Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB: Negara Dunia Perlu Segera Perbarui Komitmen Pengurangan Karbon

Kompas.com, 28 Oktober 2024, 19:00 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta negara-negara di dunia segera memperbarui dan meningkatkan komitmen pengurangan karbon.

Menurut PBB, negara-negara dunia hanya memiliki tenggat waktu yang singkat untuk memperbarui rencana iklim mereka untuk menghindari konsekuensi yang dahsyat bagi umat manusia dan titik kritis yang tidak dapat diubah di daratan dan lautan.

Ada beberapa kondisi yang membuat PBB menyuarakan agar negara-negara di dunia segera memperbarui dan meningkatkan komitmen mereka.

Baca juga:

Mengutip Bussiness Times, Senin (28/10/2024) polusi yang memanaskan planet meningkat 1,3 persen pada tahun 2023 dari tahun sebelumnya.

Polusi itu tak hanya dari pembakaran minyak, gas, dan batu bara tetapi juga dari hal-hal seperti pertanian dan hilangnya hutan. Situasi tersebut membawa emisi ke rekor tertinggi baru sebesar 57,1 miliar ton CO2.

Selain itu, setiap tahun kenaikan suhu semakin mendekati kemungkinan batas pemanasan global sebesar 1,5 derajat Celsius, yang telah lama diidentifikasi sebagai batas bagi dunia yang relatif aman terhadap iklim.

Untuk mempertahankan 1,5 derajat C, emisi perlu dipangkas lebih dari 40 persen pada tahun 2030. Itu berarti pengurangan emisi global sebesar 9 persen per tahun hingga tahun 2030.

Menurut laporan UNEP, penyumbang terbesar dari polusi gas rumah kaca berasal dari negara G20 (tidak termasuk Uni Afrika) yang menyumbang 77 persen dari total polusi pada tahun 2023.

Dan tiga negara menghasilkan sekitar setengah dari seluruh emisi karbon global tahun lalu yaitu Tiongkok (30 persen), Amerika Serikat (11 persen) dan India (8 persen).

Baca juga:

Sementara sebelumnya, hampir 200 negara telah mengeluarkan komitmen iklim formal berdasarkan Perjanjian Paris.

Berdasarkan Nationally Determined Contributions (NDC) komitmen tersebut kemudian diharapkan akan diperbarui dan diperkuat setiap lima tahun.

Ini mengapa PBB kemudian menyerukan untuk melakukan 'lompatan' dalam ambisi pengurangan emisi.

Kendati demikian badan tersebut juga mengungkapkan masih ada kesempatan untuk menekan pemanasan hingga 1,5 derajat C yang bisa dipercepat dengan peluncuran energi surya dan angin serta tindakan untuk melindungi hutan.

sumber https://www.businesstimes.com.sg/esg/world-deadline-carbon-cutting-quantum-leap-un

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau