Dan tentunya harus memerhatikan jalur migrasi dan area jelajah yang di dalamnya mencakup lokasi-lokasi penting aktivitas harian pari manta, terutama area makan dan ‘stasiun pembersihan’.
Hingga saat ini, pemerintah memang sudah menetapkan batas kawasan konservasi perairan (KKP), termasuk di empat wilayah habitat utama mereka.
Namun, kami menemukan pari manta karang yang dilacak hanya menghabiskan 12–47 persen dari waktu mereka di dalam kawasan konservasi itu. Artinya, sebagian besar waktu mereka dihabiskan di luar kawasan-kawasan yang dilindungi, risiko terhadap kelestarian mereka sangat tinggi.
Oleh karena itu, berbasis riset ini, kami merekomendasikan agar pemerintah dan pemangku kepentingan mengambil langkah-langkah strategis berikut untuk melindungi pari manta karang dengan optimal:
Sebagai negara dengan suaka alam pari manta terbesar di dunia, Indonesia bertanggungjawab untuk memastikan keberlanjutan spesies ini.
Riset ini memberikan fondasi ilmiah yang kuat untuk mendukung konservasi berbasis spesies dan ekosistem. Melindungi pari manta tak hanya soal melestarikan satu jenis hewan, tetapi juga menjaga ekosistem laut tropis yang menjadi bagian penting dari warisan dunia.
*Lead Conservation Scientist, Elasmobranch Institute Indonesia
Baca juga: Pertemuan Langka Dua Pari Manta, Panggilan Konservasi Laut Raja Ampat
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya