Ini sangat berguna bagi Indonesia yang saat ini banyak menghasilkan nikel dengan kualitas nomor dua.
Sekarang, tim MPI-SusMat sedang menyiapkan scale-up ke level industri.
Tantangannya? Pastikan bagian logam cair yang belum bereaksi terus bersentuhan dengan permukaan reaksi.
Solusi teknisnya sudah ada, mulai dari busur listrik berarus tinggi, pengaduk elektromagnetik, sampai injeksi gas—semuanya teknologi yang sudah umum dipakai di industri.
Yang lebih menarik, nikel hasil proses ini bisa langsung dipakai untuk bikin baja tahan karat, atau dimurnikan lebih lanjut untuk material baterai kendaraan listrik.
Bahkan limbah sisa prosesnya (slag) masih berguna untuk bikin bata atau semen.
Dan tidak cuma untuk nikel, teknik ini juga bisa dipakai untuk kobalt, bahan penting lain di balik kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi masa depan.
Baca juga: RI harus Selesaikan Isu Sustainability Agar Produk Nikel Tembus Pasar Negara Maju
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya