Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WMO: Layanan Iklim Penting bagi Keberlanjutan Global

Kompas.com, 15 November 2024, 20:52 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menekankan perlunya layanan iklim untuk mendukung mitigasi, adaptasi, dan meningkatkan ketahanan dalam menghadapi tantangan akibat perubahan iklim.

Layanan iklim adalah penyediaan dan penggunaan data, informasi, serta pengetahuan iklim untuk membantu pengambilan keputusan.

Rekomendasi WMO untuk memanfaatkan penggunaan layanan iklim ini berdasarkan laporan State of Climate Services yang dikeluarkan badan tersebut.

Baca juga:

Mengutip Sustainability Magazine, Jumat (15/11/2024) laporan menyebut tahun 2023 sebagai tahun terhangat yang pernah tercatat dan itu terus berlanjut hingga 2024. Iklim ekstrem pun menjadi lebih intens dan umum terjadi.

Misalnya saja peristiwa terkait panas telah menjadi penyebab utama kematian, yang menyebabkan 57 persen dari total kematian terkait cuaca, air, dan iklim yang dilaporkan secara global.

Untuk itulah layanan iklim diperlukan. Pasalnya, dalam menghadapi tantangan lingkungan yang belum pernah terjadi sebelumnya, pengembangan, penyampaian, dan penggunaan informasi iklim untuk memungkinkan aksi iklim menjadi hal yang penting.

“Dalam perjalanan menuju pembangunan berkelanjutan, kita perlu berbuat lebih banyak untuk mengubah ilmu iklim dan informasi iklim menjadi layanan yang mudah diakses digunakan secara efektif," ungkap Sekretaris Jenderal WMO, Celeste Saulo.

Informasi dari layanan iklim ini sendiri bisa membantu untuk mengetahui berbagai hal, misalnya saja untuk mengetahui apakah infrastruktur kota cukup tangguh terhadap curah hujan ekstrem atau bagaimana kenaikan permukaan laut dapat memengaruhi masyarakat dan infrastruktur pesisir serta investasi apa yang diperlukan untuk beradaptasi.

Laporan State of Climate Services 2024 ini pun menjelaskan bagaimana negara-negara tertentu termasuk Seychelles, Mauritius, Laos, dan Irlandia telah berhasil mengembangkan dan menggunakan layanan iklim untuk memberikan berbagai manfaat sosial ekonomi dan untuk memajukan aksi iklim.

Sayangnya, menurut laporan, hanya sebagian kecil dana yaitu 4-5 miliar dollar AS, yang digunakan untuk mendukung layanan iklim dan aktivitas peringatan dini.

Baca juga:

"Kita perlu melakukan investasi yang diperlukan untuk masa depan yang berkelanjutan. Itu sebabnya penting untuk meningkatkan dukungan bagi layanan iklim untuk mendukung pengambilan keputusan serta mengembangkan sistem peringatan dini untuk melindungi masyarakat dari meningkatnya bahaya alam," papar Celeste.

Lebih dari 80 persen dari 58 negara yang telah mengajukan rencana adaptasi nasional (NAP) mengakui dan menyadari pentingnya layanan iklim sebagai bagian dari strategi adaptasi nasional mereka.

Layanan iklim ini juga nantinya bakal membantu menjembatani kesenjangan antara peristiwa cuaca jangka pendek dan dampak iklim jangka panjang.

Analisis WMO menunjukkan pula bahwa dari layanan yang diberikan kepada pemerintah nasional, pertanian dan perencanaan serta respons darurat memiliki permintaan tertinggi dengan peningkatan perhatian pada kesehatan dan ekosistem serta keanekaragaman hayati.

Tren ini menunjukkan semakin diakuinya nilai informasi iklim bagi kelangsungan bisnis, manajemen risiko, dan perencanaan strategis.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
TPA Suwung Bali Ditutup 23 Desember 2025, Ini Alasannya
TPA Suwung Bali Ditutup 23 Desember 2025, Ini Alasannya
Pemerintah
COP30 Gagal Sepakati Penghentian Bahan Bakar Fosil, RI Diminta Perkuat Tata Kelola Iklim
COP30 Gagal Sepakati Penghentian Bahan Bakar Fosil, RI Diminta Perkuat Tata Kelola Iklim
Pemerintah
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
Tren Global Rendah Emisi, Indonesia Bisa Kalah Saing Jika Tak Segera Pensiunkan PLTU
LSM/Figur
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
JSI Hadirkan Ruang Publik Hijau untuk Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender
Swasta
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Dampak Panas Ekstrem di Tempat Kerja, Tak Hanya Bikin Produktivitas Turun
Pemerintah
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
BMW Tetapkan Target Iklim Baru untuk 2035
Pemerintah
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
Lebih dari Sekadar Musikal, Jemari Hidupkan Harapan Baru bagi Komunitas Tuli pada Hari Disabilitas Internasional
LSM/Figur
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Material Berkelanjutan Bakal Diterapkan di Hunian Bersubsidi
Pemerintah
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Pemerintah
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Pemerintah
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Pemerintah
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
BUMN
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Pemerintah
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
LSM/Figur
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau