Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Gizi Ibu dan Anak Jadi Penentu Kualitas SDM

Kompas.com - 10/11/2024, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Status gizi serta kesehatan ibu dan anak sangat menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung generasi sehat dan produktif di masa depan.

Hal tersebut disampaikan Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Rinna Syawal, Jumat (8/11/2024).

"Asupan daging, ikan, telur penting untuk pencegahan stunting. Status gizi dan kesehatan ibu dan anak menjadi penentu kualitas SDM," kata Rinna sebagaimana dilansir Antara.

 Baca juga: PT GNI Upayakan Perbaikan Gizi dan Kesehatan Warga Lingkar Industri

Ia menyampaikan, periode 1000 hari pertama kehidupan (HPK) merupakan periode paling penting dalam investasi gizi dan kesehatan.

Pemenuhan gizi yang tidak optimal pada periode 1000 HPK akan berdampak buruk pada gangguan fungsi jaringan dan organ tubuh.

Jika ibu hamil mengalami defisiensi atau kekurangan gizi pada periode kehamilannya, mala akan berdampak terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

Defisiensi gizi saat hamil misalnya mengalami kekurangan zat gizi tertentu seperti protein dan asam lemak esensial serta vitamin dan mineral.

"Banyak penelitian menyatakan bahwa kekurangan asam lemak esensial akan berdampak pada penurunan kemampuan fisik produktivitas dan imunitas, serta berdampak pada perkembangan mental dan kecerdasan. Begitu juga dengan defisiensi protein dan vitamin mineral," terangnya.

 Baca juga: HUT Ke-70 SGM, Beri Dukungan Gizi dan Pendidikan untuk Generasi Indonesia

Ia mencontohkan, daging, ikan, dan telur merupakan pangan sumber protein.

Selain menjadi sumper protein, juga menjadi sumber asam lemak esensial serta sumber mineral yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

"Daging, ikan, dan telur memiliki peran penting dalam pencegahan stunting karena kandungan gizi yang tinggi dan seimbang," ucapnya.

Daging dapat menjadi sumber asam amino esensial berkualitas tinggi yang berperan dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.

Daging kaya akan zat besi heme yang mudah diserap tubuh dan mencegah anemia, kondisi yang sering dikaitkan dengan stunting.

 Baca juga: Dosen Unila Tambah Kandungan Gizi Jagung Lewat Biofortifikasi

Daging juga mengandung mineral zinc, yang berperan dalam proses pertumbuhan dan sistem kekebalan tubuh.

Kemudian, ikan merupakan pangan sumber asam lemak esensial bagi tubuh.

Omega-3 yang terkandung di ikan laut dalam penting untuk perkembangan otak dan fungsi kognitif.

"Ikan juga salah satu sumber vitamin D terbaik yang penting untuk kesehatan tulang. Sama seperti daging, ikan juga merupakan sumber protein berkualitas tinggi," ucap Rinna.

 Baca juga: 1 dari 3 Anak Kurang Zat Besi, Perlu Kerjasama Perbaiki Gizi

Sementara itu, telur menjadi pangan sumber protein yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia.

Telur memiliki kandungan protein yang lengkap yaitu mengandung semua asam amino esensial yang diperlukan tubuh.

Selain itu, telur kaya akan vitamin A, vitamin D, vitamin B12, dan selenium, yang semuanya penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

"Choline yang terdapat dalam kuning telur penting untuk perkembangan otak dan fungsi memori," papar Rinna.

Baca juga: Nutrition International Kawal Program Suplementasi Vitamin A bagi Pengelola Gizi di NTT

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

RUPTL 2025–2034 Ditarget Rampung Bulan Ini, Bahlil: Cari Titik Tengah Emisi dan Kemampuan RI

RUPTL 2025–2034 Ditarget Rampung Bulan Ini, Bahlil: Cari Titik Tengah Emisi dan Kemampuan RI

Pemerintah
Timbunan Sampah Pembalut Muncul di Karawang, DLHK Minta Keterangan Perusahaan

Timbunan Sampah Pembalut Muncul di Karawang, DLHK Minta Keterangan Perusahaan

Pemerintah
Pengusaha Sawit Kesulitan Ekspor karena Kebijakan Biodiesel B40, Kok Bisa?

Pengusaha Sawit Kesulitan Ekspor karena Kebijakan Biodiesel B40, Kok Bisa?

LSM/Figur
Jangan Remehkan, Pohon Mati Masih Efektif Simpan Karbon

Jangan Remehkan, Pohon Mati Masih Efektif Simpan Karbon

Pemerintah
Alat AI diluncurkan untuk menandai risiko greenwashing di perusahaan

Alat AI diluncurkan untuk menandai risiko greenwashing di perusahaan

Pemerintah
Ilmuwan 'Hidupkan' Serigala Purba 'Dire Wolf' yang Punah 10.000 Tahun Lalu

Ilmuwan "Hidupkan" Serigala Purba "Dire Wolf" yang Punah 10.000 Tahun Lalu

LSM/Figur
Ditambang Secara Ilegal, Kerusakan Hutan Pendidikan Unmul Capai 3,6 Hektare

Ditambang Secara Ilegal, Kerusakan Hutan Pendidikan Unmul Capai 3,6 Hektare

Pemerintah
Pemerintah AS Izinkan Perusahaan Ini Simpan CO2 di Sumur Bawah Tanah

Pemerintah AS Izinkan Perusahaan Ini Simpan CO2 di Sumur Bawah Tanah

Swasta
Harga Listrik di Asia Makin Dipengaruhi Energi Terbarukan

Harga Listrik di Asia Makin Dipengaruhi Energi Terbarukan

LSM/Figur
Eropa Alami Bulan Maret Terpanas Sepanjang Sejarah

Eropa Alami Bulan Maret Terpanas Sepanjang Sejarah

LSM/Figur
Pemerintah Genjot Ekspor Perikanan ke Korea

Pemerintah Genjot Ekspor Perikanan ke Korea

Pemerintah
Bagaimana Platform Digital Bantu Perusahaan Pangkas Emisi Scope 3?

Bagaimana Platform Digital Bantu Perusahaan Pangkas Emisi Scope 3?

Swasta
Schneider Sediakan 50.000 Data untuk Bantu Profesional Kembangkan Konstruksi Hijau

Schneider Sediakan 50.000 Data untuk Bantu Profesional Kembangkan Konstruksi Hijau

Swasta
MIND ID Bersiap Perluas Ekspor Mineral Imbas Lonjakan Tarif Impor AS

MIND ID Bersiap Perluas Ekspor Mineral Imbas Lonjakan Tarif Impor AS

BUMN
Studi: Paparan Polusi Udara dalam Jangka Panjang Bisa Sebabkan Depresi

Studi: Paparan Polusi Udara dalam Jangka Panjang Bisa Sebabkan Depresi

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau