KOMPAS.com - Sektor bisnis dan swasta terus didorong untuk berinvestasi pada upaya restorasi lahan.
Managing Director sekaligus Anggota Managing Board World Economic Forum (WEF) Neo Gim Huay mengatakan, setiap satu dollar AS yang diinvestasikan ke restorasi lahan, akan ada benefit ekonomi yang kembali sebesar 7 sampai 30 dollar AS.
Hal tersebut disampaikan Huay dalam salah satu sesi Konferensi Para Pihak ke-16 (COP16) Convention to Combat Desertification (UNCCD) di Riyadh, Arab Saudi, Rabu (4/12/2024).
Baca juga: COP16 Riyadh Hasilkan Janji Rp 191 Triliun Atasi Kekeringan dan Degradasi Lahan
Itu berarti, investasi dalam restorasi lahan dapat mengembalikan dampak ekonomi hingga 30 kali lipat.
Huay menyampaikan, WEF telah melibatkan berbagai bisnis untuk melihat apa yang sudah mereka lakukan terhadap alam.
"Baik itu berkenaan dengan standar, pengungkapan, pengelolaan kinerja, dan lainnya," kata Huay.
Dia menambahkan, WEF juga terus mendorong sektor swasta untuk berinvestasi dalam upaya restorasi lahan dan sehingga menghasilkan peluang-peluang yang baru.
Monitoring Officer UNCCD Global Mechanism Sarah Toumi menuturkan, saat ini sudah semain banyak pemimpin dari sektor finansial yang berkomitmen untuk berinvestasi dalam solusi positif bagi lahan.
Baca juga: COP16 Riyadh: Pembicaraan Tinggi Lawan Degradasi Lahan Dimulai
Selain itu, beberapa pihak peratifikasi UNCCD mengungkapkan keinginannya untuk bekerja sama dengan sektor swasta dalam menciptakan mekanisme pembiayaan campuran.
Toumi menambahkan, saat ini krisis air menjadi semakin intens dan memberikan tekanan yang semakin ekstrem terhadap banyak pihak.
"Perubahan iklim memperburuk dampak krisis air di banyak wilayah di dunia. Baik negara maju dan berkembang bahkan terpengaruh ekonominya," ujar Toumi.
Oleh karenanya, merestorasi kesehatan tanah bisa membuat manusia memiliki kesempatan yang lebih baik untuk memulihkan kelembaban dalam tanah.
"Yang pada gilirannya dapat mendukung kehidupan, termasuk kehidupan manusia," papar Toumi.
Baca juga: Konferensi Melawan Penggurunan COP16: Tempat, Waktu, dan Agenda Utama
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Arab Saudi selaku pemegang Presidensi COP16 mendesak sektor swasta untuk terlibat dalam memerangi degradasi lahan dan penggurunan atau desertifikasi di dunia.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Kementerian Lingkungan Hidup, Air, dan Pertanian Arab Saudi Osama Faqeeha mengatakan, tanah lebih dari sekadar sumber daya alam.
"Tanah adalah tulang punggung ekonomi dan rantai pasokan di seluruh dunia," kata Osama Faqeeha, dikutip dari siaran pers.
Dia mendesak sektor swasta untuk menjadi garda terdepan dalam upaya memerangi degradasi lahan.
Di sisi lain, kontribusi swasta masih sangat kecil yakni 35 miliar dollar AS dari 200 miliar dollar AS yang dihabiskan setiap tahun untuk solusi berbasis alam.
Arab Saudi selaku Presidensi UNCCD COP16 meluncurkan inisiatif pelibatan sektor swasta sebagai bagian dari kampanye global yang lebih besar menjelang COP16.
Baca juga: Keterlibatan Perempuan dalam Pengelolaan Lahan Mutlak Diperkuat
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya