Selain dua taman bumi di Indonesia, Sidang Dewan Eksekutif UNESCO juga menyetujui 14 usulan geopark baru.
Semuanya dinominasikan UNESCO Global Geoparks Council dalam Sidang Konsil Geopark UNESCO pada September dan Desember 2024 lalu.
Masing-masing adalah Kanbula dan Yunyang di China; Mt Paektu di Korea Utara; Napo Sumaco dan Tungurahua di Ekuador; dan Mur di Italia.
Baca juga: Unesco Sebut 251 Juta Anak di Seluruh Dunia Masih Putus Sekolah
Selain itu ada Fjord Coast di Norwegia, Danyang dan Gyeongbuk di Korea Selatan; Salma dan North Riyadh di Arab Saudi; Costa Quebrada di Spanyol; Arran di Inggris; dan Lang Son di Vietnam.
Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay mengatakan, dalam 10 tahun terakhir, Daftar Geopark UNESCO telah menjadi model untuk konservasi warisan geologi.
Selain itu, adanya daftar tersebut juga mendukung proyek pendidikan, mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan menjaga pengetahuan serta tradisi tetap hidup melalui partisipasi aktif masyarakat lokal dan adat.
"Hal ini terjadi, misalnya, di Geopark Katla di Islandia, tempat sekolah-sekolah setempat terlibat aktif dalam penelitian ilmiah yang dilakukan di lanskap ini, yang melestarikan memori sistem vulkanik dan glasial melalui aliran lava dan pantai berpasir hitamnya," kata Azoulay dikutip dari situs web UNESCO.
Baca juga: Raja Ampat Diusulkan Jadi Cagar Biosfer UNESCO
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya