Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Food Estate Berisiko Gagal Jika Tak Perhatikan Sosial Budaya Masyarakat

Kompas.com - 29/10/2024, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Pengembangan food estate perlu melibatkan aspek sosial budaya yang dinilai menjadi salah satu kunci dalam mengatasi tantangan yang dihadapi.

Hal tersebut disampaikan Peneliti Senior Pusat Riset Kependudukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Subarudi.

Subarudi menilai, pengembangan food estate yang tidak memperhatikan aspek sosial dan budaya masyarakat berisiko mengalami kegagalan serta menimbulkan efek buruk bagi ekosistem.

Baca juga: Masyarakat Adat Desak Pemerintah Hentikan Proyek “Food Estate” Merauke

Dia menyampaikan, tantangan dalam implementasi program food estate salah satunya adalah kesesuaian lahan dan dampak lingkungan.

"Jika tidak dikelola dengan benar, pengembangan lahan besar-besaran berisiko terhadap kerusakan ekosistem," kata Subarudi, sebagaimana dilansir Antara, Senin (28/10/2024).

Selain itu, menurut dia, keterlibatan aktif petani lokal juga menjadi kunci keberhasilan.

"Tanpa pemberdayaan dan dukungan yang memadai, petani bisa terpinggirkan dalam proyek," ujarnya.

Baca juga: Program Makan Siang Gratis, Food Estate, dan Diversifikasi Pangan

Dengan program tersebut, Subarudi mendorong keterlibatan masyarakat lokal dalam pemilihan tanaman.

Dengan demikian, tanaman tumbuh sesuai lingkungan di mana mereka hidup dari alam serta tidak dibatasi.

Subarudi berujar, pengembangan food estate perlu menerapkan pendekatan multidisiplin dan harus ada kesadaran ekologi serta solusi perlindungan lahan produktif pangan.

Pelaksanaan program food estate juga harus melalui pendekatan antropologi.

Baca juga: Bukan Food Estate, Intensifikasi Lahan Lebih Penting demi Pangan Nasional

"Jangan sampai implementasi program ini mengorbankan hal yang lebih besar. Dalam hal ini dampak ekologi, kemudian sistem sosial, budaya, sosial ekonomi, serta sosial budaya masyarakat," ucapnya.

Sementara itu, peneliti PRK BRIN lainnya Ary Widiyanto mendorong peninjauan kembali kebijakan pangan nasional melalui food estate.

Peninjauan tersebut termasuk mengkaji faktor sosial, budaya, dan ekonomi yang dinilai sebagai faktor kunci kesuksesan program tersebut.

Peninjauan juga termasuk untuk mencegah potensi konflik antara pengelolaan dengan masyarakat atau antarmasyarakat apabila tidak melibatkan aspek sosial dan budaya.

Baca juga: Cak Imin dan Mahfud Cecar Food Estate, Gibran Membela

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Pemerintah
Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau