KOMPAS.com - Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menekankan perlunya layanan iklim untuk mendukung mitigasi, adaptasi, dan meningkatkan ketahanan dalam menghadapi tantangan akibat perubahan iklim.
Layanan iklim adalah penyediaan dan penggunaan data, informasi, serta pengetahuan iklim untuk membantu pengambilan keputusan.
Rekomendasi WMO untuk memanfaatkan penggunaan layanan iklim ini berdasarkan laporan State of Climate Services yang dikeluarkan badan tersebut.
Baca juga:
Mengutip Sustainability Magazine, Jumat (15/11/2024) laporan menyebut tahun 2023 sebagai tahun terhangat yang pernah tercatat dan itu terus berlanjut hingga 2024. Iklim ekstrem pun menjadi lebih intens dan umum terjadi.
Misalnya saja peristiwa terkait panas telah menjadi penyebab utama kematian, yang menyebabkan 57 persen dari total kematian terkait cuaca, air, dan iklim yang dilaporkan secara global.
Untuk itulah layanan iklim diperlukan. Pasalnya, dalam menghadapi tantangan lingkungan yang belum pernah terjadi sebelumnya, pengembangan, penyampaian, dan penggunaan informasi iklim untuk memungkinkan aksi iklim menjadi hal yang penting.
“Dalam perjalanan menuju pembangunan berkelanjutan, kita perlu berbuat lebih banyak untuk mengubah ilmu iklim dan informasi iklim menjadi layanan yang mudah diakses digunakan secara efektif," ungkap Sekretaris Jenderal WMO, Celeste Saulo.
Informasi dari layanan iklim ini sendiri bisa membantu untuk mengetahui berbagai hal, misalnya saja untuk mengetahui apakah infrastruktur kota cukup tangguh terhadap curah hujan ekstrem atau bagaimana kenaikan permukaan laut dapat memengaruhi masyarakat dan infrastruktur pesisir serta investasi apa yang diperlukan untuk beradaptasi.
Laporan State of Climate Services 2024 ini pun menjelaskan bagaimana negara-negara tertentu termasuk Seychelles, Mauritius, Laos, dan Irlandia telah berhasil mengembangkan dan menggunakan layanan iklim untuk memberikan berbagai manfaat sosial ekonomi dan untuk memajukan aksi iklim.
Sayangnya, menurut laporan, hanya sebagian kecil dana yaitu 4-5 miliar dollar AS, yang digunakan untuk mendukung layanan iklim dan aktivitas peringatan dini.
Baca juga:
"Kita perlu melakukan investasi yang diperlukan untuk masa depan yang berkelanjutan. Itu sebabnya penting untuk meningkatkan dukungan bagi layanan iklim untuk mendukung pengambilan keputusan serta mengembangkan sistem peringatan dini untuk melindungi masyarakat dari meningkatnya bahaya alam," papar Celeste.
Lebih dari 80 persen dari 58 negara yang telah mengajukan rencana adaptasi nasional (NAP) mengakui dan menyadari pentingnya layanan iklim sebagai bagian dari strategi adaptasi nasional mereka.
Layanan iklim ini juga nantinya bakal membantu menjembatani kesenjangan antara peristiwa cuaca jangka pendek dan dampak iklim jangka panjang.
Analisis WMO menunjukkan pula bahwa dari layanan yang diberikan kepada pemerintah nasional, pertanian dan perencanaan serta respons darurat memiliki permintaan tertinggi dengan peningkatan perhatian pada kesehatan dan ekosistem serta keanekaragaman hayati.
Tren ini menunjukkan semakin diakuinya nilai informasi iklim bagi kelangsungan bisnis, manajemen risiko, dan perencanaan strategis.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya