampaui," papar dia. 

Dua batas lainnya yang telah dilampaui dunia, adalah siklus nitrogen di pertanian dan siklus fosfor di perairan yang terganggu. 

"Kondisi yang melampaui batas maksimum yang diizinkan ini tentu mengancam kelestarian, dan eksistensi. Enam dari sembilan sudah terlampaui, ini tentu akan membawa konsekuensi yang berat," tambahnya.

Baca juga: Emisi Gas Rumah Kaca Sebabkan El Nino Ekstrem Lebih Sering Terjadi

Upaya BRGM

Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Hartono Prawiraatmadja saat menyampaikan paparan sesi dialog Sistem Penyangga Kehidupan dan Triple Planetary Crisis dalam rangkaian Youth Conservation Fest 2024 di Jakarta, Selasa (1/10/2024).Tangkapan layar Youtube/Faqihah Muharroroh Itsnaini Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Hartono Prawiraatmadja saat menyampaikan paparan sesi dialog Sistem Penyangga Kehidupan dan Triple Planetary Crisis dalam rangkaian Youth Conservation Fest 2024 di Jakarta, Selasa (1/10/2024).

Oleh karena kondisi tersebut, Hartono mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya mengurangi faktor-faktor yang dapat merusak planetary boundaries. Dalam ruang lingkup kerja BRGM di bidang lahan, kata dia, pihaknya terus melakukan tiga cara. 

"Pertama, pada lokasi-lokasi yang terindikasi kebakaran berulang, kami turun kemudian mencari penyebabnya apa ini sebetulnya. Jangan-jangan kebakaran itu karena konflik, konflik lahan," ujar dia. 

Baca juga: Komisi UE Usulkan Label Jejak Karbon untuk Penerbangan

Pada lokasi hutan yang rawan terbakar, pihaknya melakukan rewetting, yakni proses mengembalikan tingkat kelembaban alami atau kandungan air dalam lahan, terutama pada ekosistem lahan basah seperti rawa-rawa, gambut, dan padang rumput berawa.

"Jadi dijaga agar ketika mesin kemarau tidak terlalu kering, tidak terlalu bakar," imbuhnya. 

Upaya kedua, pada lahan-lahan yang berfungsi sebagai hutan lindung, BRGM melakukan penanaman untuk revegetasi agar lahan gambut itu tidak terlalu kering saat musim kemarau. 

"Ketiga, kita ajak masyarakat di sekitar lahan gambut yang rawan terbakar itu untuk melakukan patroli dan pencegahan pemadaman secara dini," terang dia. 

Menurutnya, tiga upaya itu dinilai cukup efektif, meski Hartono mengakui, tentu belum dpaat menyelesaikan permasalahan kebakaran atau deforestasi seluruhnya. 

Baca juga: Deklarasi Jakarta: Komitmen Kesehatan dan Lingkungan Bekelanjutan

"Karena yang kami lakukan itu hanya terbatas di kawasan milik masyarakat. Sementara yang dikelola oleh konsesi perusahaan besar ini ada pendekatan sendiri, yang pelaksanaannya dikoordinasikan oleh kementerian," tambah Hartono. 

Lebih jauh lagi, pihaknya juga tengah berupaya mengembalikan sistem penyangga kehidupan, yakni interaksi antara unsur hayati dan non-hayati, agar bisa membentuk situasi yang baik bagi makhluk hidup bertahan hidup di dunia. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Pemerintah
Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau