Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Pasar Global Melonjak, KKP Gencarkan Budidaya Rajungan

Kompas.com - 14/05/2025, 08:10 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggencarkan budidaya rajungan di masyarakat lantaran permintaan pasar yang melambung. Tingginya minat pasar ekspor memicu terjadinya penangkapan rajungan di alam secara berlebihan.

Oleh sebab itu, KKP menilai bahwa stok ulang dan budidaya hewan tersebut harus dilakukan.

Budidaya rajungan adalah langkah strategi agar ekosistem rajungan tetap terjaga, sekaligus menjaga stabilitas perekonomian bagi masyarakat pesisir secara berkelanjutan,” kata Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu dalam keterangannya, Selasa (13/5/2025).

Baca juga: KKP Dorong Arwana Super Red Legal dan Lestari Demi Ekonomi Lokal

Dia mencatat, rajungan kepiting berada di urutan keempat sebagai komoditas ekspor utama Indonesia, setelah udang, tuna-cakalang, dan cumi-sotong-gurita. Nilai penjualannya mencapai 513 juta dollar AS atau sekitar 8,6 persen dari total ekspor perikanan Indonesia.

Haeru menyebut, pihaknya bekerja sama dengan Asosiasi Pengelolaan Rajungan Indonesia (APRI) untuk membudidayakan rajungan.

"Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara milik KKP selama setahun terakhir telah melakukan kolaborasi pendampingan teknis terkait teknologi pembenihan rajungan dengan APRI," ungkap Haeru.

Selama periode tersebut, APRI dan BBPBAP Jepara berhasil melewati tahap kritis pembenihan hingga akhirnya terbentuk benih. Kerja sama ini menghasilkan 250.000 ekor rajungan yang telah di restocking di perairan Situbondo.

Baca juga: Genjot Perikanan Sulut, KKP Gelontorkan Dana hingga Rp 163 Miliar

“Target dari kolaborasi ini adalah agar unit hatchery milik APRI dapat menghasilkan rajungan kepiting secara rutin dan berkelanjutan,” tutur Kepala BBPBAP, Supito.

Sejak 2204 lalu, BBPBAP Jepara melakukan pembenihan rajungan hingga menghasilkan kepiting. BBPBAP juga memproduksi sekitar 3,5 juta ekor kepiting yang didistribusikan kepada kelompok pembudidaya ikan di Jepara, Demak, Pati, Lamongan, Pangandaran, Cilacap, Brebes, Pekalongan, serta Semarang.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendorong pengembangan budidaya perikanan, terutama pada lima komoditas unggulan ekspor yang salah satunya adalah rajungan.

"Pengembangan budidaya untuk memaksimalkan peluang pasar sekaligus menjaga habitat perikanan di alam," sebut Sakti.

Baca juga: KKP: Ekspor Perikanan Tembus Rp 1 Triliun Selama Periode Lebaran

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau