Mengurangi solusi dengan fokus pada meminimalkan limbah pun menjadi pilihan terbaik untuk mengurangi jejak gas rumah kaca sektor farmasi.
Pemerintah dapat memainkan peran penting dengan memulai program untuk mengurangi limbah atau membuat skema untuk mengumpulkan obat-obatan yang tidak terpakai.
"Tren ini tidak akan dimulai dengan sendirinya, jadi kita memerlukan intervensi pemerintah," papar Hagenaars.
Baca juga: PBB: Pengurangan Jejak Karbon Bangunan Perlu Segera Dilakukan
Negara-negara dapat belajar dari satu sama lain, karena emisi farmasi sangat bervariasi. Di negara-negara berpenghasilan tinggi, jejak gas rumah kaca per orang sembilan hingga sepuluh kali lebih tinggi daripada di negara-negara berpenghasilan rendah.
Bahkan di antara negara-negara berpenghasilan tinggi, terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa praktik resep, metode produksi, dan kebijakan yang lebih baik dapat mengurangi emisi tanpa mengurangi akses ke obat-obatan.
Perusahaan pun juga perlu berbagi lebih banyak data.
Laporan dari perusahaan dapat membantu memberikan gambaran yang lebih jelas dan lebih rinci tentang dampak sektor tersebut.
Namun, hal ini mengharuskan perusahaan farmasi untuk mengungkapkan lebih banyak detail tentang emisi mereka. Hal itu tetap menjadi tantangan karena kerahasiaan paten dan pembatasan lainnya.
Baca juga: Ukur Emisi, Google Beri Data Jejak Karbon pada Pengiklan
Selain itu perusahaan juga perlu melaporkan emisi Cakupan 3.
Emisi ini disebabkan secara tidak langsung di hulu atau hilir dalam rantai produksi. Emisi Cakupan 3 mencakup lebih dari 80 persen dari total emisi di lebih dari setengah wilayah yang diteliti.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya