Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/03/2025, 07:57 WIB
Sri Noviyanti,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com – Pernahkah Anda memperhatikan kode segitiga dengan angka 1 yang biasa tertera di bagian bawah botol atau galon air minum dalam kemasan (AMDK)?

Kode tersebut bukan sekadar tanda, tetapi memiliki arti penting terkait jenis plastik yang digunakan dan kelayakannya untuk didaur ulang.

Kode segitiga dengan angka 1 mengacu pada plastik jenis polyethylene terephthalate (PET). Plastik ini dikenal sebagai material yang paling aman dan paling bernilai dalam industri daur ulang.

Baca juga: Bisa Didaur Ulang, Plastik PET Kemasan Besar Bukan Sampah yang Perlu Dihindari

“Dalam sistem klasifikasi plastik, terdapat tujuh kategori utama yang ditandai dengan angka 1 hingga 7, dan PET berada di kategori pertama karena kemampuannya untuk didaur ulang dengan lebih mudah dibandingkan jenis plastik lainnya,” jelas Peneliti Pusat Penelitan Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup Badan Riset dan dan Inovasi Nasional (BRIN), Erny Soekotjo, Jumat (21/2/2025).

Hadir dalam dalam acara Kompas.com Talks bertajuk "Mitos Vs Fakta: Benarkah Semua Plastik adalah Sampah”, Erny menjelaskan bahwa jenis plastik PET memiliki struktur kimia yang stabil, menjadikannya lebih tahan terhadap degradasi dan lebih aman digunakan dalam kemasan makanan dan minuman.

Ekosistem daur ulang PET di Indonesia

Di Indonesia, industri daur ulang PET telah berkembang pesat. Berbagai fasilitas telah dibangun untuk mengolah limbah plastik PET menjadi bahan baku baru, seperti serat tekstil, botol daur ulang, dan kemasan makanan.

Dengan rantai pasok yang sudah terbentuk dengan baik, limbah PET memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan jenis plastik lain.

Baca juga: Fakta Daur Ulang di Balik Plastik PET Kemasan Besar yang Jadi Primadona

Hal itu pula yang dibuktikan dari hasil laporan dari Net Zero Waste Management Consortium (NZWMC) pada 2023 yang dipaparkan dalam acara Kompas.com Talks.

Pihak NZWMC mencatat bahwa gelas plastik AMDK menempati posisi kedua sebagai sampah plastik terbanyak di enam kota besar di Indonesia, yakni berjumlah 135.383 buah.

Dominasi jumlah jenis sampah tersebut di tempat pemrosesan akhir (TPA) menunjukkan bahwa kemasan plastik berukuran kecil seperti itu tak terserap industri daur ulang.

Sebaliknya, jenis galon PET tak ditemukan di tempat tersebut. Artinya, plastik kemasan besar justru terserap optimal karena lebih mudah didaur ulang.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kemarau tetapi Hujan, BMKG Minta Petani Cerdas Kelola Air
Kemarau tetapi Hujan, BMKG Minta Petani Cerdas Kelola Air
Pemerintah
Dekarbonisasi Buka Peluang Indonesia Pimpin Industri Semen Hijau
Dekarbonisasi Buka Peluang Indonesia Pimpin Industri Semen Hijau
LSM/Figur
Kisah Perempuan Dayak Melawan Dampak Tambang dengan Cabai
Kisah Perempuan Dayak Melawan Dampak Tambang dengan Cabai
Pemerintah
Ulang Tahun Jakarta, Harapan Anak Muda untuk Kota Ramah Kaki, Hati, dan Paru
Ulang Tahun Jakarta, Harapan Anak Muda untuk Kota Ramah Kaki, Hati, dan Paru
LSM/Figur
KLH Tindak TPA Ilegal, Tersangka Divonis 5 Tahun dan Denda Rp 3 Miliar
KLH Tindak TPA Ilegal, Tersangka Divonis 5 Tahun dan Denda Rp 3 Miliar
Pemerintah
Tambah Usia, Tambah Hijau: Jakarta Bisa Adopsi Hutan Vertikal dan Pajak Karbon Warga
Tambah Usia, Tambah Hijau: Jakarta Bisa Adopsi Hutan Vertikal dan Pajak Karbon Warga
LSM/Figur
Tingkatkan Akses Air Bersih, Germany Brilliant Renovasi Fasilitas Sanitary Masjid Atta’awun
Tingkatkan Akses Air Bersih, Germany Brilliant Renovasi Fasilitas Sanitary Masjid Atta’awun
Swasta
Perubahan Iklim Pangkas Panen Global Meski Petani Sudah Beradaptasi
Perubahan Iklim Pangkas Panen Global Meski Petani Sudah Beradaptasi
LSM/Figur
Cuma 4 dari 30 Perusahaan Tuna Laporkan Tangkapan, Bahayakan Keberlanjutan
Cuma 4 dari 30 Perusahaan Tuna Laporkan Tangkapan, Bahayakan Keberlanjutan
LSM/Figur
Isu Emisi Karbon Tenggelam
Isu Emisi Karbon Tenggelam
Pemerintah
Lahan Bekas Tambang Solusi Pembiayaan Pembangunan PLTS
Lahan Bekas Tambang Solusi Pembiayaan Pembangunan PLTS
LSM/Figur
Viral Busa Muncul di Kanal Banjir Timur Jakut, DLH DKI Cek Sampel Air
Viral Busa Muncul di Kanal Banjir Timur Jakut, DLH DKI Cek Sampel Air
Pemerintah
Bioteknologi Kurangi Emisi Pertanian, Selamatkan 231 Juta Hektar Lahan
Bioteknologi Kurangi Emisi Pertanian, Selamatkan 231 Juta Hektar Lahan
LSM/Figur
Terancam Punah, Kakatua Jambul Kuning Pulau Moyo Dipantau dengan Camera Trap
Terancam Punah, Kakatua Jambul Kuning Pulau Moyo Dipantau dengan Camera Trap
Pemerintah
Mengurai Jejak Pohon, Begini Kiprah 2 Perempuan Peneliti di Garis Depan Forensik Kayu Indonesia
Mengurai Jejak Pohon, Begini Kiprah 2 Perempuan Peneliti di Garis Depan Forensik Kayu Indonesia
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau