Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2025, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Senyum sumringah terpancar dari raut wajah Rusmiyati. Warga RT 003/RW 004, Dusun Pojok, Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo senang melihat harga grafik emas yang terus naik.

Dia tak menyangka tabungan emas yang dia cicil selama setahun terakhir benar-benar menjadi investasi yang menggiurkan karena nilainya terus naik.

Mengutip situs web Logam Mulia, pada Januari 2024, harga 1 gram emas di kisaran Rp 1,1 jutaan. Hanya dalam kurun sekitar setahun, harga emas naik 30-an persen pada awal Februari 2025 menjadi Rp 1,6 jutaan.

Baca juga: RI Dapat Kucuran Dana 4,5 Juta Dolar AS untuk Kelola Sampah Plastik

Rosa, sapaannya, menabung emas bukan dengan membeli batangan secara langsung, melainkan dari sampah.

Dia adalah salah satu nasabah Bank Sampah Unit Pojok Keren (Joker) di lingkungannya. Melalui keanggotaannya itu, Rosa mengumpulkan dan memilah sampah anorganik rumah tangganya.

Setelah terkumpul, dia menjual sampahnya tersebut setiap pengepulan yang dilakukan bank sampah setiap sepekan sekali.

Uang hasil penjualan sampah anorganik tersebut pun dia masukkan ke rekening Tabungan Emas Pegadaian, dan otomatis dikonversi menjadi emas.

Baca juga: GIZ Indonesia dan Unilever Indonesia Dukung Kolaborasi Pengembangan Bisnis Pengelolaan Sampah

"(Meski) dari nilai rupiah yang kecil, kami bisa menabung. Motivasinya (saya menabung emas) buat investasi. Biar sedikit-sedikit, tapi lama-lama jadi banyak," kata Rosa saat ditemui Kompas.com di Balai Desa Mulur, Jumat (14/2/2025).

Berkat program tabungan emas tersebut, Rosa menjadi semakin rajin memilah sampah di rumahnya agar semakin banyak emas yang ditabung.

Tak jarang dia menambah hasil penjulan sampahnya dengan uang yang lain untuk semakin menambah tabungan emasnya.

Menurut Rosa, program tabungan emas tersebut berdampak positif untuk jangka panjang. Pasalnya, hanya dengan Rp 20.000 saja, dia bisa menabung emas.

Baca juga: Sampah di Bali Kian Mengkhawatirkan, Ini Penyebabnya

Selain bisa mengatasi masalah sampah, program tersebut juga memberikan alternatif investasi yang tidak dia bayangkan sebelumnya.

Pemilahan sampah pun kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kesehariannya. Pandangannya terhadap sampah turut berubah.

"Kadang di luar rumah, kalau anak-anak jajan dan botolnya terbuang, saya kumpulkan. Saya juga menyediakan wadah khusus untuk memilah sampah," papar Rosa.

Warga Dusun Pojok lainnya, Dyah Ayu Rosita Mayasari, menuturkan program tabungan emas dari sampah tersebut membuat tambahan motivasi untuk memilah sampah.

Baca juga: MIND ID Grup Ubah Sampah Plastik Jadi Media Tanam di Fasilitas Nursery

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

45 Persen Bahan Baku Baterai Dunia dari Indonesia, tapi Diolah di China

45 Persen Bahan Baku Baterai Dunia dari Indonesia, tapi Diolah di China

Pemerintah
B50 Mulai Uji Teknis, Target Implementasi Tahun Depan

B50 Mulai Uji Teknis, Target Implementasi Tahun Depan

Pemerintah
Mencari Jejak Macan Tutul Jawa yang Terancam Punah

Mencari Jejak Macan Tutul Jawa yang Terancam Punah

Pemerintah
Dukung Mahasiswa Peduli Lingkungan, BLDF Gelar Literasi Digital di IPB

Dukung Mahasiswa Peduli Lingkungan, BLDF Gelar Literasi Digital di IPB

LSM/Figur
Platform Baru ICAO, Hubungkan Proyek Dekarbonisasi Penerbangan dengan Investor

Platform Baru ICAO, Hubungkan Proyek Dekarbonisasi Penerbangan dengan Investor

Pemerintah
Revisi UU Minerba Sah, Pemerintah Diingatkan Risiko Over-produksi

Revisi UU Minerba Sah, Pemerintah Diingatkan Risiko Over-produksi

LSM/Figur
Pertama Kali, China Kenalkan Kapal Minyak dengan Penangkap Karbon

Pertama Kali, China Kenalkan Kapal Minyak dengan Penangkap Karbon

Pemerintah
Tingkatkan Produktivitas, Ini Inovasi APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan

Tingkatkan Produktivitas, Ini Inovasi APRIL Group dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan

BrandzView
Efisiensi Anggaran, Kemenhut Ajak Swasta untuk Konservasi Satwa Liar

Efisiensi Anggaran, Kemenhut Ajak Swasta untuk Konservasi Satwa Liar

Pemerintah
Revisi UU Minerba Disahkan, Apa yang Bisa Kita Minta pada Pemerintah Sekarang?

Revisi UU Minerba Disahkan, Apa yang Bisa Kita Minta pada Pemerintah Sekarang?

Pemerintah
Lewat 2 Megaproyek, PLN IP Genjot Pembangkit EBT 2,4 Gigawatt pada 2035

Lewat 2 Megaproyek, PLN IP Genjot Pembangkit EBT 2,4 Gigawatt pada 2035

BUMN
“Climate Change” Ubah Siklus Nutrisi Laut yang Penting untuk Ekosistem

“Climate Change” Ubah Siklus Nutrisi Laut yang Penting untuk Ekosistem

LSM/Figur
Konsumsi Negara Kaya Hancurkan Biodiversitas Negara Berkembang

Konsumsi Negara Kaya Hancurkan Biodiversitas Negara Berkembang

LSM/Figur
Mikroplastik Mengintai dari AMDK, Gelas Plastik Paling Banyak

Mikroplastik Mengintai dari AMDK, Gelas Plastik Paling Banyak

LSM/Figur
Sah Kantungi Izin Tambang, Ormas Punya PR Besar Pastikan Keberlanjutan

Sah Kantungi Izin Tambang, Ormas Punya PR Besar Pastikan Keberlanjutan

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau