Skema pendanaan hijau seperti obligasi hijau (green bonds) dapat menjadi solusi, di samping kerja sama dengan lembaga internasional yang dapat memberikan dukungan teknologi dan pendanaan.
Tanpa adanya mekanisme pendanaan yang jelas, transisi ke energi bersih di sektor nikel akan terus tertunda.
Tantangan yang dihadapi oleh industri nikel dalam upaya transisi energi sangatlah kompleks. Namun, dengan komitmen kuat dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil, perubahan ini bukan hal yang mustahil.
Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam transisi energi global, khususnya di sektor nikel, jika dapat mengatasi ketergantungan pada batu bara, membangun infrastruktur energi terbarukan, memperbarui regulasi, serta memfasilitasi pendanaan untuk teknologi bersih.
Greenpeace Indonesia menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam memastikan bahwa industri nikel tidak hanya mendukung revolusi energi bersih secara global, tetapi juga menjadi sektor yang bebas dari emisi karbon dalam operasinya sendiri, hingga terwujudnya hilirisasi tanpa polusi.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya