JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengaku tetap menjalankan perbankan berkelanjutan, di tengah hengkangnya sejumlah bank besar di Amerika Serikat (AS) yang mundur dari keanggotaan Net Zero Banking Alliance (NZBA).
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn mengatakan, pihaknya menyadari pentingnya sektor keuangan untuk mempercepat transisi menuju keberlanjutan.
Hal ini dilakukan melalui pendanaan kebutuhan investasi hijau dan dukungan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Baca juga: Jelang Pelantikan Trump, JP Morgan Tinggalkan Aliansi Iklim Perbankan
"Untuk itu, BCA berkomitmen mengoptimalkan penyaluran kredit ke sektor yang berkelanjutan," ujar Hera saat dihubungi, Sabtu (11/1/2025).
Kredit ke sektor berkelanjutan BCA adalah pembiayaan yang diberikan untuk mendukung kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
Hera pun memastikan, BCA terus mencermati dinamika perekonomian global dan domestik termasuk perkembangan terkini sektor perbankan AS.
"Tentunya BCA akan mengelola potensi risiko dari kondisi perekonomian terkini yang mungkin timbul, dari kegiatan pembiayaan pada umumnya termasuk pembiayaan berkelanjutan," tutur dia.
Hera menyampaikan, penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan naik 10,7 persen YoY (secara tahunan) mencapai Rp 214 triliun per September 2024. Angak tersebut berkontribusi hingga 24,3 persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA.
"Ditopang oleh likuiditas yang memadai serta prospek perekonomian Indonesia yang positif, kami berkomitmen untuk menjaga pertumbuhan kredit berkualitas secara berkelanjutan," ungkap Hera.
Baca juga: East Ventures Bidik Perusahaan yang Bergerak di Teknologi Iklim
Baru-baru ini, bank Amerika Serikat JPMorgan mengundurkan diri sebagai anggota NZBA. JPMorgan mengikuti keputusan yang sebelumnya diambil Bank of America, Citigroup, Morgan Stanley, Goldman Sachs, dan Wells Fargo.
Adapun NZBA dibentuk Financial Services Task Force (FSTF) dari United Nations Environment Programme Finance Initiative (UNEP FI) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dari aktivitas perbankan, mencapai target nol emisi pada 2050, serta meningkatkan keuangan berkelanjutan dan investasi hijau.
Hengkangnya JPMorgan, menyisakan tiga bank di AS yang masih bergabung dengan NZBA yakni Amalgamated Bank, Climate First Bank, dan Areti Bank.
Baca juga: Berita Iklim Penting dan Mengejutkan pada 2024
Juru bicara JPMorgan yang tak disebutkan namanya menyatakan, perusahaannya tetap mendukung teknologi rendah karbon ataupun memajukan keamanan energi.
"Kami akan terus bekerja secara independen untuk memajukan kepentingan perusahaan, pemegang saham, dan klien kami," ucap juru bicara JPMorgan dikutip dari Global Treasurer, Kamis (9/1/2025).
"Kami juga akan terus mendukung kebutuhan perbankan dan investasi klien kami yang terlibat dalam transisi energi dan dekarbonisasi berbagai sektor ekonomi," tambah dia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya