KOMPAS.com - Komisi Eropa merilis dokumen tanya jawab (FAQ) umum yang komprehensif untuk membantu penerapan taksonomi UE, sistem klasifikasi yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.
Dokumen FAQ tersebut ditujukan untuk membuat taksonomi lebih mudah digunakan dan menjadi bagian untuk mengurangi beban administratif perusahaan yang menerapkan kerangka keuangan berkelanjutan UE.
"Taksonomi UE memberi investor pemahaman umum tentang dampak lingkungan dari investasi mereka sambil memandu upaya transisi berkelanjutan perusahaan," ungkap Mairead McGuinness, Komisaris untuk Layanan Keuangan.
Baca juga:
"Fokus kami sekarang adalah untuk meningkatkan kegunaan kerangka kerja dan FAQ ini akan membantu perusahaan saat mereka menerapkan Taksonomi," tambahnya seperti dikutip dari ESG News, Rabu (4/12/2024).
Dokumen yang diterbitkan tersebut menggarisbawahi pula pentingnya pelaporan yang transparan dan verifikasi pihak ketiga secara berkala untuk kepatuhan.
Selain itu, dokumen juga menandai langkah penting menuju pengintegrasian prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) ke dalam sistem keuangan utama, yang membuka jalan bagi masa depan yang berkelanjutan.
Taksonomi UE sendiri merupakan bagian dari Rencana Aksi UE tentang Keuangan Berkelanjutan, yang menetapkan sistem klasifikasi yang memungkinkan kegiatan ekonomi berkontribusi setidaknya satu dari enam tujuan lingkungan.
Enam tujuan tersebut melansir ESG Today antara lain meliputi mitigasi perubahan iklim, adaptasi perubahan iklim, penggunaan berkelanjutan dan perlindungan sumber daya air dan laut, transisi ke ekonomi sirkular, pencegahan dan pengendalian polusi, serta perlindungan dan pemulihan keanekaragaman hayati dan ekosistem.
Baca juga: Standar Penegakan Hukum Jadi Katalis Investasi Keuangan Berkelanjutan
Berdasarkan Undang-Undang Delegasi Iklim Taksonomi UE, Taksonomi mulai berlaku pada tahun 2022 dengan persyaratan pengungkapan pada dua tujuan pertama, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Sementara empat tujuan lainnya berlaku sejak awal tahun 2024.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya