Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IEA Prediksi Penurunan Permintaan Minyak Global Mulai 2030

Kompas.com - 19/06/2025, 19:17 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Energi Internasional (IEA) mengungkapkan permintaan minyak global akan turun sedikit pada 2030. Penurunan permintaan ini bakal menjadi yang pertama sejak pandemi Covid 2020.

Laporan tahunan tentang pasar minyak, IEA menyebutkan beberapa alasan mengapa permintaan minyak mentah diperkirakan akan melambat atau menurun.

Penyebab itu antara lain dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang lamban, ketegangan perdagangan global, meningkatnya penggunaan mobil listrik, dan pergeseran dari minyak mentah untuk pembangkit listrik.

Mengutip Techxplore, Kamis (19/6/2025) IEA melihat masa depan minyak yang semakin terbatas pertumbuhannya.

Setelah periode pertumbuhan moderat di 2025-2026, laju pertumbuhan akan melambat drastis menjadi sangat kecil, dan bahkan diprediksi mulai berkurang pada tahun 2030.

Baca juga: Di Negara Minyak, Sekjen PBB Minta Subsidi Bahan Bakar Fosil Dipangkas

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Total permintaan diperkirakan mencapai 105,5 juta barel per hari pada tahun 2030 setelah mencapai puncaknya pada 105,6 juta barel per hari pada tahun 2029.

Pada tahun 2020, permintaan minyak dunia turun sangat drastis hingga mencapai 91,7 juta barel per hari (bpd). Penurunan ini terjadi karena banyak negara memberlakukan lockdown dan menutup perbatasan mereka sebagai upaya mengendalikan penyebaran virus COVID-19.

Namun, setelah penurunan tajam di tahun 2020 tersebut, permintaan minyak kembali tumbuh secara bertahap di tahun-tahun berikutnya seiring dengan mulai pulihnya aktivitas ekonomi dan pelonggaran pembatasan akibat pandemi.

Laporan ini juga memprediksi bahwa dua raksasa ekonomi dan konsumen minyak terbesar dunia akan segera mencapai titik balik dalam konsumsi minyak mereka.

Amerika Serikat diperkirakan akan mencapai puncak konsumsi tahun dan mulai menurun tahun 2026.

Sementara konsumsi China, importir minyak mentah terbesar akan turun mulai tahun 2028.

Permintaan di Timur Tengah juga akan mencapai puncaknya pada tahun 2027 dan menurun pada tahun berikutnya.

Arab Saudi diperkirakan akan mengalami penurunan permintaan minyak domestik terbesar dibandingkan negara mana pun di dunia hingga tahun 2030.

Hal ini terjadi karena Arab Saudi sendiri sedang gencar mengganti penggunaan minyak mentah dengan gas dan energi terbarukan untuk menghasilkan listrik.

Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol menyampaikan bahwa kenaikan harga minyak yang terjadi belakangan ini tidak mencerminkan kondisi pasar yang sesungguhnya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
BUMN
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Pemerintah
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Pemerintah
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
LSM/Figur
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
LSM/Figur
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Pemerintah
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Pemerintah
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Pemerintah
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
LSM/Figur
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
BUMN
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
LSM/Figur
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau