Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambisi Transisi EV, Inggris Kini Pasang 75.000 Stasiun Pengisi Daya

Kompas.com, 17 Maret 2025, 20:00 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber Edie

KOMPAS.com - Lebih dari 75.000 titip pengisian daya kendaraan listrik (EV) publik kini beroperasi di seluruh Inggris.

Hal tersebut terungkap dari data baru Departemen Transportasi (DfT) Pemerintah Inggris.

Sebelumnya, Mei tahun lalu DfT mengonfirmasi bahwa Inggris telah memasang titik pengisian daya publik ke-60.000.

Ini artinya sekitar 15.000 titik pengisian daya telah dipasang lagi dalam waktu hampir sembilan bulan hingga saat ini.

Mengutip Edie, Senin (17/3/2025), kesuksesan menambah jumlah titik pengisian daya ini tak lepas dukungan pendanaan pemerintah sebesar 200 juta poundsterling dan juga investasi sektor swasta.

Baca juga: Mahal tetapi Belum Bisa Jadi Investasi, Alasan Orang Ragu Beli EV

Perluasan titik pengisian daya ini bertujuan untuk meningkatkan akses pengisian daya bagi pemilik EV, khususnya mereka yang tidak memiliki opsi pengisian daya di rumah.

"Dengan harga yang turun, model baru yang terus diperkenalkan di pasaran, dan jaringan pengisian daya publik yang berkembang dengan sangat cepat, tidak ada waktu yang lebih baik untuk beralih ke EV," kata Heidi Alexander, Menteri Transportasi Inggris.

"Kami juga tidak berhenti di sini. Dengan investasi pemerintah dan swasta, jumlah pengisi daya akan terus bertambah," katanya lagi.

Heidi juga menambahkan, dengan terus ditambahnya titik pengisian daya ini, maka setiap orang dapat bepergian dengan aman dan mudah karena dekat dari pengisi daya.

Pemerintah Inggris sendiri telah berkomitmen untuk mengalokasikan 2,3 miliar poundsterling untuk memudahkan transisi Inggris ke kendaraan listrik.

Dana tersebut termasuk subsidi sebesar 120 juta poundsterling untuk van, taksi, dan sepeda motor listrik.

Lalu, tambahan investasi swasta sebesar 6 miliar poundsterling diharapkan akan digunakan untuk jaringan pengisian daya selama beberapa tahun mendatang.

DfT juga telah memasang lebih dari 1.400 titik pengisian daya di sekolah dan 59.000 di tempat kerja. Selain itu, lebih dari 680.000 pengisi daya rumah tangga telah dipasang di rumah, memungkinkan pemilik kendaraan listrik untuk mengisi daya kendaraan di jalan masuk.

Baca juga: Sepi Peminat, Insentif EV Perlu Disertai Disinsentif Kendaraan Konvensional

Akan tetapi, anggota parlemen Inggris khawatir karena pengisian daya publik masih terkonsentrasi di London dan wilayah Tenggara yang jumlahnya mencapai 43 persen dari total titik pengisian daya.

Hal tersebut menyebabkan banyak wilayah lain, khususnya daerah pedesaan, kurang terlayani.

Untuk itu, pemerintah Inggris akan menggunakan 381 juta poundsterling yang berasal dari Dana Infrastruktur Kendaraan Listrik Lokal (LEVI) untuk memasang 100.000 lebih titik pengisian daya di daerah pedesaan selama beberapa tahun ke depan.

Selain belum meratanya pengisian daya di pedesaan, masalah lain yang muncul karena pengisian daya adalah adanya perbedaan tarif pajak untuk pengisian daya publik dengan pengisian daya di rumah.

Tarif PPN sebesar 5 persen saat ini berlaku untuk pengisian daya di rumah, tetapi ada tarif sebesar 20 persen untuk pengisian daya di tempat umum.

ChargeUK dan Society of Motor Manufacturers and Traders (SMMT) mengusulkan pemotongan PPN untuk pengisian daya di tempat umum.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Refleksi Filsafat Ekologis, Tempat Keramat dan Etika Lingkungan
Refleksi Filsafat Ekologis, Tempat Keramat dan Etika Lingkungan
Pemerintah
RI Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Jika Andalkan Sektor Pertanian
RI Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Jika Andalkan Sektor Pertanian
LSM/Figur
DAMRI Jalankan 286 Bus Listrik, Potensi Kurangi 72.000 Ton Emisi per Tahun
DAMRI Jalankan 286 Bus Listrik, Potensi Kurangi 72.000 Ton Emisi per Tahun
BUMN
Miangas hingga Wamena, FiberStar Genjot Akselerasi Digital di Wilayah 3T
Miangas hingga Wamena, FiberStar Genjot Akselerasi Digital di Wilayah 3T
Swasta
Pelaku Bisnis Luncurkan Program Sertifikasi Produksi Kaca Rendah Karbon
Pelaku Bisnis Luncurkan Program Sertifikasi Produksi Kaca Rendah Karbon
Pemerintah
Perubahan Iklim Diprediksi Tekan Pendapatan Dunia hingga 17 Persen
Perubahan Iklim Diprediksi Tekan Pendapatan Dunia hingga 17 Persen
LSM/Figur
ISSB Usulkan Pelaporan Emisi Metana Scope 1 untuk Perusahaan Energi
ISSB Usulkan Pelaporan Emisi Metana Scope 1 untuk Perusahaan Energi
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau