Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IAASB Rilis Standar Jaminan Pelaporan Keberlanjutan Internasional Baru

Kompas.com, 15 November 2024, 18:52 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber ESG Today

KOMPAS.com - Badan penentu standar audit, pengendalian mutu, dan jaminan, International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB) mengumumkan penerbitan Standar Internasional tentang Jaminan Keberlanjutan 5000 (ISSA 5000) yang telah di finalisasi.

Penerbitan tersebut bertujuan untuk menetapkan standar baru bagi para praktisi dalam melaksanakan keterlibatan jaminan keberlanjutan.

Mengutip ESG Today, Jumat (15/11/2024) standar baru ini muncul karena makin banyak perusahaan yang melaporkan risiko, peluang, dan dampak terkait keberlanjutan dan iklim yang sejalan dengan serangkaian standar pengungkapan keberlanjutan dan persyaratan baru.

Baca juga:

Beberapa pengungkapan keberlanjutan dan persyaratan baru ini antara lain Arahan Pelaporan Keberlanjutan Perusahaan (CSRD) Uni Eropa serta standar pelaporan iklim dan keberlanjutan IFRS yang dikeluarkan Dewan Standar Keberlanjutan Internasional (ISSB).

Banyak sistem pelaporan keberlanjutan baru tersebut memerlukan jaminan eksternal atas pelaporan keberlanjutan.

Selain persyaratan peraturan, survei terbaru terhadap eksekutif perusahaan oleh KPMG juga menemukan bahwa sebagian besar perusahaan sudah merasakan tekanan yang meningkat untuk memberikan jaminan ESG dari para pemangku kepentingan termasuk aktivis pemegang saham.

Demikian pula, survei Ernst & Young yang menyebut bahwa jaminan pihak ketiga yang independen akan membangun kepercayaan pada kredibilitas dan akurasi pelaporan keberlanjutan terhadap para profesional keuangan perusahaan dan investor.

Garis Dasar Global

Untuk itu IAASB akhirnya menerbitkan standar usulan awalnya tahun lalu, dengan mencatat bahwa standar dirancang untuk digunakan di berbagai standar dan kerangka pelaporan keberlanjutan, termasuk yang dikeluarkan oleh UE, ISSB, GRI, ISO, dan lainnya.

Dalam pidato yang mengumumkan peluncuran standar baru tersebut, Ketua IAASB Tom Seidenstein mengatakan standar tersebut dirancang sebagai garis dasar global yang dapat digunakan di setiap yurisdiksi, baik di Eropa dan di tempat lain.

Sementara fitur-fitur utama mengenai standar baru mencakup penerapannya untuk keterlibatan jaminan terbatas serta wajar, kemampuannya untuk bekerja dengan materialitas tradisional serta materialitas ganda, yang digunakan dalam beberapa kerangka pelaporan keberlanjutan dengan persyaratan dalam laporan keberlanjutan untuk menyertakan informasi tentang risiko dan dampak isu keberlanjutan pada suatu perusahaan, serta tentang dampak perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat.

Baca juga:

Seidenstein juga mencatat bahwa Komisi Eropa telah meminta Komite Badan Pengawas Audit Eropa (CEAOB) untuk memberi saran kepada Komisi tentang cara memasukkan ISSA 5000 ke dalam persyaratan terkait CSRD.

Lebih lanjut ISSA 5000 pun juga telah menerima dukungan dari IOSCO, forum kebijakan internasional terkemuka dan penentu standar untuk regulator sekuritas, yang telah menyerukan pembentukan kerangka jaminan keberlanjutan global.

"Saya menekankan perlunya kecepatan dalam mengembangkan perangkat peraturan internasional yang komprehensif untuk pengungkapan terkait keberlanjutan dan jaminannya. Kerangka jaminan yang kuat untuk pelaporan terkait keberlanjutan perlu difokuskan pada kepentingan publik, profesi dan kerangka kerja," ungkap Jean-Paul Servais, Ketua IOSCO.

"Saya mengapresiasi IAASB karena menyampaikan standar jaminan keberlanjutan tepat waktu dengan tujuan untuk memungkinkan jaminan pengungkapan perusahaan pada tahun 2024,” tambahnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Pemerintah
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
Pemerintah
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Pemerintah
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
LSM/Figur
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Swasta
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Pemerintah
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Pemerintah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pemerintah
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
LSM/Figur
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
Pemerintah
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
BUMN
Perusahaan Terbesar Dunia Lanjutkan Target Nol-Bersih Usai Sempat Berhenti
Perusahaan Terbesar Dunia Lanjutkan Target Nol-Bersih Usai Sempat Berhenti
Swasta
Hadapi 'Triple Planetary Crisis', Uni Eropa Gandeng ASEAN Lestarikan Hutan Mangrove
Hadapi "Triple Planetary Crisis", Uni Eropa Gandeng ASEAN Lestarikan Hutan Mangrove
LSM/Figur
Permintaan AC Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat pada Tahun 2050
Permintaan AC Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat pada Tahun 2050
LSM/Figur
Bappenas Ingatkan Dampak Ekspansi Sawit yang Terlalu Cepat dan Kesampingkan Keberlanjutan
Bappenas Ingatkan Dampak Ekspansi Sawit yang Terlalu Cepat dan Kesampingkan Keberlanjutan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau