"Itu jelas berdampak pada yang lain. Maksud saya, mengapa yang lain harus terus memperbaiki keadaan jika salah satu pemain kunci sekali lagi meninggalkan ruangan?" kata Watkinson.
Selain menarik AS dari Perjanjian Paris, Trump juga memerintahkan untuk segera menyetop semua pendanaan yang dijanjikan AS sebelumnya dalam perundingan iklim PBB.
Baca juga: Sejak Perjanjian Paris, Bank Masih Gelontorkan Rp 110 Kuadriliun ke Industri Energi Fosil
Penyetopan tersebut akan membebani negara-negara miskin setidaknya 11 miliar dollar AS.
Pasalnya, AS merupakan salah satu kontributor keuangan tertinggi dalam pendanaan iklim.
Itu belum termasuk pendanaan pemerintah yang ramah iklim yang diluncurkan Biden di dalam negeri, yang masa depannya menjadi tidak pasti di bawah pemerintahan Trump.
Total pengeluaran iklim AS - menghitung domestik dan internasional, dari sumber swasta dan publik - melonjak menjadi 175 miliar dollar AS per tahun selama 2021-2022.
Baca juga: Pemerintah Susun Target Iklim, IESR: Perlu Sejalan Perjanjian Paris
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya