KOMPAS.com - Sepak bola bukan sekadar olah raga. Bagi sebagian fans, sepak bola bahkan menjelma menjadi "religi" bagi mereka.
Federasi Sepak Bola Internasional atau FIFA mengatakan, sekitar 5 miliar orang di seluruh dunia menganggap diri mereka sebagai fans sepak bola.
Setiap tahunnya, ada 220 juta orang yang berbondong-bondong menghadiri stadion untuk menyaksikan tim kesayangannya berlaga.
Baca juga: Bagaimana UEFA Membuat Sepak Bola Eropa Berkelanjutan?
Final Piala Dunia 2022 di Qatar saja ditonton oleh 1,5 miliar pasang mata di seluruh dunia.
Sementara itu, di Eropa saja, industri sepak bola memiliki nilai 35,3 miliar euro atau sekitar Rp 598 triliun.
Di balik kemeriahan, gemerlap, dan ingar bingar sepak bola tersebut, industri sepak bola ternyata menghasilkan emisi karbon yang sangat besar.
Menurut laporan berjudul Dirty Tackle yang disusun oleh Scientists for Global Responsibility dan New Weather Institute, emisi yang dihasilkan dari industri sepak bola di seluruh dunia berkisar antara 64 sampai 66 juta ton karbon dioksida setiap tahunnya.
Emisi tersebut setara dengan karbon yang dikeluarkan oleh sebuah negara yakni Austria.
Baca juga: 10 Klub Sepak Bola Paling Berkelanjutan 2024, Dortmund Nomor Wahid
Dirty Tackle merupakan laporan perdana yang meneliti emisi karbon dioksida dari industri sepak bola dunia.
Direktur Eksekutif Scientists for Global Responsibility Stuart Parkinson mengatakan, penelitian tersebut mendokumentasikan bukti kuat bahwa sepak bola merupakan kontributor emisi yang besar.
Dia menambahkan, kontribusi industri sepak bola terhadap perubahan iklim terus meningkat karena emisi yang dihasilkannya.
"Penelitian ini juga menunjukkan bahwa hanya ada sedikit indikasi para pembuat keputusan siap untuk menilai masalah polusi secara memadai, apalagi mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menguranginya," kata Parkinson, sebagaimana dilansir Euronews, Senin (3/2/2025).
Baca juga: Sepanjang 2023, Indonesia Kehilangan Hutan Setara 238.318 Lapangan Sepak Bola
Studi tersebut mengidentifikasi emisi karbon industri sepak bola dari tiga area utama yakni transportasi, pembangunan stadion, dan emisi dari kesepakatan sponsor.
Transportasi adalah sumber emisi utama dan mudah dipahami serta bisa diperkirakan untuk dihitung.
Penelitian tersebut memperkirakan, rata-rata pertandingan liga domestik akan menghasilkan sekitar 1.700 ton karbon dioksida
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya